Arema Tak Silau dengan Rapor Individu Pemain Persija
Joko Susilo benar-benar tak mau anak asuhnya terpecah konsentrasinya saat berlaga menjamu Persija Jakarta. Arsitek Arema FC itu pun meminta Adam Alis Setyano dkk untuk tetap konsentrasi pada skema bermain Persija, bukan per individu pemain.
"Kita harus konsentrasi dan bekerja keras untuk mengalahkan Persija," bilang pelatih yang akrab disapa Gethuk tersebut mengenai kekuatan lawan.
- Dibayangi Kelelahan, Bagaimana Kondisi Terakhir Arema Jelang Laga Kontra Persija?
- Media Asing Masukkan Persija vs Persib dalam Daftar Derby Tergila di Asia
- Gelandang Pengangkut Air Persija Waspadai 2 Pemain Arema FC
- Teco Ogah Pusing Persija 14 Tahun Tak Pernah Menang di Malang
- Persija Waspadai Pemain Gaek Jelang Bentrok Lawan Arema FC
Maka dari itu, Gethuk pun enggan memberi instruksi kepada anak asuhnya untuk menjaga lawan secara man to man marking. Lantaran kekuatan tim berjulukan Macan Kemayoran itu ada pada kerja sama tim, bukan skill individu semata.
"Beberapa pemain Persija cukup bagus. Ada Bruno (Lopes), Ramdani (Lestaluhu), ada juga Rohit Chand yang cukup bagus," tuturnya.
"Jadi susah untuk memilih siapa pemain Persija yang harus kita jaga," pelatih kelahiran Blora, Jawa Tengah itu menambahkan.
Gethuk tampaknya belajar dari kekalahan saat Arema takluk 0-2 di kandang Persija, 02 Juni 2017 silam. Saat itu, tim Cristian Gonzales dkk tak berdaya dengan kalah melalui sepasang gol cantik yang diciptakan Bruno Lopes dan Rohit Chand melalui shooting akurat.
Kekhawatiran itu pun tampaknya rasional, mengingat kedua gol Persija tersebut tercipta dari skema permainan yang rapi, bukan dari aksi individu. Dan jika menerapkan man to man marking, dikhawatirkan adanya celah menganga di pertahanan, yang bakal dihabisi oleh lini serang anak asuh Stefano Teco Cugurra itu.
"Persija cukup bagus dalam set play dan set piece. Makanya, fokus kami adalah menahan serangan mereka baik dari set play maupun set piece," ulasnya.