Didenda Rp20 Juta, Nilmaizar Pertanyakan Regulasi yang Komdis PSSI Gunakan
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, mempertanyakan aturan dan regulasi yang dipakai oleh induk organisasi sepakbola Tanah Air, PSSI. Pertanyaan tersebut muncul pasca dirinya dijatuhi hukuman berupa denda sebesar Rp20 juta oleh Komisi Displin (Komdis) PSSI.
Nilmaizar menyebut PSSI seharusnya terlebih dahulu memanggil dirinya untuk berdiskusi terkait aturan yang dilanggar.
"Saya heran kenapa bisa dapat sanksi denda Rp20 juta. Itu aturannya dari mana, regulasinya di mana, kalau memang saya bersalah, panggil saya kita diskusi dengan wasit. Saya siap dipanggil ke Jakarta untuk berdiskusi dengan perangkat yang bertugas pada pertandingan itu," kata Nilmaizar.
Menurutnya, apa yang dilakukan saat itu merupakan reflex yang pastinya akan dilakukan setiap pelatih, karena menilai keputusan wasit yang memimpin pertandingan tidak tepat dalam mengambil keputusan.
"Saya tidak pernah menghina wasit, tapi kenapa saya disanksi Rp20 juta. Saya tentu kecewa jika keadaanya tidak offside namun dibikin offside sesuai peraturan," ulasnya.
Di sisi lain, manajer Semen Padang Win Bernardino belum mau berkomentar terkait sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI kepada Nilmaizar itu.
"Kami belum ada bahas itu (sanksi Nilmaizar). Saat ini kami fokus mempersiapkan tim menghadapi PSM," jelas Win
Sekadar informasi, Nilmaizar sempat melakukan protes keras terhadap hakim garis yang memimpin pertandingan antara timnya menghadapi Persiba Balikpapan di Stadion Batakan pada Kamis (21/09/17) lalu. Di pertandingan tersebut, Nilmaizar membuat gestur dengan memiringkan telunjuk dikeningnya.
Dalam surat bernomor 096/L1/SK/KD-PSSI/IX/2017, eks pelatih Timnas Indonesia ini diasumsikan Komdis PSSI sebagai sebuah umpatan yang menunjukkan makna gila kepada sang pengadil lapangan.