x

Solo, Kota dengan Geliat dan Sejarah Panjang Sepakbola

Selasa, 3 Oktober 2017 11:30 WIB
Kontributor: Ghozi El Fitra | Editor: Galih Prasetyo
Kota Solo, Stadion Manahan, dan suporter klub sepakbola Solo.

Sepakbola merupakan olahraga yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal itu terbukti dari banyaknya penonton yang datang ke Stadion ketika pertandingan sepakbola digelar.

Tidak hanya itu saja hampir setiap hari masyarakat selalu memainkan olahraga yang mengolah kulit bundar ini. Hampir di setiap desa dan juga kelurahan yang ada di Indonesia sudah memiliki lapangan sepakbola sehingga membuat olahraga yang berasal dari Eropa ini semakin dikenal luas di kalangan masyarakat.

Baca Juga
Koreografi dari fans Persis Solo.

Ketika membicarakan sepakbola di Indonesia salah satu kota yang layak disebut sebagai kota sepakbola adalah Solo. Mengapa demikian, di kota Bengawan ini banyak sekali fakta-fakta yang menggambarkan bahwa kota tersebut sangat layak disebut sebagai kota sepakbola yang ada di Indonesia.

Beberapa fakta yang berhasil dihimpun Indosport, salah satunya adalah banyaknya tim-tim besar yang menjadikan kota Solo sebagai homebase mereka. Berikut tim yang menjadikan kota Solo sebagai markas mereka.


1. Persis Solo

Persis Solo.

Tim besar pertama yang bermarkas di kota Solo adalah Persis Solo. Tim yang didirikan sejak tahun 1923 tersebut saat ini sedang bermain di kompetisi Liga 2. Tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut saat ini sedang bermain di babak 16 besar dan berjuang untuk promosi ke kasta tertinggi sepakbola nasional di musim depan.

Persis Solo merupakan tim yang cukup kuat dan cukup disegani di Kancah persepakbolaan nasional. Tim itu pernah menjadi juara sebanyak 7 kali di ajang perserikatan. Pada tahun 2006-2007 yang lalu persis juga sempat bermain di kompetisi divisi utama yang merupakan kasta tertinggi sepak bola nasional kala itu. Setelah itu persis harus turun ke level kedua dan saat ini masih berjuang untuk kembali ke kasta tertinggi.


2. Arseto Solo

Skuat Arseto FC musim 1997/98.

Tim besar kedua yang pernah bermarkas di kota Solo adalah Arseto FC. Tim tersebut awal mulanya didirikan oleh putra mantan presiden Soeharto Yakni Ari Sigit Soeharto pada 1978. Awal mula Berdiri teman itu memilih kota Jakarta sebagai kandang mereka.

Namun Seiring berjalannya waktu pada 1983, tim tersebut pindah ke kota Solo dan menjadikan Stadion Sriwedari sebagai kandang mereka. Berbagai prestasi besar pernah diraih oleh tim tersebut mulai menjadi juara Galatama hingga mampu lolos ke Liga Champion Asia musim 1993. Di ajang bergengsi itu arseto mewakili Indonesia dan bertengger menempati posisi 7 besar bersama tim kuat Asia lainnya.

Meski prestasinya luar biasa namun arseto harus dibubarkan pada 1998 lalu. Pembubaran dilakukan seiring lengsernya Soeharto dari kursi Presiden Republik Indonesia. Paska dibubarkan sampai saat ini tidak ada aktivitas lagi yang dilakukan oleh tim tersebut. Namun sampai saat ini kantor manajemen dan juga mess arseto yang berada di kawasan Kadipolo masih berdiri. Mess tersebut dibiarkan mangkrak begitu saja bagaikan rumah hantu.


3. Pelita Solo

Stadion Manahan, Solo.

Tim ketika yang menjadikan kota Solo sebagai markas adalah pelita Solo. Pelita Solo sebelumnya bernama Pelita Jaya dan didirikan olreh keluarha Bakrie di Jakarta pada  1986. Tim tersebut cukup disegani di kancah persepakbolaan nasional terutama pada musim 1993 dan 1994. Kala itu dua bintang Piala Dunia yakni Mario Kempes dan Roger Milla dihadirkan untuk memperkuat tim tersebut.

Pelita mulai memindahkan kandangnya ke kota Solo pada 2000. Di kota Bengawan tim tersebut memilih Stadion Sriwedari sebagai kandangnya, dukungan masyarakat kota Solo saat itu juga sangat luar biasa dan menjadi awal mula pembentukan kelompok suporter Pasoepati.

Meski mendapatkan dukungan yang luar biasa dari masyarakat namun Pelita Solo harus memindahkan kandangnya pada musim berikutnya ke Cilegon dengan alasan financial. Selanjutnya tim tersebut kembali menjadi musafir dan menjadikan sejumlah kota menjadi homebase mereka. Hingga akhirnya pada musim 2016 lalu Pelita Jaya dibeli oleh Achsanul Qosasi dan saat ini berubah nama menjadi Madura United.


4. Persijatim Solo FC

Setelah ditinggal oleh Pelita Solo, para pencinta sepakbola asal kota Bengawan kembali terobati dengan datangnya Persijatim. Tim yang sebelumnya bermarkas di Jakarta Timur tersebut mulai memindahkan markasnya ke kota Solo pada 2002. Alasan pemindahan dikarenakan tim tersebut kalah populer dibandingkan dengan Persija Jakarta.

Di kota Solo Persijatim memilih stadion Manahan sebagai kandang mereka. Tercatat sebanyak 3 musim mereka menggunakan Stadion tersebut. Namun Sayang ke mana stadion Manahan kalah itu tidak mampu mengangkat prestasi persijatim. Tim tersebut harus di bawah klasemen Liga Indonesia.

Buruknya prestasi juga ditambah dengan minimnya dukungan dari pemerintah kota Solo kala itu. Sehingga pada akhir musim 2014 sebut dibeli oleh pemerintah Sumatera Selatan kemudian berganti nama menjadi Sriwijaya FC hingga saat ini.


5. Kstaria XI Solo FC

Ksatria XI Solo FC merupakan tim sepak bola kota Solo yang didirikan pada 2011 lalu. Tim ini bermain di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), sebuah kompetisi tandingan yang didirikan saat kekisruhan persepakbolaan nasional terjadi kala itu.

Tim tersebut dihuni oleh pemain top dari berbagai negara, diantaranya adalah Alex Vretski, Zarco Lazetic, David Micevksi dan sejumlah pemain top lainnya. Di kompetisi LPI tersebut sempat menjadi Ancaman bagi setiap lawan yang ada. Namun tim tersebut harus bubar seiring bubarnya LPI pada musim itu. Padahal di sisi lain dukungan masyarakat kota Solo sangat luar biasa hal itu terbukti dari banyaknya penonton yang datang ke Stadion saat tim itu bertanding.

Selain menjadi markas dari sejumlah tim besar yang ada, Kota Solo juga memiliki infrastruktur yang sangat luar biasa untuk menunjang sepak bola. Stadion Manahan Kota Solo merupakan salah satu stadion terbaik di Indonesia dan memiliki standar internasional. Stadion yang berdiri pada tahun 1998 itu cukup sering menggelar laga internasional baik yang dilakukan oleh tim nasional maupun Tim Tim yang berkompetisi di Liga Champion Asia.

Kota Solo juga memiliki Stadion Sriwedari yang juga cukup representatif. Stadion tersebut cukup baik jika dibandingkan dengan Stadion lain yang dimiliki oleh tim Liga 2 yang bermain saat ini. Sebagai penunjang Ada sejumlah lapangan berstandar yang bisa digunakan untuk latihan atau menggelar pertandingan.

Kota Solo juga dikenal dengan Kota Yang cinta sepakbola. Hampir setiap pertandingan yang terlihat di kota Solo selalu dipenuhi oleh penonton. Meskipun tim yang bertanding bukanlah Persis Solo ataupun tim asal kota Solo lainnya. Sebut saja ketika Arema dan Persija bermain di Kota itu, pastinya Stadion akan penuh sesak oleh para pecinta sepakbola yang ad

PSSIPersis SoloSoloLiga 1Liga 2

Berita Terkini