Isabella Angelita, Bonek Cantik yang Sempat jadi Derigen saat SMP Hingga Buat Pameran Foto
Bagi kebanyakan masyarakat umum, suporter sepakbola selalu identik dengan kaum lak-laki. Kasarnya, sepakbola ialah olahraga kaum Adam, pun soal dukung mendukung klub sepakbola. Hal itu tak sepenuhnya benar bagi perempuan cantik asli Surabaya, Isabella Angelita. Isabella Angelita ialah seorang Bonek, sebutan bagi suporter Persebaya Surabaya.
"Saya lahir dan besar memang di Surabaya. Saya mulai ikut jadi bonek mulai dari SMP, dari usia 13 tahun. Keluarga besar memang sering mengajak ke stadion untuk menonton Persebaya dan suka sama Persebaya. Lama kelamaan jadi sering nonton sendiri," kata Isabella kepada INDOSPORT, Rabu 04 September 2017 lalu.
- Dua Jakmania 'Terjebak' di Tengah Penggemar Persebaya, Reaksi Bonek Mengejutkan!
- Usai Berdamai, Beredar Video Bonek dan PSHT Bentrok Lagi
- Jelang Big Match, Begini Cara Kota Jember Sambut Bonek
- Persigo Tantang Persebaya, Pemkab Jember Siapkan Armada untuk Angkut Bonek
- Bonek dan Perguruan Pencak Silat Sepakat Berdamai
Banyak pengalaman seru dan menyasyikan bagi Isabella selama ia menjadi seorang Bonek. Perempuan yang sejak 2011 berkuliah di Jerman ini mengatakan selalu mendapat pengalaman seru saat menonton Persebaya bersama para bonek. "Selalu ada saja sesuatu yang baru. Ada rasa kekeluargaan di antara kami, para Bonek, seperti keluarga sendiri," kata perempuan yang juga menyukai dunia fotografi ini.
Salah satu pengalaman 'gila' yang dialami Isabella selama jadi seorang Bonek ialah saat menjadi seorang derigen. "Waktu di Stadion Tambak Sari dulu pernah jadi derigen. Karena saat itu Cak Hamin (Gimbal) dan Cak Okto (Tyson) lagi gak bisa, dan tiba-tiba saya diangkat sama orang-orang. Anak SMP jadi derigen. Itu pengalaman gila sih menurut saya," kata Isabella.
Keaktifan Isabella sebagai seorang Bonek pun tak ia hentikan selama berkuliah di Jerman. Terpisah jarak dan waktu malah membuat militansi Isabella untuk terus mendukung Persebaya semakin besar. "Selama di Jerman, saya tak pernah lepas dari Persebaya. Saya selalu mencari tahu informasi soal perkembangan terbaru Persebaya. Kalau tak bisa streaming nonton Persebaya, saya selalu mencari informasi lewat teman-teman bonek di sini," kata mahasiswi Hoschule Hannover tersebut.
Ditambahkan Isabella, saat nasib Persebaya Surabaya tak menentu beberapa tahun lalu ia sempat bertanya langsung ke Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang kebetulan pernah datang ke Jerman, tepatnya ke kota Hamburg.
"Kebetulan hanya 1 jam jaraknya dari tempat saya di Hannover. Karena saya ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Hannover, saya diundang bertemu bu Risma dan saya berkesempatan untuk bertanya soal nasib Persebaya ke Bu Risma," kata Isabella.
Tak hanya disitu, Isabella pernah dipercaya oleh para bonek untuk membuat sebuah pameran foto di perayaan ultah Bonek ke-84. "Ini pertama kali dilakukan para Bonek. Apresiasinya sangat besar dari para Bonek dan dari situ saya juga lihat para Bonek makin kreatif," kata Isabella.