Bukan Bachdim dan Lilipaly, Ini 3 Pemain Vital Luis Milla
Di Timnas Indonesia senior, ternyata nama-nama sekaliber Evan Dimas, Stefano Lilipaly, ataupun Irfan Bachdim bukanlah pemain yang cukup penting perannya bagi permainan Luis Milla.
Sampai dengan uji coba terakhir melawan Kamboja, Milla justru malah memilih pemain lain untuk mengatur serangan di lini tengah, ketimbang menurunkan Evan atau Lilipaly.
Padahal, saat era Alfred Riedl kedua pemain ini kerap dimainkan dan menjadi sosok vital di lini tengah Indonesia pada ajang Piala AFF 2016 lalu. Bahkan di Timnas U-22 untuk ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 pun, Milla sempat tak memainkan Evan dipertandingan awal melawan Malaysia.
Pelatih asal Spanyol itu nampaknya ingin mencoba memberi kesempatan bagi pemain-pemain lain di Liga 1 yang tampil gemilang sepanjang musim ini, untuk memperkuat Timnas Indonesia. Sebut saja, Fadhil Sausu, Muhammad Taufiq, dan juga Ilham Udin yang sukses melakoni debutnya bersama Skuat Garuda.
Karena hal tersebut, peran Evan dan Lilipaly kerap tergusur oleh pemain lain di strategi permainan Luis Milla dalam lima pertandingan terakhir bersama Timnas Indonesia senior.
Kendati demikian, ada tiga nama yang telah menyegel satu tempat inti, dan selalu dimainkan oleh Milla. Siapa saja nama-nama tersebut? Berikut hasil rangkuman INDOSPORT:
1. Bayu Pradana
Gelandang asal Mitra Kukar ini menjadi pilar penting lini tengah Timnas Indonesia. Gelandang bertahan itu nyaris tak tergantikan posisinya sejak era Luis Milla.
Bukan hanya di Timnas, di level klub, Bayu juga menjadi pemain vital di lini tengah Mitra Kukar. Ia mempunyai akurasi operasi hingga 84 persen di Liga 1.
Tak heran jika nama Bayu Pradana kerap mengisi starting line-up Luis Milla, ketimbang memasang Evan Dimas di lini tengah. Sejauh ini, pemain berusia 26 tahun itu telah mencatatkan penampilan sebanyak 11 caps bersama Skuat Garuda. Berikut perbandingan menit bermain Bayu Pradana dan Evan Dimas:
Bayu Pradana
Indonesia 1-3 Myanmar (absen)
Indonesia 2-0 Kamboja (90 menit)
Indonesia 0-0 Puerto Riko (90 menit)
Indonesia 0-0 Fiji (90 menit)
Indonesia 3-1 Kamboja (90 menit)
Evan Dimas
Indonesia 1-3 Myanmar (45 menit)
Indonesia 2-0 Kamboja (absen)
Indonesia 0-0 Puerto Riko (absen)
Indonesia 0-0 Fiji (absen)
Indonesia 3-1 Kamboja (26 menit)
2. Febri Hariyadi
Nama Febri Haryadi kembali menjadi tenar setelah menampilkan permainan gemilang di ajang SEA Games 2017 lalu. Ia kembali dipanggil Luis Milla diantara 20 pemain Timnas Indonesia yang dibawa untuk menghadapi Kamboja dalam laga uji coba di Stadion Patriot Candrabhaga, beberapa waktu lalu.
Kendati tak mencetak gol, gelandang Persib Bandung itu tetap mendapat pujian dari pelatih Luis Milla. Ia dinilai memiliki peran penting dalam kemenangan atas Kamboja.
"Febri banyak peningkatan setelah tujuh bulan saya mengenalnya. Dia mampu beradaptasi dengan cepat, kompetitif, taktis, dan saya katakan dia cukup baik bermain di tim senior," kata Milla disesi konferensi pers usai pertandingan.
Berkat penampilannya yang semakin matang, Fabri mulai menjadi langganan Timnas era Luis Milla. Pemain berusia 21 tahun tersebut bahkan memiliki menit bermain lebih banyak ketimbang seniornya Irfan Bachdim. Berikut perbandingan menit bermain Febri Haryadi dan Irfan Bachdim:
Febry Hariyadi
Indonesia 1-3 Myanmar (90 menit)
Indonesia 2-0 Kamboja (69 menit)
Indonesia 0-0 Puerto Riko (45 menit)
Indonesia 0-0 Fiji (absen)
Indonesia 3-1 Kamboja (77 menit)
Irfan Bachdim
Indonesia 1-3 Myanmar (absen)
Indonesia 2-0 Kamboja (69 menit)
Indonesia 0-0 Puerto Riko (80 menit)
Indonesia 0-0 Fiji (45 menit)
Indonesia 3-1 Kamboja (26 menit)
3. Fachrudin Aryanto
Nama Fachrudin mulai mencuat kala ia menjadi tembok kokoh di ajang Piala AFF 2016 lalu bersama Hansamu Yama. Pemain asal klub Madura United itu mulai memiliki peran tak tergantikan di lini belakang Timnas Indonesia baik era Alfred Riedl maupun era Luis Milla.
Namun, siapa sangka pemain yang pernah menjadi bagian Timnas untuk Piala AFF 2012 dan 2014 itu pernah mengalami kisah pelik di masa juniornya.
"Dulu saat kecil saya sering ditolak seleksi, seperti ikut Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) dan tim-tim junior lainnya. Tapi, saat itu saya terus disemangati agar bisa lebih baik lagi," tutur bek Sriwijaya itu mengtuip dari Juara.
Kisah pilunya itu kini terbayarkan dengan menjadi pemain penting untuk Timnas Indonesia, bahkan dirinya sudah dipercaya menjadi kapten Skuat Garuda menggantikan Boas Solossa saat melawan Kamboja.
"Alasan dipilihnya Fachrudin sebagai kapten, karena saya pikir posisi dia ideal untuk memantau sekaligus memberi arahan kepada pemain lainnya," jelas Bima Sakti kepada wartawan.
Dari lima pertandingan uji coba yang dilakoninya dibawah asuhan Luis Milla, ia selalu menjadi pilihan utama. Bahkan mengalahkan Stefano Lilipaly menit bermainnya bersama Timnas. Berikut perbandingan menit bermain Fachrudin Aryanto dan Stefano Lilipaly:
Fachrudin Aryanto
Indonesia 1-3 Myanmar (absen)
Indonesia 2-0 Kamboja (90 menit)
Indonesia 0-0 Puerto Riko (90 menit)
Indonesia 0-0 Fiji (90 menit)
Indonesia 3-1 Kamboja (79 menit)
Stefano Lilipaly
Indonesia 1-3 Myanmar (absen)
Indonesia 2-0 Kamboja (absen)
Indonesia 0-0 Puerto Riko (75 menit)
Indonesia 0-0 Fiji (45 menit)
Indonesia 3-1 Kamboja (13 menit)