Ikut Kritisi Kompetisi, Arema FC Tolak Ajakan Mogok
Sejumlah klub yang tergabung dalam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKKSPI) mengancam akan berhenti dari kompetisi lantaran tak adanya transparansi dari operator liga. FKPSI menuntut PT LIB untuk menyelesaikan tiga aspek yang mereka anggap terbengkalai dan merupakan hak peserta kompetisi.
Salah satu klub yang ikut serta dalam kelompok 15 tersebut adalah Arema FC. Klub yang kini dilatih oleh Joko Susilo tersebut menyebut bahwa gelaran kompetisi musim ini tidak sesuai dengan harapan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Sudarmaji, selaku Media Officer Arema FC. Sudarmaji menyatakan bahwa ada sejumlah hal yang luput dalam gelaran Gojek Traveloka Liga 1.
"Kami menyadari bahwa kompetisi musim ini masih dalam masa transisi seusai hukuman Indonesia dicabut oleh FIFA. Sehingga mungkin liga masih belum berjalan secara ideal," ujar Sudarmaji seperti dikutip dari Tribun Jatim.
Meski demikian, Sudarmaji menyatakan bahwa Arema FC tak akan ikut dalam rencana mogok yang disebutkan sebelumnya. Arema FC disebutnya tak sepaham secara institusi terkait ajakan untuk melakukan mogok.
"Arema FC sebagai klub tidak pernah mengatakan mogok secara institusi. Tetapi jika berbicara masalah kompetisi, tentu hal itu berhubungan langsung 18 klub peserta," tutur Sudarmaji.
Sudarmaji berharap bahwa polemik soal transparansi ini bisa diselesaikan secara dingin. Pasalnya, jaminan kompetisi menjadi harga yang mahal untuk ditebus jika ancaman mogok tetap dilakukan.
"Jika memang hal itu (mogok) terjadi, tentu kompetisi pasti akan terganggu," kata pria asal Banyuwangi ini.
Sebelumnya, PSSI sendiri sudah menyatakan nada tegas terkait ancaman mogok ini. Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum PSSI mengatakan akan membubarkan kompetisi jika klub tetap menjalankan niatnya untuk mogok.