Masa Kelam, Berikut 3 Pendukung Persita yang Tewas Tahun Ini
Tahun 2017 merupakan tahun yang kelam untuk klub kebanggaan Kota Tangerang, Persita Tangerang. Pasalnya, Pendekar Cisadane tengah mengalami masa-masa negatif baik dari kubu klub maupun pendukungnya.
Seperti yang kita ketahui, Persita dipastikan gagal untuk tampil di ajang Liga 1 musim depan lantaran menerima kekalahan 1-0 di partai pamungkas babak 16 besar Liga 2 Grup B. Mereka dikalahkan oleh PSMS Medan di Stadion Mini Persikabo, Cibinong, Bogor, pada Rabu (11/10/17) lalu.
Kekalahan tersebut membuat Persita menduduki juru kunci klasemen Grup B, dengan hanya meraih satu kemenangan dan imbang, serta empat kekalahan. Hal itu membuat mereka hanya mampu meraih empat poin saja.
Selain ‘tragisnya’ performa tim di atas lapangan, Persita pun mengalami nasib sial lainnya dari sisi pendukung setianya. La Viola, pendukung setia Persita, diketahui beberapa kali mengalami nasib tragis tahun ini ketika mendukung tim kebanggaannya tersebut.
Melihat hal ini, INDOSPORT mencoba merangkum nama-nama suporter Persita yang mengalami nasib tragis pasca mendukung tim kesayangannya tersebut bermain.
1. Ferdian Fikri
Ferdian Fikri menjadi suporter Persita pertama yang mengalami nasib tragis di tahun ini. Remaja berusia 15 tahun ini meninggal pasca mendapatkan serangan setelah menonton pertandingan antara Persita kontra Sukadiri di Lapangan Sukadiri, Tangerang, Sabtu (25/03/17) lalu.
Saat hendak pulang, dirinya bersama dengan 50 orang rombongan Persita dihadang oleh sekelompok massa di Jalan KH Hasyim Ashari. Pengeroyokan pun terjadi di lokasi tersebut.
Sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Husada Insani, remaja yang tinggal di Gang Gabel, Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang ini pun dinyatakan meninggal dunia akibat luka senjata tajam di dadanya tak tertolong.
2. Muhammad Nurfaizi
Kedua adalah Muhammad Nurfaizi, remaja berusia 14 tahun yang dikabarkan tewas pada Senin (07/08/17) lalu. Nurfaizi yang akrab disapa Faiz atau Ijul ini tewas tertabrak mobil di Jalan Tol Tangerang-Merak, setelah melompat dari kendaraan yang ia tumpangi.
“Jadi Faiz ini loncat, karena tiba-tiba ada yang menyerang kendaraan yang ditumpanginya dengan melempari batu. Saat panik, korban loncat keluar dan menyebrang lawan arah. Tiba-tiba tertabrak mobil,” ucap Fajar, kakak ipar korban dikutip dari Cakrawala.
3. Banu Rusman
Terbaru adalah Banu Rusman, remaja berusia 17 tahun itu meninggal sehari pasca pengeroyokan yang terjadi ketika Persita Tangerang menjamu PSMS Medan di Stadion Mini Persikabo, Cibinong, Bogor, pada Rabu (11/10/17).
Kronologi kericuhan dikabarkan bahwa pendukung Persita turun ke lapangan selepas pertandingan dan mendatangi pendukung PSMS berambut cepak di Tribun Timur.
Botol dan batu dilemparkan. Merasa diprovokasi, pendukung PSMS berambut cepat turun balik ke lapangan untuk mengejar suporter Persita. Suporter Persita kelabakan. Mereka menjadi pelampiasan kekesalan pendukung PSMS berambut cepak tersebut.
Dari rilis yang diterima INDOSPORT, sebanyak 18 suporter Persita dilarikan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong, Kabupaten Bogor. Sejumlah delapan korban luka di antaranya berjenis kelamin perempuan. Mayoritas dari mereka ikut menjadi korban karena terjebak di tengah-tengah keributan yang terjadi.
"Setelah selesai pertandingan supporter Persita (Ultras Casual) sekitar 20 orang turun ke pinggir lapangan dan melempar tribun tribun yang diisi oleh supporter PSMS Medan (Mayoritas Divif 1 Kostrad Cilodong). Kemudian pihak suporter PSMS Medan turun ke lapangan mengejar Ultras Casual sehingga terjadi keributan," bunyi rilis yang diterima INDOSPORT.