PT LIB: Harusnya Persewangi yang Lolos Play-off
Meski sudah dinyatakan kalah 0-1 di laga play-off khusus dari PSBK Blitar, status Persewangi Banyuwangi sebenarnya merupakan tim yang berhak menjalani babak play-off untuk bertahan di Liga 2. Hal itu disampaikan langsung oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga.
Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigor Shalom Boboy menjelaskan kalau menurut aturan atau regulasi yang berlaku maka Persewangi yang ada di peringkat empat babak penyisihan grup 6 Liga 2. Persewangi memiliki selisih gol lebih baik (+1), sedangkan PSBK adalah 0.
Selain itu, PSBK tidak pernah melayangkan surat protes pada PT LIB selaku operator liga melainkan ke PSSI.
"PSBK tidak pernah memberikan surat protes pada PT Liga, mereka langsung ke PSSI dan kalau dari PT Liga Persewangi yang lolos. Kemudian muncul keputusan lain dan itu keputusan federasi," tutur Tigor Shalom Boboy .
"Sampai hari ini ketetapan lolos dari PT Liga itu Persewangi tidak ada pembatalan soal itu. Bagi kami tetap seperti itu. Tapi dengan keputusan Komdis terbaru maka Persewangi gagal lolos," sambungnya.
Laga play-off khusus antara PSBK Blitar vs Persewangi Banyuwangi sudah berlangsung Selasa (10/10/17) lalu di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Saat itu laga menangkan oleh PSBK dengan skor 1-0 dan diwarnai dengan keributan.
- Dipaksa Ikut Play-off Khusus, Persewangi Anggap PSSI Lakukan Kecelakaan Organisasi
- Buntut Perkelahian, Persewangi Banyuwangi Dinyatakan Degradasi dan Didenda 100 Juta
- Penjelasan PT LIB Soal Play-off 'Khusus' antara PSBK Blitar vs Persewangi Banyuwangi
- Berakhir 'Gulat', Hasil Laga Persewangi vs PSBK Blitar Diserahkan ke PT LIB
- Merasa Dicurangi, Persewangi Banyuwangi Laporkan ke PSSI
- (GALERI FOTO) Ketegangan dalam Play-off "Khusus" PSBK Blitar vs Persewangi Banyuwangi
- Momen Tandukan Zidane ke Materazzi di Piala Dunia Terulang di Laga PSBK vs Persewangi
Namun, kekecewaan mendalam terus disuarakan Persewangi Banyuwangi terhadap PSSI selaku federasi sepakbola tertinggi di Indonesia. Mereka dipaksa melakukan pertandingan yang seharusnya tidak terjadi jika mengacu dari regulasi yang ada.
"Sebenarnya kami tidak siap melawan PSBK, Ketika technical meeting, tiba-tiba ada surat LIB tanggal 8 Oktober tentang laga khusus itu," tutur manajer Persewangi, Hari Wijaya.
"Jadi pertandingan play-off khusus ini seperti dipaksakan. Kami dipaksa main dengan wasit seperti itu, dan banyak sekali keributan," tutupnya.
Selain dinyatakan kalah 0-1, Persewangi juga dihadiahi denda senilai 100 juta rupiah dari Komisi Disiplin PSSI lantaran terlibat keributan pada laga dua hari lalu.