Kontroversi Kemenangan Panama, Mantan Asisten Wasit Berikan Kritik untuk FIFA
Tim Nasional (Timnas) Panama telah mendapatkan satu tiket untuk berlaga di Piala Dunia 2018. Kepastian itu didapatkan usai mengalahkan Kosta Rika dengan skor 2-1 di laga akhir babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona CONCACAF.
Dengan total 13 poin, tim berjuluk Los Canaleros itu mampu bertengger di posisi ketiga klasemen akhir dan lolos ke Rusia pada tahun depan. Bahkan, kemenangan mereka atas Kosta Rika itu mampu menyingkirkan Timnas Amerika Serikat, yang di partai lain gagal meraih kemenangan dan tersingkir ke peringkat lima.
Namun sayangnya, kepastian Panama yang untuk pertama kali akan berlaga di kompetisi akbar dunia itu menyita perhatian banyak pihak. Sebab, gol pertama yang dicetak dianggap sebagai gol kontroversial.
Saat itu, Panama harus tertinggal satu angka terlebih dahulu di paruh babak pertama ketika Johan Venegas mencetak angka di menit ke-36. Setelah itu, Gabriel Torres mampu membuka harapan bagi timnya usai mencetak gol di menit ke-53, yang menyamakan kedudukan kedua tim.
Sayangnya, gol itu dianggap sebagai 'gol hantu' yang kontroversial. Sebab, jika ditelaah lebih lanjut dengan menilik video, bola sama sekali tidak melewati garis gawang. Seharusnya, saat itu Panama tidak mendapatkan satu angka.
Namun, wasit dan hakim garis tetap menganggap gol itu sah dan tidak mengindahkan protes yang diajukan oleh para pemain Kosta Rika.
Perdebatan itu pun menyita perhatian mantan asisten wasit asal Spanyol, Rafa Guerrero. Bagi pria berusia 54 tahun itu, FIFA selaku Federasi Sepakbola Internasional seharusnya bisa mengatasi masalah itu dengan cara melakukan pertandingan ulang.
"FIFA harus mencoba dan mengulangi pertandingan itu. Terlebih lagi, itu harus karena kejadian ini bukan pertama kali dan sudah ada presedennya," kritik Guerrero, dikutip dari Marca (11/10/17).
Guerrero mengungkapkan hal itu dengan melihat pada kejadian yang sebelumnya sudah pernah terjadi antara Afrika Selatan dengan Senegal.
Saat itu, kedua tim tengah bersua dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Afrika yang dilangsungkan pada November 2016 lalu. Namun, sang pengadil lapangan diketahui membuat keputusan yang kontroversial.
Mengutip dari Independent (07/11/17), Joseph Lamptey yang saat itu mengatur jalannya pertandingan diketahui memberikan penalti kepada Afrika Selatan akibat pelanggaran handball dari tim lawan sebelum paruh babak pertama berakhir. Namun, hadiah penalti dari wasit asal Ghana itu pun mendapatkan kritikan.
Sebab, secara jelas bola tidak menyentuh tangan, melainkan mengenai lutut salah satu pemain Senegal, yakni Kalidou Koulibaly. Laga yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Afrika Selatan itu pun mendapatkan protes keras dari Federasi Sepakbola Senegal (FSF) kepada FIFA. Namun akhirnya, laga itu sendiri akan diulang kembali pada 15 November 2017 mendatang.