Kirim Duka untuk Persita, Presiden Pasoepati Minta PSSI Evaluasi Kompetisi
Meninggalnya suporter Persita Tangerang yang terlibat kericuhan dengan suporter PSMS Medan yang juga melibatkan oknum anggota TNI kemarin mendapatkan perhatian serius dari seluruh pencinta sepakbola di Indonesia. Para pecinta sepakbola sangat menyesali kejadian tersebut tak terkecuali kelompok suporter asal Solo, Pasoepati.
Presiden Pasoepati, Bimo Putranto mengutuk keras kejadian tersebut. Menurutnya kericuhan antar suporter itu hendaknya tidak terjadi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Sesama pecinta sepakbola hendaknya bisa saling menjaga agar hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini tidak akan terjadi. Jika semua pihak mau menahan diri pastinya tidak akan ada korban jiwa yang jatuh dalam kejadian kemarin.
Pria yang juga menjadi CEO Persis Solo itu juga turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya suporter Persita Tangerang. Ia berharap agar keluarga yang ditinggalkan juga tabah menghadapi cobaan tersebut.
Bimo juga berharap kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh suporter yang ada di Indonesia. Sehingga ke depan tidak akan ada lagi kejadian serupa.
"Semoga ini juga menjadi evaluasi bagi federasi," ucapnya.
Sementara itu ketua kelompok suporter Benteng Viola Tangerang, Siswanto Setryarosa berharap agar kasus tersebut diusut secara tuntas. Ia berharap agar pelaku penganiayaan segera ditemukan dan dihukum setimpal sesuai dengan perbuatan yang dilakukan.
"Kita sudah berkoordinasi dengan manajemen dan mereka akan mengadu ke PSSI, sedangkan untuk korban saat ini dimakamkan di Pekalongan Jawa Tengah," ucapnya
Terkait insiden berdarah tersebut, PSSI melalui Ketua Umumnya, Edy Rahmayadi angkat bicara. Pria yang juga menjabat sebagai Pangkostrad ini berjanji akan melakukan investigasi mendalam terkait kejadian ini, dan akan menghukum anak buahnya bila terbukti melakukan perbuatan tersebut.