Choirul Huda yang Mudah Bergaul, Sangat Disiplin, dan Berdedikasi Tinggi
Wafatnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, membuat sedih jagat sepakbola nasional. Termasuk untuk penyerang Persija Jakarta, Rudi Widodo.
Rudi pernah satu tim dengan Huda pada 2011 lalu. Pemain berusia 34 tahun tersebut menganggap Huda sebagai pemain senior yang dapat dijadikan contoh oleh pesepakbola muda.
- Bintang Arema FC Anggap Choirul Huda sebagai Salah Satu Pesepakbola Terbaik Indonesia
- Choirul Huda Meninggal, Dokter Persija Ungkap Penanganan Pemain Cedera di Atas Lapangan
- Kiper Persib Merasa Kehilangan Sosok Choirul Huda
- Bek MU Asal Brasil Ungkap Perbuatan Tak Terlupakan Choirul Huda Sebelum Wafat
“Huda orangnya sangat baik sekali dan selama satu tim dengan saya di Persela dulu, dia disegani oleh teman-teman yang lain,” kata Rudi ketika dihubungi INDOSPORT.
Huda merupakan seorang loyalis. Sejak pertama kali berkarier sebagai seorang pesepakbola, hanya Laskar Joko Tingkir, julukan Persela, yang pernah ia bela.
Rudi ingat betul tiga hal yang terpancar dari sosok Huda. Apalagi, ia cukup lama membela Persela dan bermain bersama Huda sejak tahun 2011 hingga 2014.
“Dedikasinya untuk klub sangat tinggi. Dia juga mudah bergaul serta sangat disiplin,” kata mantan pemain Persis Solo itu.
Huda meninggal setelah mengalami peradangan pada dada, leher serta kepala. Penyebabnya adalah benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues dalam partai melawan Semen Padang, Minggu (15/10/17) di Stadion Surajaya, Lamongan.
Tidak lama setelah peristiwa itu, Huda kolaps dan langsung dibawa ke rumah sakit. Di sana, Huda dikabarkan mengembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 17.00 WIB.