x

Choirul Huda: One Man Club yang Tak Pernah Mau Disebut Legenda Persela

Senin, 16 Oktober 2017 11:35 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Yohanes Ishak

Tidak ada habisnya jika membicarakan tentang kenangan kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Ia merupakan seorang pahlawan sejati dan dianggap legenda bagi tim Laskar Joko Tingkir, lantaran tidak pernah berpindah ke lain hati (klub) saat meniti karier sepakbola profesional.

Almarhum adalah bukti sahih tentang apa yang disebut loyalitas dan bermain dengan kebanggaan untuk kota kelahirannya tersebut.

Maka tidak heran apabila media asing sekelas The Sun memberikan penghargaan dengan menyandingkan pria berusia 38 tahun tersebut bersama legenda hidup sekaligus mantan kapten AS Roma, Francesco Totti.

Baca Juga
Francesco Totti, one man club milik AS Roma.

Hal ini tak lepas dari status Choirul yang merupakan One Man Club atau hanya membela Persela hingga ajal menjemput.

Namun, apakah ada yang tahu kalau ternyata Choirul Huda pernah menolak dianggap legenda Persela? Hal ini mungkin terdengar aneh, tapi itulah kenyataanya.

Almahrum sendiri secara tegas menyatakan ia tidak layak dianggap legenda lantaran masih ada pemain lain yang dinilainya lebih bagus.

“Legenda? Sepertinya saya belum cukup layak menyandang gelar itu. Masih banyak pemain Persela lain yang lebih pantas menyandang gelar itu,” ucap Huda, seperti dilansir dari Kompas.com (02/02/17) lalu.

Selain tak mau dianggap legenda, Choirul Huda juga merupakan pribadi yang rendah hati. Ketika awal kompetisi Liga 1, ia menjelaskan tidak akan bersaing dengan kiper anyar kala itu, Ferdiansyah, yang didatangkan untuk menggantikan Dwi Kuswanto yang bergabung ke Arema FC.

“Saya tetap ingin low profile, tak ada persaingan antara saya dengan Ferdi sebab kami sama-sama senior. Yang ada hanyalah saling melengkapi saat dibutuhkan oleh tim, karena Ferdi juga kiper bagus,” ujar Huda beberapa waktu lalu.

Kiper Persela Lamongan Choirul Huda ditandu keluar lapangan setelah kritis akibat benturan dengan sesama pemain Persela

Salah satu keinginan dan harapan terbesar Choirul Huda untuk Persela Lamongan musim ini adalah berusaha fokus memikirkan bagaimana mengantarkan Persela berprestasi atau minimal tidak terdegradasi ke Liga 2.

Ia juga menegaskan akan memberikan kemampuan terbaik jika dipercaya pelatih untuk berada di bawah mistar gawang Laskar Joko Tingkir.

“Semua tim kontestan saya kira mempunyai tekad untuk tidak ingin terdegradasi pada akhir musim kompetisi, begitu juga dengan Persela," ujarnya.

"Untuk itu, saya akan berbuat yang terbaik dan akan bekerja keras dalam setiap pertandingan jika dipercaya oleh pelatih demi membawa Persela berprestasi pada musim ini,” sambungnya.

Hingga akhir hayatnya, Choirul Huda sudah membuktikan kalau ia memang bekerja keras saat mendapat kepercayaan pelatih.

Hal itu bahkan ditunjukkan pada detik-detik sebelum insiden benturan di mana ia berusaha sekuat tenaga mengamankan gawang Persela yang justru yang membuatnya pergi untuk selamanya.

Sebagai informasi, Choirul Huda bermain untuk Persela semenjak klub tersebut masih bermain di divisi II, ia pun membawa kebanggaan untuk klub kebanggan masyarakat Lamongan tersebut.

Perlahan tapi pasti, kiper kelahiran 2 Juni 1979 tersebut membawa Persela merangkak dari divisi II, I, hingga Indonesia Super League (ISL) 2007.

Selama membela panji Persela, Choirul Huda sudah mencatatkan 503 penampilan di semua ajang selama 18 tahun. Karenanya saat mendengar kabar kepergiannya, seluruh pencinta sepakbola nasional sangat merasa kehilangan.

Bahkan pesepakbola kelas dunia, Paul Pogba tutur memberikan penghargaan dengan mengucapkan doa untuk Choirul Hudan dan juga pada keluarga yang ditinggalkan. Sekali lagi, Selamat Jalan Choirul Huda, Legends Never Die.

Persela LamonganChoirul HudaLiga IndonesiaLiga 1

Berita Terkini