Kesedihan Mendalam Kiper Bali United Pasca Meninggalnya Choirul Huda
Kabar meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda pasca insiden benturan pada laga melawan Semen Padang, Minggu (15/10/17) di Stadion Surajaya, Lamongan memang menyita perhatian kalangan sepakbola nasional bahkan dunia.
Tak ketinggalan rekan seprofesi almahrum, Alfonsius Kelvan yang kini membela Bali United turut mengucapkan belasungkawanya.
Meski tak mengenal dekat Choirul Huda, Alfons menegaskan kalau legenda Persela itu adalah pribadi yang hangat dan selalu menegur dan acap kali mereka bertemu di lapangan.
- Minta Liga 1 Ditunda untuk Menghormati Choirul Huda, Begini Tanggapan PT LIB
- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Ajak Masyarakat Teladani Kesetian Choirul Huda
- Choirul Huda yang Mudah Bergaul, Sangat Disiplin, dan Berdedikasi Tinggi
- Bintang Arema FC Anggap Choirul Huda sebagai Salah Satu Pesepakbola Terbaik Indonesia
- 3 Politikus Turut Ucapkan Duka Cita untuk Choirul Huda
- Persela Lamongan Pensiunkan Nomor Punggung Choirul Huda
Karenanya sebagai sesama penjaga gawang, Alfons merasa sangat kehilangan. Apalagi selama ini Choirul Huda adalah sosok istimewa bagi klub dan masyarakat Lamongan serta pencinta sepakbola Indonesia. Hal itu tak lepas dari status Huda sebagai one man club layaknya Francesco Totti.
"Ya, Mas Huda orang yang baik, yang saya tau seperti itu. Saya memang tidak kenal dekat dengan beliau, tapi tau saja. Kita kalau ketemu di lapangan selalu say hello, jadi sesama kiper saya turut berduka cita yang dalam untuk mereka yang ditinggalkan," ucap Alfons melalui pesan singkat kepada INDOSPORT.
Sebagai informasi, penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (15/10/17) di RSUD dr. Soegiri, setelah sempat menjalani perawatan.
Dalam laga melawan Semen Padang yang akhirnya dimenangkan Persela dengan skor 2-0 itu, Choirul sempat mengalami benturan dengan rekan setimnya di Persela, Ramon Rodrigues, di menit 44 babak pertama.
Kiper berusia 38 tahun itu kemudian kesakitan hingga pingsan sebelum dibawa ke rumah sakit. Sayanya berbagai usaha yang dilakukan tim dokter belum mampu menyelamatkan nyawa sang kiper karena Tuhan berkehendak lain.
Kesedihan pun mewarnai prosesi pemakaman Choirul Huda, yang dikebumikan malam tadi, Minggu (15/10/17). Keluarga hingga para pendukung setia Persela Lamongan tampak mengantarkan kepergian kiper 38 tahun itu ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Pendukung setia Persela, LA Mania, tampak mengiringi jenazah Huda menuju tempat peristirahatan terakhirnya untuk memberikan penghormatan terakhir. Tak hanya pendukung, pemain hingga ofisial Persela juga hadir di prosesi pemakaman penjaga gawang yang telah memperkuat Persela selama 18 tahun itu.