Polemik Penanganan Awal Choirul Huda, Ini Jawaban PSSI
Permasalahan penanganan pertama kiper Persela Lamongan, Choirul Huda memang menjadi buah bibir. Banyak aspek yang menilai penanganan kiper berusia 38 tahun itu belum sesuai standar.
Terkait hal ini pun PSSI selaku induk Federasi Sepakbola Indonesia pun angkat bicara. Seperti diutarakan oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi bahwa dia tidak tinggal diam untuk terus melakukan pembenahan terkait penanganan pertama cedera yang dialami pemain bola.
- Persiba 3-2 Bali United: Berakhir Dramatis di Menit Akhir
- Pasca Insiden Choirul Huda, PT LIB Ingatkan Pemain Lebih Respek
- Edy Sebut Sistem Degradasi Buat Tensi Kompetisi Semakin Memanas
- Kenang Choirul Huda, PT LIB Berikan Penghormatan Khusus di Liga 1
- Pelatih Persija Sempat Mengira Choirul Huda Tidak akan Meninggal Pasca Benturan
"Segera kami lakukan pembenahan. Kami akan penuhi standarisasi yang dibutuhkan," ucap Edy saat ditemui Kantor Kemenpora, Senin (16/10/17).
Sementara itu Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengaku belum mau buru-buru mengomentari terkait penanganan Choirul Huda. Baginya dia akan mendalami kasus yang menimpa Choirul Huda.
"Saya tadi berdiskusi dengan Ketua Umum dan mencapai kesimpulan Komite Medis dan tim PSSI akan melakukan pendalaman soal kasus ini agar penanganan hal seperti ini ke depannya menjadi lebih efektif," jelas pria yang kerap disapa Jokdri ini.
"Sampai hari ini bukan regulasinya yang tidak ada, panitia pelaksana sudah memenuhi pelengkapan seperti tandu, ambulans dan rumah sakit terdekat. Tapi masalahnya adalah kualitas penanganan. PSSI menyadari hal ini harus ditelaah serius dan tidak hanya di level PSSI sampai ke FIFA," tutup Jokdri.
Choirul Huda menghembuskan napas terakhir usai mengalami benturan dengan sesama rekan setimnya saat membela timnya Persela Lamngan menghadapi Semen Padang. Choirul Huda meninggal di rumah sakit dr. Soegiri di usai 38 tahun.