Berkaca Kasus Choirul Huda, PT LIB Tekankan Pentingnya Divisi Medis di Klub
Operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menegaskan pentingnya pemahaman klub mengenai law of the game, salah satunya mengenai dunia medis. Hal itu perlu ditaati mengingat sewakti-waku ada kejadian yang tidak diinginkan saat pertandingan. Hal itu berkaca dari kasus meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda.
"Dari FIFA itu ada asuransi medical, tapi kita kan dalam posisi yang regulasi saja tidak dijalani, terus kita masuk ke yang lebih detail. Iya kenapa kita masukan alat A-B-C-D, karena pasti ada fungsinya, lalu kenapa kita paksakan harus ada dokter tim di bench di panpel, pasti ada fungsinya,” ujar Direktur Operasional PT LIB, Tigor Shalom Boboy.
- Terkait Kerusuhan Sepakbola, Edy Rahmayadi: Jangan Sudutkan TNI!
- 3 Penghormatan Terakhir Persela dan Kota Lamongan untuk Choirul Huda
- Lama Jadi Cadangan, Choirul Huda Sempat Gembira Kembali Jaga Gawang Persela
- Pelatih Dihukum Komdis, Persis Solo Berencana Pinjam Pelatih PSS Sleman
- Sebelum Choirul Huda, Putra Pelatih Persebaya Meninggal di Usia Belia
“Ambulans pun harus siap karena ini bukan pertandingan tarkam, yang mana kalau kita cedera, ya udah panggil tukang urut selesai," tambahnya.
"Sepakbola sekarang makin punya resiko tinggi. Itu juga kenapa FIFA hampir tiap tahun pasti punya conference tetang medical, lalu ada fisrt AID yang isinya sesuai standar medical," sambungnya.
Tigor menjelaskan kalau regulasi mengenai medical memang sudah harus dipenuhi setiap klub. Karenanya, PT LIB menekankan setiap panpel pertandingan harus menyiapkan berbagai kubutuhan seperti ambulans, dokter tim, obat-obatan lengkap dan harus ada rumah sakit yang bisa menjadi rujukan.
"Kewajiban? Dari kemarin kan sudah ada kewajiban, sekarang kejadian seperti ini. Tapi kita tidak dalam posisi penyalahkan, ini harus jadi pembelajaran besar bagi semua. Itulah kenapa kita mewajibkan ada A-B-C dan sebagainya," urai Tigor.
Selain memberikan imbaun kepada klub, PT LIB juga berharap ke depan para pesepakbola Tanah Air bisa mempelajari pentingnya pertolongan pertama. Jika pihak klub tidak bisa atau kesulitan memberikan gambaran yang detail maka pihak operator siap membantu memberikan semacam workshop.
"Kemampuan pemain profesional untuk punya pengetahuan pertama untuk pertolongan cedera pemain di lapangan? Misalnya Gonzales yang menolong nyawa Aji Saka beberapa waktu lalu dengan menarik lidahnya itu mungkin dari klubnya ya. Sama misalnya dengan pemahaman law of the game, itu harus dari klub yang buat. Source-nya dari mana? dari kita juga tidak masalah, kita ada komite medis yang siap membantu," tutup Tigor Shalom Boboy.