Pelatih Napoli: Man City Lebih Menakutkan Dibanding Madrid
Napoli akan bertandang ke markas Manchester City untuk melakoni laga pekan ketiga babak penyisihan Grup F Liga Champions 2017/18, Rabu (18/10/17) dini hari WIB. Jelang laga tersebut, pelatih Napoli, Maurizio Sarri mengklaim bahwa City merupakan tim terkuat di Eropa.
Bahkan, pelatih berusia 58 tahun itu mengumbar rasa kecemasan yang ia rasakan lebih tinggi dibandingkan saat bersua dengan Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions musim lalu.
"Perasaan saya ketika melihat Manchester City bertanding bahkan tidak saya rasakan saat melihat Real Madrid di musim lalu. Saya selalu merasa tim saya bisa memberikan lawannya waktu yang sulit, tapi saat ini saya rasa Man City adalah tim tangguh," jelas pria asal Italia itu, dilansir dari ESPNFC (17/10/17).
"Namun jika kami ingin bermain pada level tertentu, kami harus melakukannya dalam pertandingan penting dan mempunyai tujuan untuk mencapai hasil."
Selain itu, pertandingan esok hari bisa dikatakan sebagai duel tim raksasa dari Tanah Inggris dan Italia. Di Liga Primer Inggris musim ini, The Citizens mampu menjadi pemuncak klasemen sementara. Begitu pula dengan Partenopei yang merajai klasemen sementara Serie A Italia.
- Demi Gengsi, Presiden Napoli Ingin Pemain Bintangnya Istrahat Kontra Man City
- Prediksi Man City vs Napoli: Duel Maut Inggris vs Italia
- Demi Tebus Kane, Madrid Sudah Siapkan Rp2 Triliun
- 3 Klub Besar Liga Primer Inggris Incar Pemain Bintang Barca
- Ini Janji Bek Tottenham Jika Mampu Mengalahkan Real Madrid
Namun, meskipun anak asuh Sarri mampu meraih delapan kemenangan sempurna di kompetisi tertinggi Italia itu, sang pelatih tetap merasa khawatir berlebihan. Bahkan, dirinya memutuskan untuk tidak melihat pertandingan City terlalu sering karena hal itu akan membuat dirinya semakin depresi.
"Saya melihat beberapa pertandingan. Saya tidak ingin menonton semuanya karena saya tidak ingin mengalami depresi. Saya rasa Man City sejauh ini adalah tim kuat di Eropa. Saya rasa mereka juga akan memenangkan babak penyisihan grup sehingga hasil di pertandingan lainnya menjadi sangat penting untuk kami," ucap pria kelahiran 10 Januari 1959 tersebut.