Mitos di Balik 4 Logo Klub Eropa
Logo klub merupakan salah satu identitas dari sebuah klub sepakbola. Logo tidak hanya digunakan di seragam pemain, namun juga bisa ditemukan di stadion dan tempat latihan klub tersebut.
Selain itu logo juga digunakan untuk keperluan publikasi dan komersial, demi memperkenalkan klub tersebut di mata dunia. Dan yang paling penting logo klub kerap menjadi identitas atau sumber julukan bagi sebuah tim.
Berbagai bentuk dan warna dapat kita lihat dari logo-logo klub. Dan dari sekian banyaknya logo klub di dunia, ada beberapa logo klub yang memiliki mitos atau takhayul di dalamnya. Mengapa?
Hal tersebut tak lepas dari berdirinya sebuah klub di zaman yang masih kental dengan unsur mistis atau takhayul. Memang, banyak klub yang telah berdiri selama ratusan tahun lamanya namun tidak ada unsur mistis pada logo klubnya.
Oleh karenanya, di sini INDOSPORT mencoba merangkum beberapa klub yang menggunakan kepercayaan akan hal mistis atau takhayul saat membuat sebuah logo tersebut.
1. Liverpool FC
Logo dari klub asal Merseyside ini terdiri dari beberapa elemen seperti tulisan tahun berdirinya Liverpool yaitu 1982. Lalu di bagian atas logo dapat ditemukan ornamen "Shankly Gates" untuk mengenang jasa mantan manajer Bill Shankly yang memberikan fondasi kokoh bagi Liverpool. Dan tak ketinggalan tulisan "You'll Never Walk Alone" yang menjadi slogan terkenal dari Liverpool.
Selain beberapa elemen di atas, terdapat juga lambang api di kanan dan kiri logo. Logo ini biasa disebut Flame of Justice. Merupakan sebuah elemen penuh makna pada logo Liverpool, karena elemen api ini dibuat untuk mengenang para suporter Liverpool yang meninggal pada tragedi Hillsborough dan tragedi Heysel.
Selanjutnya elemen terpenting dan paling mencolok dari logo Liverpool adalah burung liver. Burung liver sejak dulu dianggap sebagai burung mistis yang menghantui pesisir Merseyside. Banyak cerita yang lekat dengan burung liver, seperti yang terkenal adalah mitos dari dua burung liver yang berada di puncak menara jam Royal Liver Building.
Menurut legenda, dua burung ini adalah pasangan jantan dan betina. Sang betina menghadap ke laut mengamati nelayan agar mereka dapat pulang dengan selamat. Sedangkan sang jantan menghadap ke arah kota sedang mengamati dan melindungi keluarga nelayan.
Legenda setempat mengatakan wajah kedua burung itu bertolak belakang satu sama lain karena apabila mereka kawin dan terbang pergi, maka kota Liverpool akan lenyap.
Cerita lain yang cukup populer adalah kedua burung liver jantan dan betina tersebut di rantai, karena bila tidak dirantai, maka mereka akan terbang di atas Sungai Mersey dan meledakkan daerah sekelilingnya dan membanjiri kota Liverpool.
2. AEK Athens
AEK Athens FC merupakan tim sepakbola asal Yunani yang bermain di Divisi Utama Liga Super Yunani. Klub yang berbasis di kota Athena ini berdiri pada tahun 1924. Klub ini merupakan salah satu klub berprestasi di Yunani dengan 11 gelar juara liga, dan 14 gelar Piala Yunani.
Logo dari AEK Athens berupa perisai dengan dominan warna kuning serta burung elang berkepala dua berwarna hitam.
Sejalan dengan negara asalnya Yunani yang merupakan negara dengan berbagai macam sejarah, legenda dan mitologinya. Logo AEK Athens tidak lepas dari mitos dan legenda yang ada di Yunani. Dikisahkan bahwa bendera kuning dengan elang berkepala dua merupakan bendera Kekaisaran Byzantium.
Elang berkepala dua merupakan simbol dari Palaiologos, dinasti yang berkuasa pada tahun 1200an. Elang berkepala dua bermakna simbolis bahwa dinasti tersebut ingin menguasai Eropa dan Asia.
Dalam buku I Istoria tis Ellimkis simaias (Sejarah Bendera Hellenic), menyebutkan asal mula dari sang elang berkepala dua dalam logo AEK Athens. Bendera elang berkepala dua pertama kali dibuat oleh Kaisar Komnenos.
Di tempat kelahiran sang kaisar terdapat sebuah takhayul yang mengatakan elang berkepala dua tersebut bernama Hagka yang merupakan elang raksasa berkepala dua. Hagka akan menyerang di malam hari dan mencuri hasil panen para petani dan membunuh para petani.
Takhayul tersebut dibawa oleh Kaisar Komnenos untuk menunjukkan keperkasaan dinstinya. Dan mengatakan bahwa elang berkepala dua akan melindungi kedua batas kekaisaran, baik wilayah timur dan wilayah barat.
3. Valencia
Klub berjuluk El-Che dan bermarkas di Stadion Mestalla ini berdiri pada tahun 1919. Pengoleksi enam gelar La Liga dan tujuh Copa del Rey ini menggunakan lambang kelelawar pada logo klubnya.
Lambang kelelawar digunakan karena merupakan lambang dari kota Valencia, dan kelelawar menjadi satwa yang paling banyak dijumpai di kota itu. Namun selain alasan ini ada alasan lain yang menyebabkan kelelawar menjadi lambang Valencia.
Ada sebuah alasan histori dan mitos dari lambang kelelawar Valencia. Hal ini dapat ditemukan pada kisah Raja James I dari Aragon. Pada tahun 1238 berhasil mengambil alih kekuasaan dari Bangsa Moor yang sudah menguasai Spanyol selama 500 tahun.
Pada 9 Oktober 1238 saat akan memasuki memasuki kota seekor kelelawar hinggap di atas bendera kebanggannya. Bagi Raja James, kelelawar ini merupakan pertanda baik. Atas dasar takhayul tersebut kelelawar dijadikan simbol wajib di seluruh wilayah kerajannya.
Selain itu kelelawar juga erat kaitannya dengan Bangsa Moor yang dikalahkan Raja James, dan dekat dengan kaum shufi. Dalam bahasa Arab, kelelawar disebut Khuffaasy.
Kata tersebut jika diubah huruf vokalnya dapat berarti merobohkan, meruntuhkan atau menaklukkan. Hal ini dianggap bermakna bahwa Raja James berhasil menaklukkan dan meruntuhkan kekuasaan Bangsa Moor.
4. Ajax Amsterdam
Ajax Amsterdam merupakan klub tersukses di Belanda, dengan koleksi 33 gelar Eredivisi dan 18 Piala Belanda. Tak ketinggalan empat gelar Liga Champions Eropa yang tiga di antaranya dimenangkan secara berturut-turut dan membuat Ajax berhak mendapat Badge of Honour UCL.
De Amsterdammers berdiri pada tahun 1900. Logo dari klub Ajax Amsterdam adalah bagian kepala dan bahu dari seseorang bernama Ajax. Tokoh Ajax sendiri merupakan salah satu tokoh penting dalam Perang Troya.
Dalam mitologi Yunani, Ajax dikisahkan merupakan putra dari Dewa Telamon dan cucu dari Dewa Zeus. Maka tak heran Ajax Amsterdam dijuluki Godenzonen yang berarti putra sang dewa.
Selain itu, dikisahkan Ajax putra Telamon adalah seorang yang besar, kuat dan berwibawa. Hal itulah yang akhirnya menjadi cikal bakal penamaan klub Amsterdam. Dan diharapkan bahwa Ajax Amsterdam akan menjadi klub yang besar dan kuat dalam kancah sepakbola.