3 Faktor Potensial PSM Makassar Dapat Raih Gelar Liga 1
Klub kebanggaan Kota Makassar, PSM Makassar, saat ini berada di singgasana klasemen sementara Gojek Traveloka Liga 1, pasca menggeser pimpinan klasemen sebelumnya, Bhayangkara FC.
Keberhasilan Skuat Juku Eja, julukan PSM, menggeser Bhayangkara tak lepas dari kemenangan yang mereka raih pada Selasa (24/10/17) lalu saat menjamu Persiba Balikpapan. Bermain di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, skuat Robert Rene Alberts berhasil mengalahkan Beruang Madu dengan skor cukup telak, 3-1.
- Bawa PSM Makassar Menang, Ferdinand Masuk Top Skor Pemain Lokal
- Meski Sukses Benamkan Persiba, Robert Alberts Masih Kecewa pada PSM
- PSM Makassar 3-1 Persiba Balikpapan: Naik ke Puncak
- Jadwal Siaran Langsung Kualifikasi Piala Asia Timnas U-19 di Korea Selatan
- Menerka Calon Juara Liga 1 Edisi Perdana di 3 Laga Sisa
Di pertandingan itu sendiri PSM sempat unggul terlebih dahulu melalui gol Rizky Pellu di menit 15. Persiba berhasil menyamakan kedudukan di menit 58 melalui Junior Lopes. Setelahnya, Ferdinand Sinaga menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol di menit 61 dan 85.
Dengan kemenangan tersebut, PSM kini berada di puncak klasemen dengan raihan 61 poin, unggul dua poin dari The Guardian, julukan Bhayangkara FC, yang sebelumnya telah menelan dua kali kekalahan beruntun.
Sebelumnya, posisi puncak selalu didominasi oleh Bhayangkara dan Bali United sendiri selama beberapa minggu belakangan. Namun keberhasilan PSM menggeser dua kompetitornya tersebut menimbulkan euforia tersendiri, terutama para penggemar PSM, yang merasa yakin bahwa Juku Eja dapat menjuarai kompetisi.
Memang, Bhayangkara dan Bali United sendiri masih menyisakan satu pertandingan lebih banyak dari PSM. Walau begitu, INDOSPORT telah merangkum beberapa faktor potensial yang dapat membuat PSM mengakhiri musim sebagai jawara Liga 1 musim ini.
1. Haus Akan Gelar Juara
Laiknya kebanyakan orang berpuasa yang akan makan dengan lahapnya ketika azan magrib berkumandang, begitupun dengan PSM Makassar, yang telah lama sekali berpuasa gelar pasca raihan gelar terakhir mereka di musim 1999/00.
Di musim tersebut, PSM berhasil keluar sebagai jawara dengan catatan impresif, yakni hanya menelan dua kali kekalahan dari 31 laga yang telah dilakoni. Juku Eja saat itu diperkuat oleh pemain-pemain yang tenar di zamannya, seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, hingga Kurniawan Dwi Yulianto.
PSM merajai pentas Liga Indonesia dengan menjuarai Wilayah Timur terlebih dahulu, dan di babak 8 besar menjuarai Grup Timur. Di semifinal, PSM mematahkan perlawanan Persija Jakarta, sebelum mengatasi perlawanan gigih Pupuk Kaltim di final yang berkesudahan 3-2.
Setelahnya? PSM memang tampil konsisten sebagai tim papan atas. Namun mereka gagal untuk kembali juara di Tanah Air setelah berkali-kali menjadi yang terbaik kedua di tahun 2001, 2003, dan 2004. Sebelumnya, Juku Eja juga sempat menjadi runner-up di musim 1995/96.
2. Pelatih Sarat Pengalaman di Liga Asia Tenggara
Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, merupakan pelatih asing nan sarat pengalamann di liga-liga Asia Tenggara. Pria Belanda berusia 62 tahun itu memiliki rapor yang apik ketika melatih klub-klub Asia Tenggara.
Tentu kita ingat ketika dirinya berhasil membawa Arema menjadi raja sepakbola di Tanah Air, pasca menjuarai Indonesia Super League (ISL) di musim 2009/10. Selain itu, dirinya juga berhasil membawa Arema keluar sebagai runner-up di kompetisi Piala Indonesia di tahun 2010.
Sebelumnya, Robert juga berhasil membawa klub asal Malaysia, Kedah FA, keluar sebagai jawara Malaysia Premier One League di tahun 1993. Di tahun yang sama pula, Kedah FA dibawanya menjadi jawara di ajang Malaysia Cup.
10 tahun kemudian, dirinya juga berhasil membawa Sarawak FA keluar sebagai jawara Malaysia Premier League, setelah sebelumnya ‘hanya’ mampu membawa Sarawak menjadi runner-up di tahun 2011.
Kini, bukan tidak mungkin bila Robert berhasil membawa PSM Makassar menjuarai kompetisi Gojek Traveloka Liga 1, mengingat berbagai pengalaman positif yang telah ia miliki.
3. Kombinasi Pemain Berpengalaman dan Pemain Veteran di Tubuh PSM
Komposisi pemain PSM Makassar diisi oleh beberapa pemain ‘muda’ nan berpengalaman, serta beberapa pemain veteran. Bila dilakukan dengan baik, kombinasi kedua faktor tersebut dapat menghasilkan keharmonisan internal dalam tubuh klub.
Pemain ‘muda’ berpengalaman macam Rizky Pellu (25 tahun), Zulham Zamrun (29 tahun), Ferdinand Sinaga (29 tahun), hingga Titus Bonai (28 tahun) akan mengeluarkan potensi terbaik mereka bila diarahkan dengan baik oleh para pemain veterannya, seperti Zulkifli Syukur (33 tahun), Hamka Hamzah (33 tahun), hingga Syamsul Chaeruddin (34 tahun).
Belum lagi terdapat nama Willem jan Pluim dan Pavel Purishkin, pemain asing bertipikal penyerang yang kerap mencetak gol-gol krusial PSM. Pluim sendiri bersama dengan Ferdinand Sinaga merupakan pencetak gol terbanyak PSM dengan raihan 11 golnya.
Pengalaman yang dapat dibagikan oleh para pemain veteran kepada para pemain muda berpengalaman tersebut, dapat membuat PSM menjadi tim yang memiliki konsistensi tinggi untuk terus memenangkan pertandingan.