3 Janji Wagub DKI ke Persija: Dari Stadion Hingga OK OCE
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno terlihat sangat serius menepati janjinya kepada Persija Jakarta. Sejak masa kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI, pria berusia 48 tahun tersebut selalu aktif memperkenalkan Macan Kemayoran, julukan Persija, teruntuk masyarakat ibu kota.
Belum lama ini, Sandi terlihat bekerja dengan seragam Persija. Dilanjutkan, orang nomor dua di DKI tersebut menonton langsung pertandingan Macan Kemayoran melawan Semen Padang, Minggu (22/10/17).
Bersama Gubernur DKI, Anies Baswedan, Sandi acap kali mengutarakan bakal memberikan perhatian lebih untuk Persija dibanding pemerintahan sebelumnya. Memang, Macan Kemayoran selama ini bak anak ayam kehilangan induknya.
Setelah Stadion Menteng dan Lebak Bulus digusur pada pemerintahan Gubernur Sutiyoso dan Basuki Tjahaja Purnama, tidak ada lagi alternatif stadion yang representatif di ibu kota. Satu-satunya opsi venue untuk menggelar pertandingan sepakbola adalah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Penggunaan GBK oleh Persija juga tidak semudah membalik telapak tangan. Terkadang, Macan Kemayoran terganjal izin kepolisian, keberlangsungan Pilkada, hingga pemugaran stadion yang berdiri pada 1960 lampau tersebut.
Nah, pada masa kepemimpinan DKI yang baru, Sandi berjanji akan membangun stadion super megah untuk Persija. Selain stadion, apalagi ikrar wagub kelahiran Rumbai, Pekanbaru, tersebut kepada Macan Kemayoran? Berikut INDOSPORT janjikan tiga janji Sandi Uno kepada Persija kepada pembaca setia:
1. Stadion Anyar
“Rumputnya tuh kaya Stadion Old Trafford, dan kursinya seperti Allianz Arena. Jakarta akan mempunyai stadion yang keren banget.” Begitulah kira-kira desain stadion anyar Persija di bawah kendali pemerintahan Anies-Sandi. Ucapan tersebut keluar saat masa kampanye Pilgub DKI lalu.
Setelah menjabat, apakah Sandi lupa dengan janjinya tersebut? Sampai dengan saat ini, jawabannya tidak. Setiap kali ditanyakan soal pembangunan stadion, Sandi selalu menjawab dengan penuh semangat.
"Saya lihat bahwa satu titik tentunya sudah kita masukkan ke dalam 23 rencana kita. Yaitu, membangun stadion bertaraf dunia di Jakarta. Jadi kami terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang memberikan tempat sementara untuk Persija," kata Sandi.
Rencananya, stadion bertaraf internasional tersebut akan berdiri di bekas lahan Taman Bersih, Manusiawi, Wibawa (BMW), Sunter, Jakarta Utara. Pembangunan bakal dimulai pada tahun depan dan menghabiskan anggaran sekitar Rp1,3 triliun.
Kapasitas Stadion BMW bakal menyentuh 60.000 penonton. Adapun pendirian stadion akan memakan waktu selama tiga tahun.
"Tapi kami berniat, walau Pak Gede Widiade (Direktur Utama Persija) bilang jangan terburu-buru, tapi kami ingin segera karena tuntutan masyarakat banyak sekali. Jadi ini sekarang tugas kami. Kita berharap nanti dengan rencana yang baik, karena pemerintah sebelumnya belum memasukkan rencana ini dalam program kerja. Jadi ini sekarang jadi tugas kami. Kita berharap nanti dengan rencana yang baik, eksekusi yang baik kita hadirkan stadion bertaraf internasional di Jakarta," pungkas Sandi.
2. Bantu Persija Jamu Persib di Bekasi
Setelah ditolak GBK untuk menjamu Persib Bandung, Persija langsung bergerak mencari venue alternatif lain. Opsi utamanya adalah menggunakan Stadion Patriot, homebase Macan Kemayoran pada musim ini.
Sandi berjanji akan membantu memuluskan rencana Persija memakai Patriot di partai melawan Persib pada 3 November mendatang. Terlebih hingga saat ini, banyak isu yang beredar bahwa pertandingan klasik tersebut akan berlangsung di luar kota.
“Tadi saya baru mendengar dari Pak Gede, partai Persija vs Persib main di Bekasi. Saya pribadi akan menghubungi pemerintah Kota Bekasi. Pak walikota dan wakil walikota, apa yang bisa kami bantu. Supaya pertandingan ini bisa berlangsung dan sudah ditunggu-tunggg seluruh pendukung berlangsung dengan aman, tertib, dan seru banget,” ujar Sandi.
Kesungguhan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk mendukung upaya Persija bermain di Patriot bukan hanya sekedar alasan teknis belaka. Namun, juga untuk kepentingan ekonomi rakyat.
“Dan ini bagus bantu perekonomian juga. Kareta setiap partai membantu ekonomi akar rumput bergerak, lapangan kerja sulit di dapatkan. Tapi dengan adanya pertandingan ini kita lihat bahwa UKM bangkit berkembang dan merchandise penjualan. Jadi harapan kami bisa tercapai kesepakatan bisa tercapai koridor-koridor dan rambu-rambu yang diperlukan tidak menimbulkan kejadian tidak diinginkan,” jelas Sandi.
3. Sinkronisasi Persija dan Jakmania Store dengan OK OCE
Salah satu program andalan pemerintahan Anies-Sandi adalah OK OCE. Artinya, One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship yang mencetak wirausaha baru di DKI.
Program tersebut menyasar kepada lima hal. Yaitu, pemberian modal dan pendampingan usaha, pelatihan oleh pengusaha sukses, garansi inovasi bekerja sama dengan swasta, lulusan SMK langsung dapat kerja, dan kredit khusus untuk ibu-ibu.
Nah, di janji yang ketiga ini, Sandi ingin menyelaraskan program OK OCE dengan usaha kecil menengah (UKM) di dalam internal Macan Kemayoran. Persija baru-baru ini baru saja melakukan kerja sama dengan suporternya, Jakmania, dalam hal penjualan merchandise. Pernak-pernik asli Persija telah dipasarkan di 43 store resmi yang terdaftar di Jakmania.
“Saya inginnya sebetulnya adalah bagaimana Persija dan Jakmania Store bekerja sama dengan gerakan OK OCE. Ternyata 40 Jakmania store memiliki omset yang sangat baik. Bahwa ada permintaan untuk merchandise persija seperti baju, topi, dsb yang bisa menjadi sebuah penggerak ekonomi lokal di setiap kecamatan. Nanti diturunkan di setiap kelurahan. Nanti targetnya ini kalAU ada 43 Jakmania Store kita harapkan ekonomi di akar rumput yang melambat kita giatkan,” pungkas Sandi.