Profil Tim 8 Besar Liga 2: Persebaya Surabaya
Undian grup babak 8 besar Liga 2 telah resmi diumumkan oleh PT Liga Indonesia Baru selaku operator liga beberapa waktu lalu.
Tergabung di grup Y, tim berjuluk Bajul Ijo ini menjadi salah satu tim yang diunggulkan mampu mengatasi lawan-lawannya dan lolos ke semifinal dan final untuk memperebutkan tiket promosi ke Liga 1 musim depan.
Bisa lolos ke babak 8 besar Liga 2 adalah pencapaian yang cukup luar biasa, mengingat tim ini sempat 'mati' karena mendapat hukuman dari PSSI. Perlahan tapi pasti, Persebaya mulai bangkit dari keterpurukan setelah hukumannya resmi dihapus oleh PSSI melalui kongres luar biasa beberapa tahun silam.
Persebaya melaju ke 8 besar mendampingi Kalteng Putra sebagai runner up grup dengan 9 poin. Kalteng Putra adalah satu-satunya klub di Grup C yang mampu mengalahkan Persebaya. Itu artinya, Persebaya menjadi tim yang patut diperhitungkan meski tak bertabur bintang.
Kini, jeda beberapa pekan dimanfaatkan pelatih Alfredo Vera untuk mengevaluasi tim guna memperbaiki penampilan, dan menebar ancaman di Grup Y 8 besar Liga 2 2017.
Bajul Ijo tak ubahnya teror bagi PSIS Semarang, PSPS, dan PS Mojokerto Putra yang tergabung di Grup Y. Mereka wajib ekstra waspada. Lengah, mereka bakal dihantam Vera bersama skuatnya.
Lantas, siapa saja pemain yang akan diandalkan Alfredo Vera di babak 8 besar Liga 2 ini? Taktik seperti apa yang kira-kira mereka pakai? Berikut penjabaran profil singkat Persebaya Surabaya untuk pembaca setia INDOSPORT:
1. Rekam Jejak Persebaya di Liga 2
Mengawali kebangkitannya dari kasta kedua, tim berjuluk Bajul Ijo ini tergabung di Grup 5 bersama Martapura, PSIM Yogyakarta, Persepam Madura, Persatu Tuban, Persinga Ngawi, Madiun Putra, dan PSBI Blitar.
Sempat terseok-seok di awal kompetisi karena ditahan imbang Madiun Putra, penampilan Persebaya jutru malah makin menurun di pertandingan kedua. Tim besutan saat masih ditangani Iwan Setiawan itu kalah dari Martapura dengan skor 2-1.
Hasil kurang memuaskan tersebut ternyata membuat geram suporter Persebaya, Bonek. Mereka kecewa dengan kinerja Iwan, dan menuntut agar pelatih asal Aceh itu mundur. Alih-alih bukannya minta maaf, Iwan justru malah emosi dan menantang balik Bonek untuk berkelahi.
Selang beberapa hari kemudian, Iwan pun dipecat oleh manajemen Persebaya dan digantikan oleh Angela Alfredo Vera. Tangan dingin pelatih asal Argentina itu mampu mengembalikan keperkasaan Persebaya.
Tim kebanggana arek Suroboyo ini bangkit di pertandingan-pertandingan selanjutnya, sehingga mampu memuncaki klasemen Grup 5 dengan 29 poin dan berhak lolos ke babak 16 besar Liga 2
Di babak 16 besar, Persebaya tergabung bersama Kalteng Putra, Persigo Semeru, dan PSBS Biak di Grup C. Pada babak ini, anak asuh Alfredo justru tampil kurang memuaskan, kendati bisa pesta gol diawal-awal bergulirnya Grup C.
Mereka nyaris tak lolos ke babak 8 besar, karena hanya meraih dua kemenangan, tiga hasil imbang dan satu kekalahan. Hasil tersebut membuat Persebaya menempati urutan kedua klasemen Grup C dan lolos ke babak 8 besar Liga. Mereka bisa saja tak lolos andai tak menang selisih gol dari Persigo Semeru FC yang mengemas poin sama yakni 9.
2. Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan
Persebaya Surabaya tergabung di grup Y bersama PSPS Pekanbaru, PSIS Semarang, dan PS Mojokerto Putra. Tanpa menganggap remeh lawan, nampaknya PSIS akan menjadi lawan kuat Persebaya di grup ini.
Kendati demikian, Tim Bajul Ijo tak perlu gentar. Pasalnya mereka memiliki keunggulan dari tiga tim tersebut. Salah satunya ditanganinya Persebaya oleh pelatih bertangan dingin seperti Angelo Alfredo Vera.
Rekam jejak Alfredo yang sempat membawa Persipura menjuarai ajang Indonesia Soccer Championship tentu menjadi alasan Persebaya bisa berbuat banyak ditangan pelatih asal Argentina itu.
Sejak diambil alih Alfredo, Persebaya selalu bermain penuh gelora. Ia berhasil membangun kembali kekuatan tim yang awal kompetisi Liga 2 sempat menghadapi masalah mental dan stamina. Alfredo pun mampu membenahi masalah tersebut, ia bisa mengembalikan mental para pemain Persebaya. Hal itu terbukti ketika tim Bajul Ijo ini langsung tampil trengginas dengan menjuarai Grup 5 dan lolos ke babak 16 besar.
Kelemahan
Namun, keunggulan tersebut tak serta merta Persebaya tidak mempunyai kelemahan. Tim berjuluk Bajul Ijo itu mempunyai beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan fatalnya adalah, barisan depan Persebaya yang kurang tenang dalam melakukan penyelesaian akhir.
Terbukti selama babak 16 besar. Dari tiga pertandingan terakhir yang dilakoninya, tak sekalipun Persebaya mencetak gol. Tentu hal ini perlu menjadi pekerjaan rumah yang penting bagi pelatih Alfredo Vera, jika hal tersebut tak segera dibenahi, bukan tidak mungkin Persebaya kesulitan mendulang kemenangan dan gagal ke semifinal.
3. Strategi dan Starting XI
Saat menangani Persipura, pelatih Alfredo Vera menerapkan formasi 4-3-3 dengan mengandalkan para pemain sayapnya. Hal tersebut cukup cocok diterapkan, mengingat tim Mutiara Hitam menganut gaya permainan menyerang yang ditopang oleh winger-winger berbakatnya.
Nilai lebih dari pelatih Alfredo ini adalah, tangan dinginnya yang bisa memaksimalkan potensi pemain muda. Hal tersebut terbukti ketika ia menemukan potensi bakat yang ada di diri winger Osvaldo Haay.
Nampaknya, hal tersebut ingin diterpkan oleh Alfredo di Persebaya dengan memaksimalkan potensi di diri pemain muda berposisi winger lincah seperti Irfan Jaya.
Secara materi, para pemain Persebaya tak jauh berbeda dengan Persipura. Alfredo bisa menerapkan game plan memaksimalkan serangan sayap untuk kebutuhan strategi menyerangnya selama babak 8 besar.
Apalagi, permainan sayap Persebaya menjadi lebih hidup pasca kedatangan Mardiono dan performa apik yang ditunjukkan oleh Kurniawan Karman.
Bukan tidak mungkin, Persebaya bakal menebar ancaman di Grup Y babak 8 besar Liga 2 2017. Berikut prediksi susunan pemain Persebaya untuk 8 besar Liga 2:
Miswar Saputra; Andri Mulyadi, Moch Irvan Febrianto, Rachmat Irianto, Fandry Imbiri; Misbakus Solikin, Muhammad Hidayat, Rangga Muslim; Irfan Jaya, Ricky Kayame, Rendi Irawan.
4. Pemain Bintang - Irfan Jaya
Nama Ifran Jaya perlahan menjadi idola baru bagi Bonek. Tak dipungkiri lagi, pemilik nomor punggung 41 ini mampu menjadi sosok vital bagi lini depan Persebaya.
Pemain berusisa 21 tahun tersebut digadang-gadang menjadi sosok baru Andik Vermansah di Persebaya. Posisinya sebagai winger ditopangan dengan kelincahannya, ia kerap melakukan tusukan-tusukan ke jantung pertahanan lawan. Selain itu, ia juga menjadi sosok central dalam builder serangan Persebaya.
Sejauh ini, dari 17 pertandingan, dirinya telah mecentak 6 gol dan 5 assists untuk Persebaya. Sebuah catatan statistik yang membuat Irfan dinobatkan sebagai pemain terbaik pilihan Bonek.
5. Prediksi Juara Liga 2 dan Lolos ke Liga 1
Dengan skuat yang mumpuni dan pelatih bertangan dingin seperti Alfredo Vera, seharunya Persebaya mampu mengatasi lawan-lawannya di babak 8 besar. Kepiawaian Alfredo dalam meracik tim juga telah terbukti di ajang Indonesia Soccer Championship 2016 lalu saat membawa Persipura juara.
Selain itu, misi Persebaya kembali bermain di kasta tertinggi sepakbola Indonesia juga akan menjadi motivasi yang besar untuk meraih tiket promosi ke Liga 1.
Target juara Liga 2 dan promosi ke Liga 1 bukan tidak mungkin bisa diwujudkan. Apalagi tim ini sudah lama absen dalam kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia, motivasi untuk juara akan menambah kekuatan Persebaya.