Profil Tim 8 Besar Liga 2: PSIS Semarang
PSIS Semarang menjadi salah satu tim kuat untuk menjadi kampiun Liga 2 2017. Konsistensi sejak awal kompetisi menjadi poin penting tim asal Jawa Tengah ini untuk berada di jalur juara.
Pernah menjadi klub pertama yang menjuarai Divisi Utama pada 1999 lalu, PSIS bertekad untuk kembali ke kompetisi teratas di persepakbolaan Tanah Air.
Di babak delapan besar Liga 2, PSIS berada di Grup Y usai menyandang status sebagai pemuncak Grup B. Di Grup Y, PSIS tergabung bersama PSPS Riau, PS Mojokerto Putra, dan Persebaya Surabaya.
Berikut INDOSPORT menyajikan secuplik kiprah PSIS Semarang dari awal ajang Liga 2 hingga kesempatan untuk naik kasta ke kompetisi teratas Liga Indonesia musim depan.
1. Rekam Jejak di Liga 2 Musim 2017
PSIS Semarang sudah menunjukkan tajinya bahkan sebelum Liga 2 dimulai. Mereka menantang Persebaya Surabaya dalam laga uji coba sebagai pemanasan Liga 2 di Stadion Jatidiri Semarang Minggu (12/03/17). Hasilnya, PSIS menang 1-0 lewat gol tunggal M Yunus di menit 87.
Memasuki Liga 2 pun, Laskar Mahesa Jenar mencatat rekor bagus. Tergabung di Grup 4 bersama Persis Solo dan PSIR Rembang, PSIS berakhir sebagai pemuncak klasemen.
Dari 14 kali main, PSIS mengoleksi 35 poin. Dengan rata-rata mengumpulkan 2,5 poin per laga, PSIS menjadi tim dengan rasio kemenangan tertinggi dari seluruh pemuncak klasemen grup masing-masing. Bersama PSS Sleman, PSIS merengkuh kemenangan terbanyak di babak ini, yakni 11 kali.
Di babak 16 besar, PSIS berada di Grup B dengan PSMS Medan, Persibat Batang, dan Persita Tangerang. Di tahap ini pun Laskar Mahesa Jenar lagi-lagi berakhir di pucuk klasemen. Dari enam laga yang telah dilakoni, PSIS mencatat empat kemenangan, satu laga imbang, dan satu kekalahan.
Skuat asuhan Subangkit pun tercatat selalu mencetak gol di semua pertandingan di babak 16 besar.
2. Keunggulan dan Kelemahan
Konsistensi performa PSIS Semarang menjadi momok yang perlu diwaspadai oleh para calon lawan di babak delapan besar Liga 2. Pasalnya, sedari awal musim Liga 2, Laskar Mahesa Jenar selalu tampil trengginas dan keluar sebagai pemuncak klasemen, baik di babak awal maupun 16 besar.
Lini serangan PSIS pun termasuk tajam dan produktif. Di babak 16 besar, klub ini mencatat selisih gol tertinggi dengan 7 angka. Ahmad Agung dkk selalu mencetak gol di setiap laganya dan total membukukan 12 gol.
Namun meski memiliki produktivitas gol yang tinggi, PSIS masih sering membuang-buang peluang. Seperti misalnya dalam laga kontra Persibat Batang di babak 16 besar. Bermain sebagai tuan rumah, Sholihul Islam dan kolega memiliki banyak kesempatan emas untuk mendulng gol. Namun karena finishing yang belum sempurna, PSIS hanya mampu menang dengan skor tipis 1-0.
3. Strategi dan Starting XI
Mengusung target promosi ke kasta tertinggi, Liga 1 musim depan, manajemen PSIS menunjuk pelatih kawakan, Subangkit. CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, beralasan timnya butuh pelatih yang kenyang pengalaman menangani tim-tim papan atas serta Divisi Utama.
Subangkit dianggap sebagai sosok yang tepat karena kenyang makan asam garam sepak bola Tanah Air. Subangkit pernah melatih beberapa klub seperti Persekab Pasuruan, Persema Malang, Persela Lamongan, Persebaya Surabaya, Sriwijaya FC dan Mitra Kukar.
Bertarung di Grup Y dengan tim-tim kuat seperti Persebaya Surabaya dan PSPS Riau, Subangkit tengah memoles performa sektor sayapnya di jeda sebelum babak 8 besar ini. Mengutip Tribunnews, para penggawa seperti Franky Mahendra, Andrid Wibawa, Rival Lastori, dan Melkior Leideker Majefat diberi menu latihan khusus.
"Mereka, terutama Persebaya dan PSPS, merupakan tim bagus. Kualitas keduanya sudah teruji di kancah persepakbolaan Indonesia. Saya akan mengoptimalkan waktu untuk memperbaiki kelemahan di setiap lini," imbuhnya.
Guna mengetahui kekuatan calon lawan, Subangkit mengaku mulai mempelajari video-video dari tim-tim tersebut. Dengan mempelajari video itu menurutnya kekuatan tim asal Jawa Timur dan asal Riau itu sedikit bisa dibaca. Sehingga nantinya dia bisa menyiapkan materi-materi khusus sesuai dengan gaya bermain lawan.
Perkiraan starting XI PSIS di babak delapan besar:
Aji Bayu; Haudi Abdillah, Rio Saputro, Safrudin Tahar, Taufik Hidayat; Ahmad Agung, Ruud Gulid; Andrid Wibawa, Melcior Majefat, Rifal Lastori; Sholihul Islam.
4. Pemain Bintang
PSIS Semarang harus kehilangan salah satu pemain bintangnya sebelum babak 16 besar Liga 2, yakni striker Johan Yoga. Padahal ia menjadi salah satu sosok sentral dalam kiprah Laskar Mahesa Jenar. Musim lalu misalnya, di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) B, ia bahkan keluar sebagai top skor meski gagal membawa timnya keluar sebagai juara.
Namun tim yang dikapteni Haudi Abdillah ini telah mendatangkan sejumlah pemain dari Liga 1 untuk memperpanjang asa promosi kasta.
Misalnya, PSIS pernah diperkuat kiper Bhayangkara FC, Awan Setho Raharjo, yang kini penampilannya makin moncer hingga dipanggil Luis Milla ke Timnas senior. Ada juga striker muda Madura United, Erik Dwi Ermawansyah, yang bisa diproyeksikan di berbagai posisi.
Salah satu pemain andalan PSIS lainnya adalah Taufik Hidayat. Meski berstatus sebagai bek, penggawa 24 tahun ini juga kerap menyumbang gol untuk tim. Bahkan ia pernah menciptakan brace dalam kemenangan PSIS 2-0 kontra Sragen United, Agustus silam.
Pelatih Subangkit pun mengakui performa Taufik yang semakin stabil. Subangkit juga selalu mempercayakan Taufik sebagai eksekutor bola mati.
Sejauh ini, Taufiku sudah mengoleksi lima gol dan menjadi daftar pencetak gol terbanyak kedua PSIS di bawah Melcior Leideker Majefat yang mengoleksi enam gol. Total gol itu dia bukukan dalam 19 partai tanpa pernah digantikan di sektor bek kiri dan semuanya berawal dari tendangan bebas. Ia juga tercatat pernah melayangkan dua assists.
''Saya hanya berusaha tampil maksimal setiap pertandingan dan membantu PSIS meraih kemenangan. Gol-gol ini semakin menambah semangat saya dalam bertanding,'' tutur Taufik, dikutip dari laman resmi Liga 2.
5. Prediksi Juara dan Promosi ke Liga 1
Di babak delapan besar, PSIS tergabung dengan PS Mojokerto Putera, Persebaya Surabaya, dan PSPS Riau. Keempatnya terbilang merupakan tim-tim kuat. Di babak penyisihan saja, keempatnya tercatat sebagai pemuncak klasemen masing-masing grup.
Menurut pelatih Subangkit, tiga tim lawan tersebut memiliki kekuatan masing-masing dan potensi pemain yang cukup bagus. Ia mengaku tidak akan memandang sebelah mata setiap tim yang akan dihadapi. Apalagi saat ini dia mengaku buta kekuatan calon lawan tersebut.
Pelatih asal Pasuruan itu sangat menyoroti kekuatan PSMP Mojokerto dan juga PSPS Riau. Apalagi mereka berhasil lolos ke babak 8 besar dengan cukup dramatis dan mengalahkan lawan-lawan kuat mereka di babak 16 besar.
Bahkan PSPS Riau berhasil menyingkirkan tim favorit di Liga 2, yakni PSS Sleman di babak 16 besar. Dengan pengalaman itu tentunya kekuatan mereka harus diwaspadai. "Kita tidak hanya pandang Persebaya, namun PSPS dan juga PSMP, harus kita waspadai," ucapnya.
Namun melihat rekam jejak dari awal Liga 2, PSIS selalu menjaga konsistensinya dan juga unggul dalam produktivitas gol. Laskar Mahesa Jenar berada di jalur yang tepat untuk keluar sebagai kampiun Liga 2. Meskipun tidak menjadi juara pun, kans untuk promosi ke Liga 1 juga masih terbuka lebar.