Tiga Pelatih Korban Keganasan Liga Primer Inggris
Liga Primer Inggris di awal musim 2017/18 ini kembali menunjukan keganasan kompetisinya dengan pemecatan kepada pelatih dari klub yang performanya tidak maksimal.
Di awal musim yang baru memainkan 9 pertandingan ini kompetisi sepakbola tertinggi di Inggris ini sudah menelan 3 korban, yang merupakan pemegang kendali taktik dan strategi di Crystal Palace, Leicester City, dan Everton.
Laga kesepuluh baru akan tersaji pada akhir pekan (28/10/17) ini, namun isu pemecatan beberapa pelatih sudah mulai berhembus. Bukan hanya dari klub yang berada di posisi terbawah papan klasemen sementara, namun juga datang dari klub penghuni papan tengah dan papan atas klasemen seperti Jurgen Klopp dan Antonio Conte.
Berikut ini INDOSPORT merangkum tiga pelatih korban keganasan kompetisi Liga Primer inggris di awal musim 2017/18.
1. Frank de Boer
Karir pelatih mantan pemain tim nasional Belanda ini hanya bertahan selama 77 hari di Crystal Palace. Setelah menelan kekalahan 4-0 pada pertandingan keempat mereka di kompetisi Liga Primer inggris musim 2017/18 kontra Manchester United, direksi Crystal Palace mengumumkan pemecatan Frank de Boer dari kursi manajer The Eagles.
Palace menjadi tim pertama di Premier League yang selalu kalah di empat laga perdana musim baru. Hal itu sekaligus mengakhiri masa kerja De Boer di Selhurst Park selama 77 hari.
De Boer sempat mengalami kesuksesan saat menukangi raksasa Belanda, Ajax Amsterdam. Bersama klub tersebut pria asal Belanda itu berhasil mempersembahkan empat gelar Eredivisie secara beruntun.
Sebelum menjadi manajer Crystal Palace pada musim ini, De Boer juga sempat menukangi klub Italia, Inter Milan. Di sana nasibnya tak kalah buruk dari yang baru ia alami di London. Saat menukangi Inter, De Boer juga dipecat setelah 85 hari bertugas.
2. Craig Shakespeare
Shakespeare resmi dipecat sebagai pelatih Leicester City pada Selasa (17/10/17) setelah timnya bermain imbang 1-1 dengan West Bromwich Albion pada pekan ke-8 Liga Inggris.
Pelatih berusia 54 tahun itu hanya bertahan empat bulan setelah diangkat sebagai pelatih tetap The Foxes dengan durasi kontrak 3 tahun.
Musim ini, di bawah asuhan Craig Shakespeare, Leicester City tampil kurang baik. Dalam delapan pertandingan yang telah dilalui The Foxes di Liga Primer Inggris, mereka hanya mampu menang sekali yang membuat juara Liga Inggris musim 2015-2016 itu menempati peringkat ke-18 di klasemen.
Sebelum dikontrak, Shakespeare berstatus sebagai caretaker setelah menggantikan Claudio Ranieri yang dipecat pada 23 Februari 2017. Pada saat masih berstatus caretaker, Shakespeare justru mampu membawa Leicester bangkit dari hasil buruk. Bahkan, pria berusia 54 tahun ini berhasil mencatatkan rekor meraih lima kemenangan di lima laga awal.
3. Ronald Koeman
Everton akhirnya resmi memecat Ronald Koeman dari kursi manajer mereka. Manajer asal Belanda berusia 54 tahun itu hanya bertahan 16 bulan di klub yang bermarkas di Goodison Park tersebut.
Hal ini telah dikonfirmasi Everton di laman resmi mereka. Ronald Koeman jadi korban terkini kejamnya kompetisi Liga Primer Inggris. Legenda hidup Timnas Belanda itu dipecat manajemen Everton usai gagal memberikan hasil sesuai ekspektasi.
Keputusan ini diambil manajemen Everton usai The Toffees dipermalukan Arsenal 2-5 di Goodison Park, dalam laga pekan kesembilan Liga Inggris 2017-2018.
Everton kini memang terjerembab di zona merah, tepatnya di peringkat 18 papan klasemen. The Toffees baru mencatatkan dua kemenangan dari sembilan laga liga domestik di musim ini dan terpuruk di peringkat buncit Grup E babak fase grup Liga Europa.
Keputusan manajemen Everton ini terasa cukup mengejutkan. Pasalnya, baru tiga minggu lalu, Moshiri sebagai salah satu pemilik klub mengatakan bahwa pihak klub masih memberikan dukungan penuh pada Koeman usai Everton ditaklukkan Burnley.
Namun, keputusan ini pada akhirnya harus diambil lantaran manajemen tidak ingin investasi besar yang mereka lakukan di awal musim ini berakhir sia-sia. Seperti diketahui, di bursa transfer musim panas lalu, Everton menggelontorkan dana sekitar 140 juta poundsterling atau setara Rp2,5 triliun untuk mendatangkan sejumlah pemain anyar seperti Gylfi Sigurdsson, Michael Keane, Jordan Pickord, dan bintang muda Belanda, Davy Klaassen.