Trio Swedia AC Milan, Momok Juventus di Era 50-an
Italia akan berjumpa Swedia di babak play-off Piala Dunia 2018. Kedua tim akan saling bersaing memperebutkan satu dari empat tiket sisa di Zona Eropa untuk melangkah ke Rusia tahun depan.
Swedia akan mendapat giliran pertama menjamu Italia di Friends Arena Solna, pada tanggal 11 November 2017 mendatang. Sedangkan Italia akan mendapat giliran kedua menjadi tuan rumah yang direncanakan bakal digelar di San Siro, Milan, dua hari berselang.
Meskipun secara historis, kedua negara tak memiliki rivalitas yang sengit, namun sepakbola menyatukan dua rumpun berbeda di Eropa ini. Jika kita putar kembali ingatan di awal tahun 1950-an, maka akan banyak catatan beraroma Swedia yang cukup bersejarah di tanah Italia.
Tiga pemain Swedia yang merantau ke Negeri Pizza, sukses membawa AC Milan, yang mereka bela menjadi raja di Eropa saat itu. Mereka adalah Gunnar Nordahl, Gunnar Gren, dan Nils Liedholm yang kemudian dikenal dengan Trio GreNoLi.
Ketiganya menjadi trio sukses pertama sebelum masa keemasan Trio Messi, Neymar, Suarez (MSN), atau pun Bale, Benzema, Cristiano Ronaldo (BBC) berjaya 60 tahun sebelumnya. Awal kisah sukses Trio GreNoLi sendiri bermula pada penampilan apik mereka di Olimpiade London 1948.
Kala itu, ketiganya sukses mengantarkan Swedia meraih emas usai mengalahkan Yugoslavia di final. Milan kemudian kepincut dengan permainan ketiganya yang saat itu masih bermain di IFK Norkopping, klub lokal Swedia.
Nordahl datang lebih awal di awal musim 1948/49 untuk membela Rossoneri. Setahun kemudian, dua rekannya menyusul di awal musim 1949/50. Debut awal trio ini terjadi di bulan September 1949, kala Milan menghadapi Sampdoria.
Bahkan kehadiran mereka juga menjadi salah satu penghambat determinasi Juventus di Italia. Mereka bahkan pernah membuat Juventus mengalami kekalahan terburuk dalam sejarahnya melawan AC Milan.
Trio GreNoLi membuahkan debut manis dengan kemenangan 3-1 atas Il Samp. Tak hanya itu, Nordahl juga berulah saat membawa Milan mempecundangi Juventus 7-1 di bulan Februari 1950. Kala itu, pemain yang berposisi sebagai penyerang ini mencetak 2 gol untuk kemenangan Milan.
Nordahl juga membuat Carlo Parola, bek Juventus harus mendapatkan kartu merah dalam laga tersebut. Seperti dilansir dari Inside Football, Parola mengatakan bahwa permainan Nordhal seperti setan.
“Saat itu sangat mustahil menghentikannya. Saya sudah berupaya untuk melakukannya dengan semua cara, tapi dia bermain seperti setan. Dia merupakan mimpi buruk bagi saya dan tim,” ujar Parola selepas laga.
Sayang, ketiganya gagal memberikan gelar scudetto di musim debutnya. Meski demikian, ketiganya mencatat salah satu rekor spektakuler dalam sejarah Serie A Italia, dengan membantu Milan mencatat 118 gol dalam 38 pertandingan yang dilakoninya selama semusim.
Pencapaian puncak Trio GreNoLi terjadi di musim 1850/51, kala membantu Milan meraih scudetto keempat mereka sepanjang sejarah. Mereka akhirnya harus bercerai pada tahun 1953, setelah Gunnar Gren memutuskan hengkang di tahun 1953.
Pemain yang berjuluk Sang Profesor ini kemudian melanjutkan kariernya bersama Fiorentina dan Genoa, sebelum bergabing dengan Orgryte dan akhirnya pensiun di tahun 1957.
Sementara Nordahl tetap menjadi bagian dari Milan hingga tahun 1956 dan bergabung dengan AS Roma. Namun pencapaiannya bersama Milan cukup membuatnya menjadi legenda di Negeri Pizza.
Nordahl menjadi top skor selama lima musim beruntun sejak musim 1949/50 – 1954/55. Total Nordahl mengemas 210 gol dalam 257 laganya bersama Il Rossoneri.
Sementara Liedholm menghabiskan sisa kariernya bersama Milan. Playmaker yang disegani di masanya ini pensiun bersama Milan di tahun 1961.