3 Bulan Belum Digaji, Pemain Liga 2 Jual Burung
Kasus pemain yang tidak digaji pihak terulang lagi di Indonesia. Kali ini datang dari klub Liga 2, Persekap Kota Pasuruan. Klub yang harus terdegradasi dari Liga 2 ke Liga 3 itu dikabarkan menunggak gaji pemain selama 3 bulan.
Hal tersebut diungkapkan oleh pemain Persekap. Beberapa pemain yang enggan disebutkan identitasnya itu mengungkapkan Persekap belum membayar gaji pemain dari Juli hingga September 2017.
"Saya pribadi tidak masalah sisa gaji dicicil asal lunas tiga bulan. Apalagi kebutuhan hidup banyak termasuk untuk menabung dan memberikan ke orangtua," ujar salah satu pemain Persekap dilansir dari Bola.com.
Pemain senior di Persekap itu juga mengakui sisa gaji yang tertunggak cukup besar. Bahkan ia hanya mendapatkan cicilan Rp 1,5 juta dalam tiga bulan terakhir. Total uang itu disebutnya sebagai uang saku selama menjalani tur ke luar Jawa.
Pemain itu juga mengatakan, menurut manajemen Persekap, dana anggaran yang ada sudah habis untuk biaya operasional seperti hotel, makan, dan tiket pesawat.
Padahal dana subsidi Rp 500 juta ditambah hak siar televisi dinilai cukup untuk menutup gaji pemain. Namun dana subsidi dan hak siar tersebut tidak jelas ke mana habisnya. Imbas permasalahan tersebut, beberpa pemain Persekap pun harus menjual burung dan bermain di sepakbola antarkampung (tarkam) demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sehingga pemain yang jadi korban. Seharusnya subsidi turun untuk gaji pemain, namun kenyataan tidak. Saya sekarang hanya mengandalkan jualan burung yang selama ini saya beli. Mudah-mudahan manajemen segera memberikan hak-hak kepada kami," pungkas pemain yang berposisi sebagai striker itu.