x

Jangan Sampai Egy Maulana Vikri Ikuti Kegagalan Messi

Rabu, 1 November 2017 18:34 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra

Tim Nasional (Timnas) U-19 Indonesia akan kembali diuji pada Kualifikasi Piala Asia U-19 di Korea Selatan. Pada ajang yang bakal berlangsung di Korsel mulai 31 Oktober – 6 November 2017 ini, Timnas U-19 akan tergabung di Grup F.

Indonesia akan bersaing dengan Korsel selaku tuan rumah, Malaysia, Timor Leste, dan Brunei Darussalam. Pada laga perdana, anak asuh Indra Sjafri ini sukses menghajar Brunei Darussalam di di Paju National Football Centre, Selasa (31/10/17).

Aksi memukau Egy Maulana Vikri mencetak gol kedua ke gawang Kamboja U-19

Laga ini berkesudahan dengan skor 5-0 untuk skuat yang baru saja menjadi juara ketiga di Piala AFF U-18, September 2017 lalu ini. Hasil ini membawa modal besar bagi Timnas U-19 jelang laga berikutnya.

Timor Leste sudah siap menanti pada laga kedua yang bakal dilangsungkan di tempat yang sama, Kamis (02/11/17) besok.

Baca Juga

Kini dengan komposisi pemain yang tak jauh berbeda, tentu saja Garuda Nusantara, julukan Timnas U-19 menjadi unggulan dalam laga ini. Setiap pemain sudah memahami betul titik lemah dan kekuatan calon lawannya yang merupakan tetangga serumpun di kawasan Asia Tenggara ini.

Hanya saja, bukan cuma Timor Leste, tapi Indonesia juga memiliki kelemahan yang tak bisa dipandang remah jelang laga ini. Kehebohan publik sepakbola nasional terkait Egy Maulana Vikri menjadi salah satu titik lemah Timnas U-19 dalam laga ini.

Bagaimana Egy bisa berpotensi sebagai titik lemah Timnas U-19? Berikut hasil ulasan INDOSPORT:


1. Egy Si Penyulut Sensasi

Egy Maulana Vikri tengah duduk di lapangan hijau.

Bakat luar biasa Egy Maulana Vikri memang tak bisa terus diselaput dan ditutupi dari jangkauan public. Sejak pertama kali diketemukan, bakat Egy langsung memikat hati Indra Sjafri.

Pemain Diklat Ragunan ini pun menunjukkan kebolehannya sejak Timnas U-19 menjalani turnamen uji coba di Touloun Cup 2017 lalu. Bahkan, pemain kelahiran 17 tahun silam ini langsung menyabet gelar pemain terbaik dalam laga ini.

Padahal kala itu, Indonesia harus berhadapan dengan tim sekelas Brasil dan Skotlandia yang memiliki talenta dengan pengalaman bermain yang cukup kompetitif. Namun, saat itu bakat Egy langsung memberikan pemantik pertama terkait harapan masa depan sepakbola nasional.

Egy Maulana Vikri menggocek pemain Brunei.

Tak berhenti sampai di sana, Egy juga langsung meroket di gelaran Piala AFF U-18 lalu. Meski tak sanggup membawa Indonesia juara, pemain yang sempat membawa Persab Brebes menjadi juara di Piala Soeratin 2016 ini, juga langsung mendapat pujian dari ranah sepakbola internasional.

Tak tanggung-tanggung, Egy merebut dua gelar individual dalam turnamen muda se-Asia Tenggara ini. Pemain yang memiliki kemampuan kaki kiri ini merebut gelar top skor sekaligus pemain terbaik kala itu.

Media internasional pun langsung bergegas melirik bakat pemain berdarah Sumatera Utara ini. Fox Sports Asia misalnya, menyebut Egy merupakan salah satu kunci bagi Indonesia untuk bisa menjadi raja sepakbola di Asia Tenggara.

Aksi Egy Maulana Vikri berjibaku dengan pemain Timnas Thailand U-19.

Tak hanya itu, The Guardians pun ikut memasukan Egy dalam daftar pemain muda berbakat di dunia. Nama Egy bersanding dengan Jadon Sancho, wonderkid milik Borussia Dortmund yang baru saja mengantarkan Inggris menjadi juara di Piala Dunia 2017.

Fenomena ini tentu saja menjadi hal yang bisa menjadi boomerang bagi Skuat Garuda Nusantara. Timnas U-19 langsung bisa ditebak oleh para calon lawannya jika saja para penggawanya tak menyadari hal ini.


2. Belajar dari Lionel Messi dan Argentina

Lionel Messi saat memperkuat Argentina.

Belakangan, Egy juga terpantau pemandu bakat dari daratan Eropa. Tak kurang, klub sekelas Benfica ikut menaksir bakat yang dimilikinya.

Benfica sendiri dikenal sebagai salah satu klub yang mengorbitkan para pemain kelas dunia. Sebut saja Pablo Aimar, Angel Di Maria, Nemanja Matic, dan Victor Lindeloff merupakan pemain yang dikenal saat bermain untuk klub asal Portugal ini.

Perhatian publik dan mudahnya mencari informasi tentang Egy tentu memudahkan para calon lawan Indonesia nanti untuk meramu strategi. Meski memiliki bakat tersembunyi, Timnas U-19 dan Egy bisa saja menemui nasib seperti Lionel Messi dan Argentina.

Aksi memukau Egy Maulana Vikri mencetak gol kedua ke gawang Kamboja U-19.

Lihat saja bagaimana Tim Tango mengalami kesulitan dalam berbagai turnamen dalam dasawarsa terakhir. Padahal kilau Messi bersama Barcelona sudah tak terhitung deretan trofi dan prestasinya.

Namun hal tersebut cukup memudahkan calon lawannya meredam permainan mereka. Satu hal, matikan Messi, kelilingi hingga dia tak bisa memainkan ritme terbaiknya.

Skuat Argentina hanya bisa tertunduk meratapi hasil seri melawan Peru.

Voila! Messi pun sempat dibuat nyaris pensiun bersama Argentina. Mematikan mental Messi berarti pula mematikan satu skuat yang bermain di lapangan.

Nah, hal ini tentunya yang tak ingin kita dapati dari fenomena Egy Maulana Vikri. Tantangan berat bagi Indra Sjafri yang wajib menjaga ego milik Egy untuk tak meluap.


3. Memaksimalkan Rotasi Menghindari Ketergantungan kepada Egy

Selebrasi pemain Timnas U-19 setelah Egy Maulana Vikri cetak gol.

Timnas U-19 sudah disajikan dengan jadwal mepet di Kualifikasi Piala AFC U-19 ini. Pasalnya Skuat Garuda Nusantara sudah dipastikan lolos ke babak utama yang bakal digelar musim depan.

Indonesia bakal menjadi tuan rumah dalam gelaran sepakbola muda terbesar di Asia ini. Hal ini menjadi keistimewaan sekaligus menjadi ujian bagi fisik para pemain.

Lihat saja bagaimana, Egy dan kawan-kawan hanya mendapat jatah recovery selama sehari. Usai menghadapi Brunei pada 31 Oktober, Indonesia sudah harus menjalani laga melawan Timor Leste pada tanggal 2 November. Selanjutnya Korsel bakal menantang Timnas U-19 pada tanggal 4 November, dan terakhir Malaysia akan menguji Timnas U-19 pada tanggal 6 November.

Egy Maulana Vikri selebrasi.

Hal ini tentu saja membuat ketergantungan pada Egy Maulana Vikri menjadi persoalan yang cukup berbahaya. Indra Sjafri patut mencermati bagaimana kebugaran para pemainnya selama di Korsel.

Apalagi cuaca yang cukup dingin membuat adaptasi para pemain sedikit berbeda ketimbang uji coba yang sebelumnya dilakukan di Tanah Air. Belum lagi masalah strategi dan susunan pemain yang wajib diutak-atik pelatih asal Sumatera Barat ini dalam jeda dua hari sekali.

Pelatih Timnas Indonesua U19, Indra Sjafri.

Pada laga perdana melawan Brunei, Egy Nampak kesulitan karena mendapatkan penjagaan 2-3 pemain saat menguasai bola. Beruntung, mental para pemain tak rusak dan masih bisa menjebol pertahanan Brunei yang mengusung strategi ‘parkir bus’.

Alarm ini tentu saja menjadi tantangan berat bagi Indra Sjafri, sekaligus menjadi laboratorium ujinya sebelum helatan babak utama dilangsungkan tahun depan. Egy harus menjadi bagian dari tim, sama seperti pemain lain.

Bahkan yang terpenting adalah, membuat seluruh tim menjadi satu kesatuan. Memiliki jantung permainan lebih dari satu dan menciptakan banyak nadi untuk mengalirkan bola dari lini ke lini.

Lionel MessiTimnas u-19Piala AFC U-19Liga IndonesiaEgy Maulana Vikri

Berita Terkini