Merasa Dicurangi, Persib Akan Ajukan Surat Protes Terkait Kepemimpinan Evans
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menuturkan akan mengajukan surat protes terkait kinerja wasit Shaun Roberts Evans, saat memimpin jalannya pertandingan big match antara Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, kemarin sore.
Menurut Umuh, wasit asal Australia itu banyak melakukan keputusan yang kontroversial, termasuk saat menganulir gol yang dicetak oleh Ezechiel N'douassel pada menit ke-27. Padahal tayangan ulang menunjukkan bahwa bola hasil sundulan pemain Chad itu telah mengenai jaring gawang atas Persija.
"Wasit aneh, kalian lihat semua, sudah di dalam murni (gol), bola bukan di atas jaring tapi di dalam jaring. Terus Kim sampai kakinya patah, gak ada kartu merah," ucap Umuh di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Sabtu (04/11/17).
"Kita akan ajukan ke komdis, wasit itu kalau jauh boleh lah, kalau kena tiang bola ke bawah itu banyak lah ya yang kaya gitu, tapi itu bola di dalam jaring," tegasnya.
- Jelang Lawan Korsel U-19, Pemain Timnas U-19 Bagikan Pengalaman di Negeri Ginseng
- Kata Pelatih Persija soal Tidak Sahnya Gol Penyerang Persib, N'Douassel
- Tidak Sempurna, Ini Bukti 'Kelemahan' Korsel U-19
- Karena Hal Ini, Tenaga Timnas U-19 Bertambah untuk Kalahkan Korsel U-19
- Kaki Kim Jeffrey Patah, Begini Tanggapan Terpuji Sang Kekasih
Umuh menambahkan, sempat memastikan mengenai gol tersebut kepada pengawas pertandingan dan wasit cadangan, mereka pun menurutnya mengakui jika bola sundulan Ezechiel sudah masuk dan gol. Namun, keputusan tetap ada ditangan wasit yang memimpin pertandingan.
"Harusnya PP, pengawas pertandingan yang bertanggung jawab saya nanya gol, ‘iya gol Pak’. Kemudian tanya wasit cadangan, ‘iya Pak saya tahu itu gol murni tapi nanti bapak bikin surat ini (protes) saja setelah pertandingan’," jelasnya.
Selain itu saat turun minum, pihaknya meminta wasit untuk diganti karena kepemimpinannya dianggap banyak merugikan. Hanya saja, permintaan tersebut tidak mendapatkan tanggapan sehingga ia pun tetap melanjutkan pertandingan.
Puncak kekesalannya terjadi setelah Vladimir Vujovic diganjar kartu merah pada menit 83. Menurut Umuh, saat tim pelatih memanggil pemain untuk melakukan perubahan skema, wasit secara tiba-tiba mengakhiri pertandingan tanpa melakukan koordinasi terlebih dulu.
"Semua berkumpul masih di lapangan, wasit tidak nyamperin tidak apa langsung niup pluit, itu seharusnya tidak boleh seperti itu, harusnya nyamperin, ditanya dulu lanjutin atau tidak, ini kan tidak, saya masih di lapangan," kata Umuh.