Rapor Timnas U-19 Usai Ditaklukkan Korea Selatan
Seperti sudah diduga sebelumnya, laga melawan Korea Selatan akan menjadi ujian terberat bagi Timnas U-19. Selain faktor cuaca dingin yang mencapai belasan derajat celsius, Egy Maulana Vikri juga menghadapi tim yang punya permainan kolektif sangat kuat.
Terbukti, dari sejak menit pertama, skuat Korea Selatan membuat Tim Garuda Nusantara tak bisa mengembangkan permainan. Bahkan meski sekadar melakukan serangan balik pun tidak mudah dilakukan Hanis Saghara cs.
Tampil di Paju National Football Center, Tim Garuda Nusantara sebenarnya masih bisa meladeni permainan Korsel U-19 di babak pertama. Namun, performa Timnas U-19 malah menurun saat pertandingan memasuki babak kedua.
Praktis tak banyak serangan yang dilakukan oleh Hanis Saghara dkk. Kalaupun ada beberapa kali percobaan, selalu mentok karena Korsel bermain efektif dengan transisi menyerang ke bertahan yang sangat cepat.
Gol-gol yang dicetak Korsel di babak kedua pun tak lepas dari buruknya koordinasi di lini pertahanan. Bahkan barisan gelandang yang seharusnya menjadi pintu gerbang pertama pertahanan tak mampu berbuat banyak.
Secara keseluruhan, para penggawa Timnas U-19 memang tak mampu bermain dengan kualitas yang dimiliki. Sehingga rapor mereka pada laga melawan Korsel pun lebih banyak berbalut warna merah.
1. Lini Belakang
Aqil Savik (6)
Penampilan M Aqil Savik sebenarnya tidak terlalu buruk. Setidaknya dia mampu melakukan penyelamatan hingga enam kali. Andai Aqil tidak tampil dengan baik, bukan mustahil gawang Indonesia dibobol lebih banyak dari sekadar 4 gol.
Samuel Christianson (5)
Bek kiri Timnas U-19 ini tak mampu lepas dari pressure ketat para pemain Korea Selatan. Sepanjang pertandingan nyaris tak ada aksi heroik yang dilakukannya. Bahkan gol ketiga yang dicetak Korsel terjadi karena miskomunikasi antara dia dengan Aqil Savik.
Nurhidayat (5)
Meski tampil trengginas dalam dua laga sebelumnya, Nurhidayat seperti hanya bertugas sebagai penyapu bola dalam laga kontra Korsel U-19. Setidaknya ada 5 sapuan yang dilakukan pemain asal PSM Makassar ini.
Rachmat Irianto (5)
Penampilan Rian agak berbeda di laga kontra Korsel. Rian seperti gugup dan kerap melakukan kesalahan dalam mengawal pemain Korsel. Koordinasinya dengan sesama pemain belakang Timnas U-19 sangat lemah.
Rifad Marassabesy (5,5)
Seperti biasa, Rifad Marassabesy tampil membantu serangan. Beberapa kali dia mampu memberikan tusukan ke pertahanan lawan. Sayang, dia kerap terlambat kembali dan membuat lubang yang dimanfaatkan Korsel untuk menyerang balik.
Gianluca Pagliuca Rossy (5)
Masuk menggantikan Aqil Savik yang cedera pada menit 81. Penampilannya tidak terlalu meyakinkan. Namun setidaknya dia tidak kebobolan.
2. Lini Tengah
M Lutfi (5)
Muhammad Lutfi nyaris tak berkutik dalam menghadapi tekanan Korsel. Tak ada umpan-umpan dan penetrasi tajam seperti yang biasa dia tunjukkan dalam dua laga sebelumnya.
M Iqbal (5)
Sebagai pengatur permainan, Iqbal juga dibuat mati kutu. Dia pun malah ikut konsentrasi ke pertahanan akibat tekanan bertubi-tubi yang dilakukan Korsel.
Syahrian Abimanyu (5)
Peran Abimanyu di lini tengah benar-benar diuji. Dia memang berjibaku untuk menghentikan laju serangan skuat Korsel. Tapi mayoritas tidak bisa dihalau karena kesolidan dan keefektifan permainan Korsel.
Saddil Ramdani (5)
Nyaris tak ada pergerakan atau manuver berarti dari Saddil Ramdani sepanjang pertandingan. Dia memang pernah melakukan tendangan jarak jauh, tapi arahnya melenceng dari gawang lawan.
Witan Sulaeman (5,5)
Witan masuk menggantikan Saddil Ramdani di babak kedua. Sempat melakukan kolaborasi apik dengan Egy meski akhirnya terjebak offside. Namun, dia kemudian juga ikut sibuk menjaga pertahanan dari serbuan para pemain Korsel.
3. Lini Depan
Egy Maulana (5,5)
Setiap kali Egy membawa bola, selalu ada minimal 3 pemain yang menjaga pergerakannya. Alhasil Egy pun tak mampu berbuat banyak dan lebih banyak menemui kegagalan ketika mencoba melakukan penetrasi.
Hanis Saghara (5)
Tak adanya suplai bola dari lini tengah membuat Hanis Saghara tak bisa bermain maksimal. Dia pun menjadi lebih banyak berada di wilayah pertahanan guna membantu meredam serangan pemain Korsel.
M Rafli (5)
Masuk menggantikan Hanis Saghara, tak ada perubahan yang bisa diberikan M Rafli. Saat mencoba untuk menyerang pun cenderung lebih cepat kehilangan bola.