6 Perilaku Kurang Mengenakkan Pihak Kepolisian untuk Madura United
Manajer Madura United, Haruna Soemitro, buka suara terkait kejadian kurang mengenakkan yang diterima timnya saat menjamu Bhayangkara FC, Rabu (08/11/17) semalam. Baginya, Madura sudah mendapat kriminalisasi dalam sepakbola.
Madura United harus bertekuk lutut saat menjamu Bhayangkara. Bermain di Stadion Gelora Bangkalan Madura, Laskar Sapeh Kerab takluk dengan skor telak 1-3.
Meski telah usai, tetapi laga ini menyisakan banyak drama. Hal ini pun diakui oleh manajer Madura United, Haruna Soemitro. Bahkan Haruna secara gamblang menyebut beberapa kejadian janggal yang diterima timnya.
"Suasana panas sudah terjadi sejak menjelang pertandingan karena kriminalisasi kepada kita," ucap Haruna dalam pesan elektroniknya, Kamis (09/11/17).
Tak hanya itu, setidaknya ada enam poin yang dirasa janggal oleh Haruna. Dia pun mengaku tak gentar meskipun menjabarkan beberapa kejadian tak mengenakkan yang diterima Peter Odemwingie dkk.
"Gak ada urusannya senang atau tidak senang. Ini soal fakta," beber Haruna.
Berikut bentuk intimidasi dengan modus kriminalisasi yang dijabarkan Haruna:
1. Tgl 7 pukul 21.30 rekomendasi keamanan dari Polres dicabut, anehnya pencabutan itu tidak diberikan ke panpel tapi diantar ke hotelnya matchcom.
2. Apel keamanan dihadiri 1.500 personel polisi dengan 1 ssk brimob bersenjata lengkap.
3. Dalam briefing apel komandan upacara; “Hari ini kalian bertugas istimewa mengamankan pertandingan sekaligus sebagai suporter kesebelasan kita.
4. Polwan membagikan bunga kepada semua yang hadir termasuk pemain MU dengan tagline "Bhayangkara FC pasti juara".
5. Di lorong depan ruang ganti pemain MU berdiri lebih 50 personel Brimob bersenjata lengkap.
6. Wasit mulai memperkosa pertandingan.