x

Aturan ini Bisa Jegal Langkah Bhayangkara FC Jadi Juara Liga 1

Kamis, 9 November 2017 08:21 WIB
Editor: Agus Dwi Witono

Status Bhayangkara FC untuk menjadi juara Liga 1 memang belum resmi. Boleh dibilang, status juara Liga 1 baru di atas kertas, karena sudah tak ada lagi tim yang bisa menggeser Bhayangkara dari puncak klasemen.

Berkat kemenangan 3-1 atas Madura United, Rabu (08/11/17), The Guardian mampu mengoleksi 68 poin. Tiga poin lebih banyak dibanding Bali United yang berada di peringkat kedua. Kalaupun dalam laga terakhir melawan Persija (12/11/17) Bhayangkara gagal meraih poin, mereka punya modal menang head to head dari Bali United.

Baca Juga

Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono. Menurut Jokdri, sebuah tim baru bisa resmi menjadi juara jika sudah menyelesaikan semua pertandingan.

“Misalnya, (ada) kejadian ekstrem di pertandingan terakhir Bhayangkara, ada kasus disiplin yang berakibat hukuman kepada yang bersangkutan (pengurangan poin, diskualifikasi), maka yang diilustrasikan tadi hanyalah teoritis,” ucap Jokdri kepada INDOSPORT. “Secara formal, tidak bisa kita sebut (saat ini) Bhayangkara juara Liga 1.”

Alasan Jokdri memang cukup masuk akal. Pasalnya, bisa saja Bhayangkara FC terganjal satu atau beberapa aturan yang terdapat dalam Regulasi Liga 1. Di antaranya pasal 68 soal Pemenuhan Hak Pemain.

Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa setiap klub wajib memenuhi kewajiban finansial (sistem remunerasi) kepada pemain sesuai kontrak. Sesuai pasal 68 poin 2b, ada ancaman sanksi pengurangan 3 poin bagi klub yang gagal memenuhi hak satu atau lebih pemain melebihi 2 x 30 hari kalender.

Skuat Bhayangkara FC saat melawan Persela Lamongan.

Situasi ini pernah dialami oleh pelatih Rahmad Dharmawan bersama klub Terengganu FC II (T-Team) di Liga Malaysia tahun ini. T-Team terkena sanksi pengurangang enam poin oleh operator kompetisi Liga Malaysia, Football Malaysia Limited Liability Partnership (FMLLP).

Sanksi tersebut dijatuhkan akibat T-Team gagal membayar gaji pemain serta karena tidak menyelesaikan pembayaran pajak penghasilan pemain dan kontribusi EPF (Employees Provident Fund) yang jadi regulasi di Liga Malaysia.

Jadi, tidak salah jika status juara Bhayangkara FC memang harus ditunggu sampai selesai kompetisi.

PSSIJoko DriyonoLiga IndonesiaBhayangkara FCLiga 1

Berita Terkini