Tanpa Penggemar, Selebrasi Kemenangan dan Gelar Juara Bhayangkara FC Hambar
Kemenangan 3-1 Bhayangkara FC atas Madura United secara langsung membuat klub berjuluk The Guardian itu memastikan diri sebagai juara Liga 1 musim ini.
Pasca mengalahkan Madura United dengan skor 3-1 pada laga malam tadi, The Guardian bercokol di posisi pertama dengan raihan 68 poin, dari 33 laga yang telah dilakoni.
The Guardian unggul tiga poin dari Bali United yang berada di peringkat kedua, dengan raihan 65 poin. Walau di laga terakhir Bhayangkara menelan kekalahan dan Bali United menang, The Guardian dianggap keluar sebagai jawara lantaran unggul secara head to head dengan Serdadu Tridatu.
Usai menumbangkan MU dalam laga usiran di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, skuat Bhayangkara pun tampak melakukan selebrasi gelar juara mereka. Namun, warganet menganggap selebrasi juara The Guardian terasa hambar karena hanya dirayakan oleh para pemain dan official tanpa kehadiran pendukung setia mereka.
Dalam rekaman video, terlihat para penggawa Bhayangkara FC melakukan selebrasi gelar juara Liga 1 bersama para official. Tak tampak kehadiran penggemar yang larut dalam suka cita gelar juara, dapat dimaklumi karena penonton dilarang menyaksikan laga MU vs Bhayangkara karena sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Pihak PSSI sebelumnya telah menegaskan jika status jawara Liga 1 musim ini belum dapat disematkan langsung kepada Bhayangkara FC, pasca kemenangan atas Madura United. Itu dikarenakan dapat terjadi berbagai kemungkinan yang akan terjadi di laga terakhir.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono. Dirinya menuturkan bahwa Bhayangkara FC belum resmi keluar sebagai jawara Liga 1 musim ini, karena pertandingan masih menyisakan satu pertandingan lagi.
Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa Bhayangkara FC dapat saja mengalami pengurangan poin bila terdapat hal ekstrem yang terjadi pada laga terakhir mereka melawan Persija pada Jumat (10/11/17) nanti.
“Semua hingga saat ini adalah klasemen sementara. Resmi jadi juara/klasemen akhir harus sampai pertandingan selesai,” ucap Joko kepada INDOSPORT.
“Misalnya, kejadian ekstrem di pertandingan terakhir Bhayangkara ada kasus disiplin yang berakibat hukuman kepada yang bersangkutan (pengurangan poin, diskualifikasi), maka yang diilustrasikan tadi hanyalah teoritis,” tambahnya menjelaskan.
“Secara formal, tidak bisa kita sebut (saat ini) Bhayangkara juara Liga 1,” pungkasnya.