x

Jadi 'Juara' Liga 1, Ini 3 Pembelian Terbaik Bhayangkara FC

Kamis, 9 November 2017 16:22 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Lanjar Wiratri
Ekspresi kekecewaan pemain Bhayangkara FC, Paulo Sergio (kiri). Herry Ibrahim/INDOSPORT.

Status Bhayangkara FC untuk menjadi juara Liga 1 memang belum sepenuhnya dinyatakan resmi. Pasalnya The Guardian masih harus menunggu keputusan banding yang kemungkinan diajukan oleh Mitra Kukar terkait vonis kekalahan WO untuk tim Naga Mekes akibat menurunkan pemain ilegal kala kedua tim bertemu pada 3 November 2017 lalu.

Meski demikian, kemenangan 3-1 Bhayangkara FC atas Madura United, Rabu (08/11/17), seolah menegaskan tim asuhan Simon McMenemy itu menjadi yang terbaik di Liga 1. Karena raihan poin saat ini sudah tak bisa digeser pesaing terdekat yakni Bali United. (Bali United masih berpeluang menyamai poin Bhayangkara, namun tetap kalah head to head).

Baca Juga

Terlepas dari semua hal di atas, harus diakui kalau Bhayangkara FC memang menjalani musim yang bagus. Hal itu tidak lepas dari tampil konsistennya semua pemain dan terutama kejelian pelatih McMenemy serta manajemen dalam mendatangkan pemain.

Selebrasi penyerang Bhayangkara FC, Ilija Spasojevic usai mencetak gol pertama. Herry Ibrahim/INDOSPORT.

Setidaknya ada tiga nama yang sangat layak disebut rekrutan terbaik karena perannya sangat vital bagi Bhayangkara terutama di putaran kedua Liga 1. Siapa saja pembelian terbaik The Guardian? Berikut INDOSPORT mengulasnya untuk pembaca.


1. Awan Setho

Awan Setho Raharjo baru saja membuat penampilan memukau bersama Bhayangkara FC.

Sebagai pemain berusia muda, pemain yang satu ini nampaknya menjadi salah satu kunci sukses Bhayangkara FC musim ini. Awan Setho memberikan ketenangan pada lini belakang berkat penampilannya yang konsisten terutama di putaran kedua.

Awalnya Awan Setho bukan merupakan pilihan utama bagi pelatih Simon McMenemy. Terbukti ia harus rela turun kasta dengan dipinjamkan ke klub Liga 2, PSIS Semarang. Di klub asal Jawa Tengah itulah, kiper 20 tahun itu mengalami perkembangan yang pesat, hingga akhirnya dipanggil pulang menjelang putaran kedua Liga 1.

Mantan kiper Timnas U-19 itu bahkan mencatatkan diri sebagai penjaga gawang dengan save terbanyak dalam satu pertandingan di Liga 1, yakni 14 save. Hal itu terjadi kala Bhayangkara menang 1-0 atas PS TNI pada pekan ke-22 Liga 1.

Sebelum mengkilap bersama Bhayangkara FC musim ini, Awan Setho sempat mengalami pasang surut dalam kariernya. Dari Timnas U-19, ia kemudian menyebrang ke Bali United dan sempat terdampar ke klub 'kecil' Persip Pekalongan.


2. Ilija Spasojevic

Pemain Bhayangkara FC, Ilija Spasojevic.

Publik sepakbola Indonesia awalnya sempat dikejutkan dengan keputusan Bhayangkara FC yang melepas Thiago Furtuoso di putaran kedua. Hal itu dikarenakan pemain asal Brasil itu sebenarnya sempat menjadi andalan lini depan dengan mencetak tujuh gol dari 13 penampilan.

Namun, pilihan untuk melepas Thiago dan mendatangkan Ilija Spasojevic yang bertstatus free transfer nampaknya tidak menjadi bencana. Justru, Spaso yang sebelumnya diputus kontrak Melaka United tampil menggila bersama Bhanyangkara.

Tak butuh adaptasi lama, pemain yang baru saja dinaturaliasi itu sudah mencetak 11 gol sejauh ini diputaran kedua, (sejatinya 12 gol jika dihitung satu gol ke gawang Mitra Kukar, sebelum Bhayangkara dinyatakan menang walk out).

Salah satu gol krusial Spasojevic musim ini adalah ke gawang Bali United saat Bhayangkara menang 3-2 pada pekan ke-27 Liga 1. Saat itu Bhayangkara bahkan sempat dalam keadaan tertinggal 1-2 sebelum akhirnya disamakan menjadi 2-2 oleh gol Paulo Sergio dan ditutup dengan Spasojevic di menit ke-69.

Hattrick ke gawang Madura United pada Rabu (08/11/17) juga menjadi sangat penting. Hal itu seolah mengukuhkan Bhayangkara sebagai yang terbaik di Liga 1, karena poin Bhayangkara sudah cukup aman untuk merebut gelar juara.

Spasojevic juga masih berpeluang menambah pundi-pundi golnya karena Bhayangkara masih akan memainkan satu pertandingan melawan Persija Jakarta.


3. Paulo Sergio

Aksi sundulan Paulo Sergio (kiri). Herry Ibrahim/INDOSPORT.

Ketajaman lini depan Bhayangkara FC dan seimbangnya lini tengah The Guardian nampaknya tidak lepas dari sosok Paulo Sergio. Pemain asal Portugal ini selalu menjadi aktor dan bahkan pemecah kebuntuan bagi tim asuhan Simon McMeneny.

Dilplot sebagai geladang serang maupun sayap, Paulo nyatanya beradaptasi dengan baik. Hal itu jadi nilai tersendiri karena musim ini baru pertama kalinya pemain 33 tahun ini bermain di Liga Indonesia.

Catatan sembilan gol dan sembilan assist menjadi rujukan kalau Paulo memang pantas disebut pembelian terbaik Bhayangkara. Ia juga masuk kandidat sebagai pemain terbaik Liga 1 musim ini bersama pemain PSM Makassar, Willem Jan Pluim dan stiker Bali United, Sylvano Comvalius.

Kombinasi Paulo Sergio, Evan Dimas dan Lee Yoo-Joon menjadi kuartet kuat di lini tengah Bhayangkara FC musim ini. Tidak heran apabila pelatih Simon McMenemy selalu menurunkan mereka hampir di setiap pertandingan.

Ilija SpasojevicLiga IndonesiaAwan Setho RaharjoBhayangkara FCLiga 1

Berita Terkini