5 Klub Raksasa yang Dibenci Suporter Seluruh Dunia
Dipuja fans sendiri dan dihujat fans lawan sudah menjadi resiko dari sebuah klub sepakbola. Tentu, setiap klub sepakbola punya sejarahnya sendiri. Semakin besar sebuah klub biasanya semakin banyak yang tidak menyukai.
Para haters terutama selalu datang dari klub rival terbesar mereka. Namun ada klub yang juga dibenci oleh suporter klub lain karena alasan tertentu. Umumnya hal ini dipicu karena kebanggaan berlebih terhadap sebuah klub sehingga mematik kebencian kepada klub lain.
Namun terlepas dari rivalitas ada pula klub yang memang secara umum dibenci. Banyak faktor yang mempengaruhi kecemburuan banyak kesuksesan, kesombongan, hingga kemauan untuk membeli pemain yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Seperti halnya Bayern Munchen. Klub yang diarsiteki Josef "Jupp" Heynckes itu kerap membajak pemain bintang rival demi menambah kedalaman skuat mereka. Alhasil, Bayern menjadi tim penguasa Bundesliga dalam lima tahun terakhir.
Lantas, adakah klub yang paling banyak dibenci selain Bayern Munchen? Berikut INDOSPORT merangkum 5 klub raksasa yang paling dibenci suporter di seluruh dunia yang dilansir dari Sportskeeda.
1. Bayern Munchen
Sejatinya, klub berjuluk FC Hollywood itu tidak memiliki banyak pembenci. Kebanyakan pembenci Bayern adalah fans dari klub-klub Bundesliga. Mengapa?
Bayern dianggap sebagai perusak persaingan di kasta tertinggi Liga Jerman tersebut. Dalam 10 tahun terakhir, hanya Dortmund dan Wolfsburg yang berhasil mengganggu dominasi Bayern. Namun dalam lima musim terakhir, Bayern seperti berlari di depan sendirian meninggalkan klub-klub rival mereka.
Selain itu, Bayern kerap memboyong pemain-pemain anyar dari rival berat mereka. Sebut saja Mat Hummels, Robert Lewandowski, dan Manuel Neuer.
2. Barcelona
Barcelona mungkin menjadi salah satu klub terbesar di dunia saat ini. Namun meski memiliki jutaan penggemar tak sedikit juga banyak suporter yang tidak suka dengan klub yang bermarkas di Camp Nou itu.
Hal ini dikarenakan Barcelona memiliki sloga klub paling sombong di dunia, yakni 'mes que un club' yang artinya adalah lebih dari sekedar klub.
Barcelona juga dianggap sebagai anak kesayangan wasit dan UEFA. Bahkan tagar #UEFAlona sempat merebak di media sosial karena kecemburuan fans yang menuding Barcelona selalu diuntungkan di suatu pertandingan.
3. Chelsea
Sadar atau tidak, Chelsea adalah klub yang cukup 'kotor' untuk menyalahgunakan kemapanan finansial mereka. Sejak era Roman Abramovich, penggemar di Inggris telah curiga terhadap Chelsea karena banyaknya bakat asing yang dibawa ke Liga Primer Inggris.
Berkat tangan dingin miliarder atas Rusia itu, The Blues menjadi penantang serius Manchester United di Liga Primer Inggris. Chelsea cukup banyak melakukan segala sesuatu yang membuatnya dibenci.
Klub bermarkas di Stamford Bridge itu kerap membeli pemain yang tidak sesuai kebutuhan atau hanya ingin menghalangi klub lain mendapatkan pemain incaran mereka. Sebut saja menikung beberapa incaran tim lawan dengan uangnya, seperti Willian dan Mohamed Salah.
4. Real Madrid
Seperti halnya Chelsea, Real Madrid merupakan klub yang besar karena kekuatan uang mereka. Real Madrid sangat jarang melahirkan pemain-pemain muda berbakat hasil dari akademi mereka sendiri. Los Blancos sering membeli pemain-pemain bintang demi mengangkat pamor mereka.
Dengan kemampuan finansial diatas rata-rata mereka pun cenderung arogan. Sejumlah pemain incaran Manchester United, Juventus, dan Barcelona kerap dibajak Real Madrid lewat proyek bernama Los Galaticos.
Meski sering menghambur-hamburkan uang untuk membeli pemain bintang, proyek Los Galaticos Real Madrid terbukti berhasil memenangkan tiga dari empat Liga Champions terakhir.
5. Manchester United
Ungkapan “banyak dicintai, banyak juga dibenci” pantas dimiliki Manchester United saat ini. Menjadi salah satu klub terbesar di dunia membuat MU mendatangkan banyak haters terutama dari tim rival seperti Liverpool.
Klub berjuluk Setan Merah itu sering menjadi ejekan banyak orang semenjak Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun dan peforma mereka terus merosot. Kebencian lebih besar tercipta ketika MU menunjuk Jose Mourinho sebagai pelatih mereka.