Keyakinan Iman Sepakbola Indra Sjafri
Kemampuan Indra Sjafri mencari bakat pesepakbola handal tak perlu diragukan lagi.
Beberapa nama yang sedang naik daun dalam dunia persepakbolaan tanah air, sebut saja Evan Dimas Darmono dan Egy Maulana Vikri, merupakan hasil temuannya saat blusukan mencari bakat.
Indra Sjafri merupakan salah satu pelatih lokal yang berhasil mengorbitkan pemain-pemain muda ke tingkat nasional. Ia jenius. Tangan dingin dan insting sepakbolanya berhasil melahirkan bintang-bintang lapangan hijau kebanggaan tanah air.
Ketika banyak pelatih yang hadir ke hadapan pentas sepakbola untuk sekedar melatih, maka Indra Sjafri lebih daripada itu; Ia menemukan, menghadirkan, dan memoles sampai sang pemain matang.
Itu yang membedakan dirinya dengan pelatih-pelatih arus utama yang hanya hadir untuk melatih. Indra sadar betul bahwa bibit pesepakbola handal tidak hanya muncul di kota besar yang gampang mengakses segala sesuatu, tetapi jauh di pelosok-pelosok yang tak tersentuh kemajuan dan perkembangan teknologi.
"Tuhan tidak pernah bilang menurunkan pemain-pemain berbakat hanya di kota-kota besar", demikian keyakinan iman sepakbola Indra Sjafri seperti yang tertuang dalam buku Semangat Membantu karya F.X. Rudy Gunawan dan Guntur Cahyo Utomo.
Bakat pesepakbola sudah selalu ada campur tangan sang pelatih jenius, ia tak muncul dan menjadi besar begitu saja. Lihat saja bagaimana ketika Sir Alex membesarkan Christiano Ronaldo. Sudah selalu ada perpaduan antara bakat dan sentuhan tangan sang jenius di sana.
Berdasarkan keyakinannya itu, maka blusukan menjadi sebuah metode yang tak bisa dihindari demi menemukan mutiara-mutiara yang Tuhan taruh di pelosok negeri ini.
Keyakinannya yang kuat ternyata mampu menjawab persoalan sepakbola tanah air yang karut marut pada waktu itu. 5 tahun silam, Evan Dimas dkk, di tengah kisruh dualisme kepengurusan PSSI, mampu mengangkat dan mengharumkan Ibu Pertiwi di kancah sepakbola level Asia.
Menariknya, keyakinannya melakukan scouting ke daerah-daerah untuk menemukan bakat calon bintang justru membuatnya terkenal. Pada visi dan keyakinannya itu, kita masih bisa menaruh harap bahwa Indonesia tak kekurangan stok pemain berkelas.
Sadar bahwa pengetahuan yang dimilikinya itu berguna bagi masa depan sepakbola Indonesia, Indra Sjafri membagikan pengalamannya kepada para pelatih usia muda agar mampu menemukan mutiara di dalam diri anak-anak Indonesia.
Ia memberikan pelatihan kepada para pelatih usia muda tentang kiat-kiat mencari dan menemukan bakat dan kriteria pemilihan pemain di Malang (13/11/17) . Semuanya itu bertujuan demi kemajuan persepakbolaan nasional.
"Materi untuk talent scouting dan kriteria pemilihan pemain", kata dia via pesan singkat kepada redaksi INDOSPORT.
Segala kesuksesan tak bisa serta merta jadi dalam semalam. Semua itu membutuhkan proses yang tak sekali jadi.
"Kesuksesan bukanlah suatu kebetulan. Itu hasil kerja keras, ketekunan, pembelajaran, pengorbanan, dan yang terpenting rasa cinta atas yang kau lakukan dan kau pelajari", kata legenda sepakbola Brasil, Pele.
Apa yang sudah dilakukan oleh Indra Sjafri dalam memajukan sepakbola tanah air dengan menemukan talenta-talenta hebat itu perlu diapresiasi dan dilanjutkan. Kegagalan hari ini tak bisa diselesaikan dengan sebuah pemecatan karena sepakbola adalah permainan, bukan sebuah bisnis murni.
Sebab, sepakbola bukan soal mencetak gol, tetapi tentang kemenangan. Timnas Usia 19 memang kalah dalam laga kualifikasi Piala Asia, namun lebih daripada itu Indra Sjafri telah menang karena Ia telah meletakkan dasar yang kuat dalam skuat Garuda Muda kita.
Yakin, sosok seperti Indra Sjafri telah berjuang dengan sepenuh hati dan jiwanya, ia telah melakukan tugasnya dengan penuh cinta sehingga buah dari imannya itu dihargai dengan bakat-bakat brilian yang luar biasa.
Butuh iman dan keyakinan yang lebih untuk mampu menemukan mutiara-mutiara yang Tuhan taruh di pelosok negeri yang kaya ini.