Juan Pablo Pino Disebut Investasi Gagal Bagi Arema FC
Setelah kompetisi Liga 1 berakhir, Arema FC melakukan evaluasi terhadap para pemainnya. Evaluasi yang dilakukan Arema FC, memang menyasar pada pos pemain asing. Juan Pablo Pino, menjadi nama kedua yang resmi dilepas tim berlogo kepala singa itu setelah mengarungi kompetisi Liga 1 musim ini.
Dicoretnya Pino memang sudah mulai tercium sejak akhir bulan lalu. Statusnya sebagai Marquee Player, berbanding terbalik dengan kontribusi yang disuguhkan eks playmaker AS Monaco tersebut.
"Kontribusi yang minim menjadi salah satu pertimbangan kami tidak memperpanjang kontraknya," beber Ruddy Widodo.
"Bersama Jad Noureddine, Pino menjadi investasi yang gagal tim di musim ini," General Manager Arema FC itu menambahkan.
Pino jarang diturunkan Aji Santoso sepanjang putaran pertama lantaran memiliki problem kebugaran fisik. Sedangkan di masa kepelatihan Joko Susilo, Pino jarang bermain karena sering dibekap cedera, meski fisiknya sudah mulai fit.
Hal itu lah yang menyebabkan Pino kerap menepi dari lapangan hijau. Berposisi sebagai gelandang serang, pemain kebangsaan Kolombia itu hanya mampu memberi sumbangsih melalui 3 gol dan 1 assist dari 19 penampilan di Liga 1.
"Saat ini kami sedang merampungkan detail pada kontraknya. Kami berharap masa depannya lebih baik," ucap Ruddy.
Kendati demikian, salah satu nilai plus dari pemain bernomor punggung 20 itu selama di Arema adalah soal attitude. Pino dikenal sebagai pribadi yang ramah, lantaran selalu memenuhi keinginan Aremania yang mengajaknya berfoto.
"Dia juga pemain asing yang tidak rewel soal nilai kontrak berikut fasilitas penunjang selama memperkuat Arema," tutupnya.