Selangkah Lagi ke Liga 1, PSMS Harus Pertahankan 3 Pemain Ini
PSMS Medan sudah memastikan satu tempat di babak semifinal Liga 2 dan berpeluang besar lolos ke Liga 1 musim depan. Saat ini, Ayam Kinantan tengah menunggu semua laga Grup Y rampung untuk mengetahui siapa lawan mereka di babak semifinal nanti.
Dengan status juara grup, PSMS Medan akan menghadapi runner-up Grup Y pada tanggal 25 November mendatang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Dengan performa yang semakin solid bersama eks pelatih Persib Bandung, Djajang Nurdjaman, PSMS Medan tentu akan mematok target juara Liga 2.
- Selangkah ke Liga 1, PSMS Medan Mulai Diperhatikan Pemprov Sumut
- Suporter PSMS Medan Mengaku Dibuat Bingung dengan Jadwal Liga 2
- Legenda PSMS Medan Ini Yakin Anak Asuh Djajang ke Liga 1, Asal...
- Djanur Ungkap Alasan Skuat PSMS Pilih Tinggal di Barak TNI
- Tak Hanya Berpeluang ke Liga 1, PSMS Medan Patut Gembira karena Hal Ini
Meski ada striker veteran seperti I Made Wirahadi, PSMS memiliki sejumlah pemain yang terbilang muda dan tampil ngotot sepanjang Liga 2 musim ini.
Benar-benar berhasil lolos ke Liga 1, entah itu juara Liga 2, menjadi runner-up atau bahkan hanya dengan juara ketiga, sejumlah pemain muda harus dipertahankan untuk mengarungi Liga 1 musim depan. Selain karena usianya masih muda, para pemain muda bisa menjadi kunci untuk PSMS Medan di masa depan.
Berikut INDOSPORT rangkum 3 pemain muda yang harus dipertahankan jika PSMS lolos ke Liga 1:
1. Gusti Sandria
Putra asli daerah Sumatera Utara ini menarik perhatian para suporter PSMS dengan penampilannya sejak Liga 2 dimulai.
Gusti Sandria sendiri lahir di Lubuk Pakam, kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada tahun 1995. Mengingat usia yang baru menginjak 22 tahun, Gusti Sandria layak dipertahankan oleh manajemen PSMS.
Awalnya bermain sebagai penyerang sayap, namun dipindah menjadi bek kiri, Gusti Sandria mampu tampil gemilang dibawah asuhan Djajang Nurjaman. Selain usai yang terbilang muda, Gusti salah satu bek kiri yang langka di Indonesia dengan kekuatan lebih di kaki kiri.
Bek kiri dengan kaki kiri merupakan sosok pesepakbola yang langka dalam sejarah sepak bola Indonesia. Gusti Sandri yang dimainkan di bek kiri, menunjukkan keefektifannya dengan kaki kiri saat melepaskan umpan-umpan ke kotak penalti.
2. Abdul Rohim
Masih putra asli daerah Sumatera Utara, kiper berusia 25 tahun ini layak dipertahankan manajemen jika musim depan berlaga di Liga 1.
Abdul Rohim lahir di Aek Kanopan, sebuah kota di Labuhanbatu, Sumatera Utara pada tahun 1992. Rohim merupakan salah satu dari 8 tentara yang merapat ke PSMS Medan jelang Indonesia Soccer Championship (ISC) B tahun lalu.
Kiper yang mengidolakan Iker Casillas dan Hendro Kartiko ini, mengaku memang mencintai PSMS Medan sejak masih remaja. Menorehkan performa gemilang di awal Liga 2, dengan tidak kebobolan selama tujuh laga beruntun, Rohim pun menjadi andalan Djanur sejak babak 16 besar.
3. Dimas Drajad
Baru berusia 20 tahun dan memiliki tinggi badan 181 cm, pemain yang memiliki nama lengkap Muhammad Dimas Drajad ini harus dipertahankan PSMS Medan.
Meski bukan putra daerah, nama Dimas Drajad melejit usai mencetak hat-trick untuk PS TNI di laga lanjutan Piala Jenderal Sudirman 2015 silam menghadapi Persela Lamongan. Bahkan talenta Dimas Drajad di dunia sepak bola awalnya ditemukan oleh mantan striker Timnas, Widodo Cahyono Putro yang sekarang melatih Bali United.
Dimas juga sempat dipanggil Indra Sjafri untuk bergabung bersama skuad Timnas U-19 di Piala AFF 2013 lalu. Menjadi pemain termuda dalam skuad U-19 saat itu, Dimas lebih banyak menghuni bangku cadangan karena kalah bersaing.
Pelatih Widodo Cahyono Putro hingga Indra Sjafri sudah mengakui bakat besar sang pemain. Dengan kembalinya I Made Wirahadi pada akhir Liga 2 nanti, sudah saatnya PSMS Medan mengakui bakat Dimas Drajad.