3 Kemungkinan yang Akan Terjadi bila Nilmaizar ke Persib Bandung
Desas-desus akan siapa yang menakhodai skuat Maung Bandung di musim depan pun terus mengemuka. Berbagai pelatih kawakan pun sempat mencuat di pendengar sepakbola Tanah Air, seperti Rahmad Darmawan contohnya.
Seiring berjalannya waktu, proses kemungkinan bergabungnya Rahmad Darmawan ke Persib pun hilang lantaran sang pelatih yang belum menemui titik temu apakah dirinya bertahan di T-Team, klub asal Malaysia, pada musim depan.
Kini, mantan pelatih Semen Padang pun mencuat untuk menakhodai Michael Essien dkk pada musim depan. Pengalaman yang dimilikinya menjadi salah satu opsi mengapa dirinya muncul sebagai salah satu kandidat pelatih klub kebanggaan Kota Bandung tersebut.
Pelatih kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, 47 tahun yang lalu ini juga pernah menukangi Timnas Indonesia periode 2012-2013. Sementara di tataran klub, selain Semen Padang, Nilmaizar juga pernah menukangi Putra Samarinda pada 2014.
Melihat perjalanannya sebagai seorang pelatih, di sini INDOSPORT mencoba merangkum berbagai kemungkinan positif dan negatif yang akan terjadi bila Persib Bandung mendatangkan pria yang pernah mendaftar sebagai Caleg dari Partai Nasdem ini.
1. Merekrut Pemain Andalannya Terdahulu, Ferdinand Sinaga
Bila sebelumnya sempat dibahas siapa saja yang akan dibawa Nilmaizar ke Persib Bandung, nama Ferdinand Sinaga layak menjadi salah satunya. Pemain yang kini berusia 29 tahun tersebut sempat menjadi andalan Nilmaizar saat membawa Semen Padang menjuarai Indonesia Premier League di musim 2011/12.
Kala itu, Semen Padang berhasil keluar sebagai jawara dengan Ferdinand sebagai pencetak gol terbanyak, yakni 15 gol. Dirinya berada di atas Edward Wilson Junior, yang juga rekan setimnya dengan 13 gol yang dicetaknya.
Bukan hal yang tidak mungkin bila Ferdinand Sinaga bergabung ke Persib Bandung, mengingat pria kelahiran Kota Bengkulu ini sempat memperkuat Maung Bandung di musim 2013/14.
2. Kembali Alami Inkonsistensi di Liga 1, atau Terburuknya Adalah Terdegradasi
Memiliki pengalaman melimpah, belum tentu dapat menyelamatkan timnya dalam mengarungi kompetisi yang ada. Hal tersebut pernah dirasakan oleh Nilmaizar pada kompetisi Liga 1 2017 yang belum lama selesai ini.
Memulai kompetisi dengan menakhodai Semen Padang, Nilmaizar dipecat setelah serangkaian buruk yang ia peroleh pada putaran kedua. Pertandingan terakhirnya bersama Semen Padang adalah saat dikalahkan oleh PSM Makassar dengan skor 0-4 pada Senin (02/10/17) lalu.
Kala itu, Semen Padang berada di peringkat 15 dengan torehan 28 poin. Hingga pada akhirnya, Semen Padang pun tak terselamatkan di akhir musim dan terdegradasi ke Liga 2.
3. Antusiasme Bobotoh Meningkat, Berdampak Positif maupun Negatif ke Nilmaizar
Dengan pengalaman kepelatihan yang dimilikinya, diprediksi bertambah banyak Bobotoh yang akan mengikuti perkembangan klub kesayangannya tersebut. Hal tersebut pun dapat menjadi gunjingan untuk Nilmaizar, bila dirinya meraih hasil minor di Persib.
Namun, akan menjadi sebuah sanjungan layaknya Djajang Nurdjaman dulu bila berhasil memberikan hasil positif kepada Maung Bandung. Seperti yang kita ketahui, Djanur berhasil memberikan dua penghargaan kepada Persib yakni Indonesia Super League di tahun 2014, dan Piala Presiden setahun setelahnya.