3 Pelatih yang Sukses Bawa Persib Bandung ke Masa Keemasan
Persib Bandung mengalami nasib kurang beruntung di pusaran Gojek Traveloka Liga 1 2017. Bermodalkan sponsor besar dan pemain-pemain bintang macam Michael Essien, Maung Bandung hanya finis di posisi 13 di klasemen akhir Liga 1.
Performa Persib juga makin tak jelas dengan nasib sang pelatih yang juga terombang-ambing. Usai ditinggal Djajang Nurdjaman, kursi kepelatihan Persib sempat ditangani oleh sang asisten pelatih, Herrie Setyawan. Lalu Emral Abus sempat diperkenalkan sebagai pelatih baru, meski tak ada perubahan signifikan pada penampilan Atep dkk.
Kini Bobotoh tengah menanti-nanti siapa pelatih baru yang akan didaratkan Persib untuk musim depan. Sejumlah nama mencuat, dari Rahmad Darmawan hingga Nilmaizar. Namun sambil menanti siapa pelatih anyar yang akan direkrut, berikut INDOSPORT ulas kembali para pelatih Persib yang mampu membawa klub tersebut ke masa-masa kejayaannya.
1. Nandar Iskandar
Nandar Iskandar sudah menjadi pemain Persib junior sebelum melanjutkan karier menjadi asisten pelatih Persib untuk Omo Suratmo. Di era 1980-an itu, cedera memaksa Nandar berhenti merumput dan merintis profesi sebagai pelatih.
Dalam usianya yang baru 34 tahun, pada musim kompetisi 1984-1985, Nandar berhasil membawa Persib menjadi runner up Juara Kompetisi Divisi Utama PSSI Perserikatan. Setahun berselang, Persib sukses meraih trofi tertinggi usai mengalahkan rival abadinya PSMS Medan pada 1986.
Tak hanya sukses di kompetisi lokal, Nandar juga membawa Persib berjaya di level internasional. Ajang Sudrajat dkk sukses menjuarai Pesta Sukan II di Brunei Darussalam pada 1986. Di partai puncak, Persib mengalahkan Malaysia 1-0 melalui gol tunggal Yusuf Bachtiar.
2. Indra Thohir
Legenda Persib Bandung ini mulai meniti karier di klub tersebut sebagai pelatih fisik pada 1984. Peran tersebut digelutinya hingga Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1991/1992. Pria yang lahir di kawasan Cigereleng, Bandung Selatan ini perlahan menunjukkan kualitasnya sebagai sosok pelatih andal hingga akhirnya menjadi pelatih kepala Persib pada 1993.
Di era Liga Indonesia, Thohir juga masih sempat melatih Persib saat Liga Indonesia VI 1999/2000, Liga Indonesia VII 2001, dan Liga Indonesia XI 2005. Kala itu, Thohir berhasil membawa Persib melaju ke babak 8 Besar Liga Indonesia VII 2001.
Thohir dikenal sebagai pelatih yang berwibawa di kalangan para pemain. Sikapnya yang tak pilih kasih dan tak pernah mengistimewakan pemain bintang diyakini membuat Persib besar. Pria berusia 74 tahun itu juga merupakan sosok yang komitmen dengan tugasnya sebagai seorang pelatih. Thohir tak bisa meninggalkan latihan timnya.
"Kenangan paling manis juara Perserikatan akhir dan Liga Indonesia pertama. Saya bisa juara dengan pemain-pemain lokal tanpa penggawa asing. Padahal, lawan Persib dulu dihuni oleh pemain asing hebat. Pelita Jaya contohnya yang punya Roger Milla dan Dejan Bozovic," kata Indra Thohir, dalam wawancara bersama INDOSPORT, Maret 2017.
"Saat itu klub-klub sudah mulai ke arah profesional soal pemain asing. Saya masih bertahan dengan pemain lokal yang seperti klub amatir. Itu semua butuh perjuangan. Kebetulan visi dari Walikota hingga Persib sama, membawa Kota Bandung harum namanya," tambahnya.
Indra Thohir juga berhasil membawa Persib melaju ke babak perempatfinal Piala Champions Asia 1995. Ganjarannya, ia terpilih sebagai pelatih terbaik Asia edisi September 1995.
Prestasi sebagai Pelatih Persib
Juara Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986*
Juara Pesta Sukan Brunei Darussalam II/1986*
Juara Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1989/1990*
Juara Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1993/1994
Juara Liga Indonesia (LI) I 1994/1995
*sebagai pelatih fisik
3. Djajang Nurdjaman
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini membina Persib Bandung pada musim 2012 hingga 2016 lalu kembali lagi di musim 2016-2017. Karier kepelatihan Djajang di Persib bermula saat menjadi asisten pelatih Indra Thohir. Saat itu, Maung Bandung sukses jadi juara Kompetisi Perserikatan 1993-1994 dan Liga Indonesia I 1994-1995.
Pelatih kelahiran Majalengka itu lantas kariernya melesat menjadi pelatih kepala dan membawa Persib juara pada Liga Super Indonesia 2014 dan turnamen Piala Presiden 2015.
Sebelumnya, Djajang sendiri adalah pemain Persib. Sebagai pemain, ia mengantarkan Persib menjuarai Kompetisi Perserikatan 1986, 1989-1990, dan 1993-1994.
Salah satu pemain senior Persib, Hariono, pernah menyatakan Djanur adalah pelatih terbaik untuk klubnya itu. Usai menikmati asuhan beberapa pelatih, sang gelandang bertahan merasa paling nyaman bersama Djanur.