Emban Amanah Baru, 3 Hal ini Perlu Dipersiapkan Indra Sjafri
Tugas baru tersebut disampaikan langsung oleh Sekjend PSSI, Ratu Tisha, sesaat setelah mengumumkan Indra Sjafrie resmi dicopot dari kursi pelatih Timnas Garuda Muda. Indra diangkat sebagai Expert Talent Scouting PSSI.
“PSSI menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Indra Sjafri yang selama ini bekerja keras bersama timnas U-19. Kami tetap akan bekerja sama dengan pelatih Indra di Federasi untuk membangun sepak bola nasional. Ini merupakan tugas dan tantangan yang jauh lebih besar,” kata Tisha.
Tugas itu akan ia emban mulai Februari 2018 mendatang. Indra Sjafri lebih fokus untuk membantu area football development untuk bersama-sama menjawab visi besar PSSI untuk Olimpiade 2024.
Berikut ini INDOSPORT menawarkan 3 hal yang sebaiknya dipersiapkan Indra Sjafri dan PSSI ketika sudah resmi mengemban amanah baru tersebut.
1. Turba Sampai Tarkam
Turun ke bawah sampai ke tingkat Kecamatan memang bukan perkara mudah. Namun PSSI dan Indra Sjafri perlu mencari formulasi terkait hal ini. Terlebih Indra Sjafri memang sudah dikenal sebagai sosok yang tangguh keliling Indonesia mencari pemain berbakat.
Sebab, kenyataan di lapangan banyak berbakat di pelosok-pelosok yang tidak bisa bergabung dengan SSB karena biaya mahal. Selain itu, PSSI dan Indra Sjafrie perlu memangkas pengurus PSSI di daerah, lebih spesifik agen pencari bakat yang pilih kasih dalam memilih pemain.
Jika PSSI serius dengan target lolos Olimpiade 2024 dan Piala Dunia 2034. Maka ada sekitar 6.500, Kecamatan di seluruh Indonesia yang menanti cara kerja Indra Sjafri dan PSSI.
2. Jalin Kemitraan dengan Pihak swasta
Tak bisa dipungkiri, bahwa Sepakbola saat ini sudah berkembang menjadi Industri. Bagaimana pun cintanya kita terhadap Sepakbola ujung-ujungnya para pemain dan Official Team juga butuh duit untuk membiayai kebutuhan hidup keluarga mereka.
Sering kita mendengar, klub-klub di Indonesia bubar karena kesulitan menggaji pemain. Hal itu, disebabakan salah satunya karena pengelolaan Klub kita masih mengandalkan kucuran dana APBN dan APBD.
PSSI pemikirkan hal ini. Begitu pun dengan Indra Sjafri yang ditunjuk sebagai Expert Scouting Talent oelh Federasi Sepakbola Tertinggi di Tanah Air tersebut.
Ke depannya tentu pekerjaan Indra Sjafri membutuhkan banyak anggaran. Oleh karena itu, menjalin kemitraan dnegna pihalk Swasta perlu dilakukan sebaik mungkin.
3. Gelar Kompetisi U-16 Berbasis Zonasi
Regenerasi dianggap hal penting dalam sepakbola. Banyak insan sepakbola berbicara mengenai pembinaan usia dini tanpa tahu bagaimana mencapainya dengan cara efektif dan riil.
Negara-negara maju dengan tradisi kuat di sepakbola seperti Brasil, Argentina, Belanda, Perancis, Jerman, Spanyol, Inggris, dan Italia tidak pernah kehabisan sumber daya pemain karena adanya regenerasi yang berjalan dengan baik.
Tentu tak adil jika membandingkan negara-negara tersebut dengan Indonesia secara apel to apel. Namun bukan berarti bahwa kita tidak bisa sepereti mereka, tinggal bagaimana menemukan formulasi yang tepat.
Di Indonesia sebenarnya sudah ada Piala Suratin, tapi gaungnya belum terlalu menggigit. Turnamen ini belum tenar sampai ke pelosok-pelosok negeri.Karenanya, PSSI dan Indra Sjafri perlu memikirkan hal ini secara serius. Kalau perlu, ada zonasi kompetisi sepakbola di bawah U-16.