Didukung Luis Milla, PSSI Janji Angkat Derajat Sepakbola Wanita di Indonesia
Indonesia berkesempatan menggelar tujuh event Piala AFF pada tahun 2018 termasuk yang melibatkan sepakbola wanita U-16 dan senior. Untuk itu, Federasi Sepakbola Tanah Air, PSSI menyatakan hal itu harus dijadikan tonggak untuk membangkitkan dan menggairahkan olahraga si kulit bundar khusus kaum hawa tersebut.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha menegaskan penunjukkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF girls (U-16) dan women (senior) harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pembentukan dasar sepakbola wanita baik kompetisi maupun mengenai keberlangsungan Timnas Indonesia wanita yang belakang seolah mati suri.
"Dengan penunjukkan itu (tuan rumah Piala AFF) kita menyadari bahwa utamanya area AFF girls dan women menjadi perhatian tersendiri. Ini harus jadi tonggak awal untuk development sepakbola wanita di Indonesia," ucap Sejken cantik tersebut.
Sebagai informasi, meski sudah menjadi program pokok di induk tertinggi sepakbola dunia (FIFA) dan menjadi isu global, nyatanya sepakbola wanita tetap saja memiliki tantangan besar yang harus dihadapi. Hal itu pula yang membuat sepakbola wanita sulit berkembang, termasuk juga di Indonesia.
Dukungan untuk sepakbola wanita di Tanah Air sebelumnya juga juga diungkapkan secara terbuka oleh pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla. Pelatih 51 tahun itu menilai di era sepakbola modern, wanita juga berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan pria untuk memaksimalkan potensi di dunia sepakbola.
"Saya bisa katakan ketika wanita ingin bermain, mereka (wanita) memiliki determinasi, kemauan dan kadang berlatih dan bekerja lebih keras bahkan lebih dari laki-laki," urai Milla beberapa waktu lalu.
"Di sini saya katakan sepakbola wanita harus ada dan saya mendukung. Kenapa di Indonesia tidak dikembangan? mereka punya kesempatan yang sama dan tidak kalah dari laki-laki," tutupnya.
Di sisi lain, Ratu Tisha menjelaskan Indonesia dipilih menjadi tuan rumah tujuh event Piala AFF tahun depan karena dinilai sudah berbenah pasca di banned FIFA dua tahun belakangan.
"Mengapa Indonesia? pertama karena AFF menyampaikan apresiasi kepada kita, saat ini AFF menilai PSSI telah bangkit dan menunjukkan keseriusan dalam mengelola organisasi. Kami merasa terhormat mendapat kesempatan ini," tutup Tisha.