Paradise Papers: Siapa Yang Mengendalikan Everton?
Kebocoran dokumen Paradise itu menimbulkan pertanyaan yang cukup mengguncang persepakbolaan Inggris: pertama, tentang siapa yang mengendalikan Everton FC dan, kedua, apakah perarturan Liga Primer telah cacat?
Kisah pengemplangan pajak yang melibatkan klub Everton itu bermula dari Farhad Moshiri, bos Arsenal, yang menjual sahamnya di Arsenal untuk membeli Everton nyaris mendekati 50%.
Namun, dokumen Paradise membocorkan bahwa saham asli yang dimilikinya di Arsenal merupakan "sumbangan" dari seorang pemodal kaya Alisher Usmanov, yang memiliki saham di Arsenal sebesar 30.4%. Fakta baru ini menimbulkan pertanyaan: apakah uang Usmanov yang sekarang berada di Everton?
Farhad Moshiri dengan keras membantah bahwa uang tersebut merupakan pemberian dari Usmanov.
Para pengacaranya turun tangan membela sang klien. Mereka menyebut tuduhan yang bersumber dari dokumen Paradise itu tanpa bukti dan seluruhnya salah.
Mereka mengatakan Moshiri memang kaya dan atas inisiatifnya sendiri mendanai serta melakukan investasi di sektor sepakbola.
Sementara itu pengacara Usmanov menyatakan terdapat sejumlah kesalahan di dalam tuduhan tersebut dan sejumlah investigasi yang mengganggu privasi Usmanov.
1. Everton: milik Usmanov atau Moshiri?
Peraturan di Liga Primer Inggris mensyaratkan seorang pemegang saham senilai 10% atau lebih di satu klub tak dapat membaginya kepada yang lain demi menghindari konflik kepentingan yang mungkin terjadi, termasuk aturan mengenai pertandingan di antara klub dan juga soal transfer.
secara resmi, baik Usmanov dan Moshiri membeli saham Arsenal sebesar 14.58% bersama-sama tahun 2007 melalui perusahan Red and White Holdings.
Namun, dokumen Paradise tersebut memperlihatkan bahwa seluruh belanja tersebut datang dari sebuah firma yang bernama Epion Holdings, di mana pemiliknya tak lain adalah Usmanov yang kekayaannya mencapai US$ 4 miliar.
Salah satu dokumen menyebutkan bahwa Usmanov memberikan hibah kepada Moshiri yang pada gilirannya akan berinvestasi kepada perusahaan.
"Keuntungan yang dibagikan dari Gallagher Holdings kepada Alisher Usmanov kemudian dihibahkan kepada Moshiri yang pada gilirannya berinvestasi kepada perusahaan. Pendanaan bagi Red and White datang dari Epion Holdings Limited", tulis dokumen tersebut.
Para pengacara yang membela Moshiri menyangkal uang tersebut datang dari Epion. Namun, pada akhirnya mereka mengakui bahwa uang tersebut memang datang dari Epion, kemudian daripada itu telah dibayar kembali oleh bos mereka kepada Usmanov.
Media Rusia menyebut "Usmanov adalah pemilik baru Everton". Pernyataan itu didukung oleh fakta-fakta di lapangan, misalnya pusat latihan Everton sekarang bernama USM Finch Farm yang memang disponspor oleh Usmanov sendiri.
2. Bantahan Moshiri
Moshiri menyebut dokumen yang mengatakan bahwa Usmanov secara legal merupakan pemilik sah dari Everton adalah "sebuah kesalahan".
Para pengacara Moshiri mengatakan bahwa Liga Inggris telah melakukan pemeriksaan mendalam, termasuk mengenai pendanaan, dan menyatakan bahwa Everton adalah milik Moshiri.
Mereka juga menyebut bahwa Moshiri, yang memiliki total kekayaan 2.4 miliar dolar US, secara konsisten mendanai Everton.
Bekas petinggi FA, Greg Dyke, mengatakan hibah (dari Usmanov) "terdengar tak lazim" dan ia menambahkan:
"Jika dokumen tersebut mengatakan yang sebenarnya, maka sudah seharusnya Liga Inggris melakukan investigasi".
3. Dilema FA
Hasil investigasi bergantung pada apa yang dilakukan oleh kedua orang itu dan apa yang diketahui oleh klub.
Ketika ditanyai, otoritas Liga Inggris mengatakan:
"investigasi tak boleh seluruhnya memperlihatkan informasi yang sifatnya rahasia baik itu tentang klub maupun tentang individu".
Kepemilikian Everton, selain oleh Usmanov dan Moshiri, juga dimiliki oleh perusahaan Bridgewaters Limited. Dokumen lain menyebutkan bahwa Bridgewaters telah diakuisisi oleh Usmanov sejak 2011 silam, namun dibantah dengan keras oleh Usmanov dan Bridgewaters.
Usmanov sendiri diketahui mengalami frustrasi akibat ketidakmampuannya untuk mempengaruhi Arsenal dan mendapat tempat di jajaran pemilik saham.
Kedua klub itupun sedang berada dalam masalah serius; Arsenal dalam beberapa tahun belakangan selalu puasa gelar di bawah pelatih Arsene Wenger, sedangkan Everton harus tenggelam akibat memulai musim dengan sangat buruk.