4 Top Skor Eropa yang (Mungkin) Terlupakan
Lionel Messi baru saja meraih Sepatu Emas ke-4 sepanjang kariernya. Mengikuti torehan Cristiano Ronaldo yang juga pernah meraih 4 Sepatu Emas tersebut.
Messi menjadi top skor di Eropa untuk musim 2009/10, 2011/12, 2012/13, dan 2016/17. Sementara Ronaldo melakukannya pada 2007/08, 2010/11, 2013/14, 2014/15.
Messi dan Ronaldo sedikit diuntungkan karena bermain di liga kelas A di Eropa. Setiap gol yang mereka cetak punya koefisien yang lebih besar dibanding pemain yang bermain di liga kelas B atau C di Eropa.
Padahal ada banyak top skor di liga medioker yang punya torehan gol lebih banyak. Namun, karena nilai koefisien mereka lebih kecil, maka poin yang dikumpulkan tidak lebih besar dari para pemain yang tampil di liga-liga utama Eropa.
Berikut INDOSPORT beberkan beberapa nama top skor Eropa yang mencetak banyak gol tapi gagal meraih Sepatu Emas.
1. Mark Janko
Bermain di Liga Austria yang masuk daftar liga kelas B di Eropa tak membuat ketajaman Marc Janko kalah dari striker yang tampil di liga kelas A. Faktanya, pada musim 2008/09 eks striker Timnas Austria ini mengoleksi 39 gol bersama Red Bull Salzburg.
Namun demikian, torehan golnya itu tak mampu membawa Janko menjadi top skor Eropa. Striker kelahiran Wina, Austria ini hanya bisa pasrah meraih Sepatu Perunggu. Kalah dari Diego Forlan dan Samuel Eto'o.
Forlan meraih Sepatu Emas dengan torehan 34 gol. Namun karena tampil di La Liga, maka koefisiennya lebih besar. Sehingga total poin Forlan mencapai 64.
2. Afonso Alves
Striker asal Brasil ini juga pernah menjadi pemain subur di Eropa. Tepatnya pada musim 2006/07 saat ia mencetak 34 gol dalam kostum Heerenveen.
Striker yang meraih Copa America 2007 bersama Timnas Brasil itu harus pasrah dilewati oleh penyerang yang tampil di liga utama Eropa. Peraih Sepatu Emas musim itu adalah Francesco Totti yang "hanya" mencetak 26 gol. Kalah jauh dari koleksi Alves.
Namun, lagi-lagi karena koefisien Serie A lebih tinggi dibanding Eredivisie. Maka 26 gol Totti mampu menjadikannya meraih 52 poin. Sementara Alves hanya 34 poin.
3. Mateja Kezman
Nasib Mateja Kezman tak lebih baik dari Afonso Alves dan Marc Janko. Striker Yugoslavia tersebut sebenarnya mampu mengoleksi 35 gol pada musim 2002/03. Namun dia hanya bisa meraih Sepatu Perak.
Kezman kalah dari Roy Makaay yang mencetak 29 gol. Tapi Makaay meraih koleksi golnya bersama Deportivo La Coruna di ajang La Liga Spanyol. Sementara Makaay saat itu berkostum PSV Eindhoven di Eredivisie Belanda.
4. Klaas-Jan Huntelaar
Striker Belanda yang ini berbeda nasibnya dengan kompatriotnya, Roy Makaay. Klaas-Jan Huntelaar meraih 33 gol sepanjang musim 2007/08. Huntelaar meraih total golnya bersama Ajax Amsterdam.
Sementara, di Inggris ada Cristiano Ronaldo yang mengoleksi 31 gol bersama Manchester United. Meski gol yang dicetak lebih sedikit, justru Ronaldo yang meraih Sepatu Emas. Sedangkan Huntelaar hanya kebagian Sepatu Perunggu. Lagi-lagi penyebabnya adalah perbedaan koefisien untuk liga yang diikuti.