Rekam Jejak Gattuso Yang Buruk Sebagai Pelatih
AC Milan telah resmi memecat Montella dan menunjuk mantan pemainnya, Gennaro Gattuso, sebagai pelatih kepala. Sebelum ditunjuk sebagai pelatih, Gattuso merupakan pelatih dari tim primavera Milan.
Gattuso sendiri bukanlah orang baru bagi Milan. Sudah 14 tahun Gattuso berseragam AC Milan di berbagai kompetisi. Selama 14 tahun itu pun pria berusia 39 tahun tersebut mencatatkan 387 penampilan dengan menyumbangkan 10 gol untuk I Rossoneri.
Di karirnya bersama Milan, Gattuso telah mempersembahkan total 7 piala/gelar, yaitu 2 gelar Serie A, 1 piala Coppa Italia, 2 piala Supercoppa Italia, 1 trofi Piala Dunia Antarklub, dan 2 trofi Liga Champions. Tak hanya itu, Gattuso juga mengawal tim nasional Italia dalam memenangkan Piala Dunia 2006.
Hampir tak ada yang meragukan kemampuannya sebagai pemain. Tetapi bagaimana dengan pelatih? Sayangnya, bisa dibilang pencapaiannya sebagai pelatih tak semulus ketika masih bermain.
Setidaknya sampai usia dia yang ke 39 ini, sudah ada 4 klub yang ditangani dan semuanya gagal. Kalau tidak dipecat ya mengundurkan diri dengan kondisi klub yang entah degradasi atau jauh dari target yang diberikan.
Fakta-fakta inilah yang menimbulkan reaksi beragam dari para Milanisti. Untuk pengetahuan bersama, berikut ini dijabarkan mengenai rekam jejak Gattuso di 4 klub profesional yang ia tangani, yaitu FC Sion, US Palermo, OFI Crete, dan AC Pisa.
1. 1. FC. Sion
Selepas berpisah dengan AC Milan di tahun 2012, Gattuso bergabung dengan klub asal Swiss, FC Sion. Gattuso pun mengakhiri karir sebagai pemain profesional di klub ini. Tak lama pensiun, ia langsung ditawari sebagai pelatih kepala FC Sion.
Namun, ketika itu dia hanya bekerja selama tiga bulan setelah dipecat pada 13 Mei 2013 usai kekalahan memalukan melawan FC St. Gallen dengan skor telak 0-5. Ini adalah pemecatan pertama Gattuso.
2. 2. U.S. Palermo
Walau tak begitu gemilang di Swiss, Gattuso tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi klub asal Sisilia, US Palermo. Ketika itu, mantan klub Edinson Cavani tersebut bermain di Serie B. Satu bulan setelah pemecatan di FC Sion, dia langsung menjabat sebagai pelatih di Palermo. Tetapi lagi-;agi jalan terjal menghadang. Dari enam laga, ia hanya bisa mempersembahkan 2 kemenangan, 3 kekalahan, dan 1 imbang.
Mengingat presiden Palermo saat itu, Maurizio Zamparini terkenal kejam terhadap pelatih klubnya, ia pun langsung dipecat tak lebih dari enam laga.
3. 3. OFI Crete
Selepas dari Sisilia, tepatnya pada Juni 2014, ia kembali ditawari pekerjaan. Kali ini bukan dari liga top eropa, melainkan dari Liga Yunani. Klub yang tertarik meminangnya adalah OFI Crete.
Namun, ia di klub ini ia hanya bertahan setengah tahun dan memutuskan mundur. Menurut pengakuannya, ia mundur karena masalah keuangan klub. Tapi jika menilik rekornya selama memegan OFI Crete, maka bisa dibilang hasilnya buruk, yaitu 5 kemenangan, 3 imbang, dan 9 kekalahan.
4. 4. AC Pisa
Pada tahun 2015 ia kembali bekerja di Italia dengan menukangi klub kecil, Pisa. Ia melatih dari Agustus 2015 hingga Juni 2017. Di bawah komando Gattuso, klub asal kota yang identik dengan Menara Pisa itu harus terdegradasi ke Serie C setelah sebelumnya menjadi juru kunci di Serie B musim 2016-2017. Ia pun kembali mundur dari jabatan pelatih klub.
5. 5. Primavera Milan
Selepas berpetualang di 4 klub profesional, ia kemudian dipanggil pulang ke Milan sebagai pelatih tim Primavera AC Milan. Sampai sebelum "naik pangkat" melatih timnas senior, tim primavera Milan berada di peringkat ke 3 dengan rekor 6 kemenangan, 1 imbang, dan 3 kekalahan.
Dengan barisan rekor seperti itu, apakah Gattuso benar-benar pantas memegang klub sebesar AC Milan? Kita lihat saja nanti.