Beda 180 Derajat Saat Bhayangkara FC dan Persebaya Sama-sama Jadi Juara
Kota Surabaya hari ini dipadati oleh ribuan bonek yang tumpah ruah ke jalan guna merayakan kesuksesan Persebaya Surabaya menjuarai Liga 2.
Persebaya mampu mengakhiri musim ini dengan status juara Liga 2 saat mengalahkan PSMS Medan dengan skor 3-2 berkat dua gol dari Irfan Jaya. Setelah penerimaan trofi Liga 2 sesaat setelah laga berakhir di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, pagi ini tim dan manajemen langsung bertolak ke Surabaya menggunakan pesawat.
Setibanya di Bandara Juanda, Persebaya sudah disambut oleh ribuan Bonek bak pahlawan. Tidak lama di Bandara Juanda, Persebaya diiringi oleh Bonek mengarak trofi Liga 2 menuju Gedung Graha Pena.
Namun, ada yang lucu dari kemeriahan yang terjadi saat Persebaya Surabaya menjuarai Liga 2. Sangat kontras dengan kondisi jalanan saat Bhayangkara FC menjuarai kasta tertinggi sepakbola Tanah Air, Liga 1.
Bermarkas di Stadion Patriot Candrabhaga, Bhayangkara asalnya merupakan jelmaan klub Persebaya Surabaya yang mengubah nama menjadi Persebaya 1927. Terus berganti nama, hingga menjadi Bhayangkara FC saat merger dengan PS Polri pada 2016 lalu.
Belum berusia setahun, Bhayangkara mampu menjuarai Liga 1 setelah unggul dari Bali United di urutan kedua klasemen. Namun, baik di Surabaya dan Jakarta atau Bekasi, tidak ada aksi konvoi mengawal skuat Bhayangkara dengan trofi Liga 1 mereka.
Bahkan animo masyarakat saat mereka menjuarai Liga 1 di awal November biasa-biasa saja. Sangat berbeda saat ketika Persebaya Surabaya kembali ke Liga 1 dan menjuarai Liga 2.
Sebuah akun instagram bernama @trollfootball.indonesia mengunggah sebuah foto perbandingan saat Persebaya dan Bhayangkara juara. Akun tersebut menyertakan caption bertuliskan, "Waktu yang menjawab semua."