x

Mirip Bondan Winarno, Ini 4 Pesepakbola yang Meninggal karena Serangan Jantung

Kamis, 30 November 2017 14:54 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Dereta Suporter dan Pemain Yang Meninggal Dunia di Sepakbola Indonesia.

Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan meninggalnya sosok pembawa acara kuliner ternama yang terkenal dengan slogan 'Maknyus'-nya, Bondan Winarno. Bekas pemimpin redaksi Suara Pembaharuan tersebut dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (29/11/2017) lalu di RS Harapan Kita.

Bondan diketahui meninggal di usianya yang menginjak 67 tahun akibat gagal jantung yang dihadapinya. Pihak dokter sendiri mengungkapkan bahwa gagal jantung yang dialami oleh ayah dari tiga anak tersebut disebabkan oleh Aneurisma Aorta, atau penggelembungan di dinding arteri jantung.

Rupanya gagal jantung seperti itu tak hanya dialami oleh presenter sekelas Bondan yang gemar makan sana sini, namun tetap menjaga kesehatannya. Pemain sepakbola yang juga dikenal gemar berolahraga pun tak luput dari gagal jantung. Hal tersebut telah dibuktikan pula lewat penelitian yang diangkat oleh November American Journal Cardiology. 

Baca Juga

Dalam penelitian terkait kesehatan jantung yang disusun oleh Harvard Medical School, baik atlet aktif maupun yang sudah pensiun, justru lebih berisiko terjangkit penyakit yang berhubungan dengan jantung, terutama bagi mereka yang memang terjun ke dunia olahraga berat seperti sepakbola. 

Pemain sepakbola, baik aktif maupun nonaktif, memiliki peluang besar untuk mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes. Terlebih lagi, asupan gizi tertentu membuat atlet terkadang tak terlalu mengindahkan gizi lain yang justru sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh. 

Tak heran, dunia sepakbola Indonesia mencatat sejumlah pemain mereka ambruk bahkan meninggal akibat gagal maupun serangan jantung. Berikut INDOSPORT berhasil merangkum empat sosok yang berkecimpung di dunia sepakbola Indonesia dan meninggal akibat gagal jantung maupun serangan jantung, baik terjadi di luar maupun dalam lapangan: 


1. Eri Irianto

Eri Irianto.

Legenda gelandang Persebaya, Eri Irianto menjadi salah satu pemain sepakbola yang diketahui tewas usai mengalami gagal jantung pada 3 April 2000 lalu . Hal tersebut dipicu usai dirinya berbenturan dengan pemain PSIM Yogyakarta, Samson Noujine Kinga. 

Eri sendiri, usai insiden tersebut, langsung tak sadarkan diri hingga segera dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang, pada malamnya, Eri menghembuskan napasnya yang terakhir di RS Dokter Soetomo akibat gagal jantung yang menyerangnya. 

Bintang Persebaya itu menghembuskan nafas terakhirnya di usianya yang masih cukup muda, karena baru menginjak usia 26 tahun. Tak hanya memperkuat Persebaya, Eri sendiri dikenal sebagai salah satu bintang timnas Indonesia. 

Selain itu, Eri memiliki prestasi yang cukup gemilang selama dirinya membela Persebaya. Ia mampu membawa Bajul Ijo untuk meraih posisi runner up ketika skuat hijau itu berlaga di Liga Indonesia pada musim 1998/1999 lalu. 


2. Achmad Kurniawan

Arema FC resmi pensiunkan nomor punggung 47 milik almarhum Achmad Kurniawan.

Meninggalnya Achmad Kurniawan seakan mengingatkan bahwa jantung menjadi ancaman serius bagi pesepakbola. Beberapa pesepakbola lain juga tercatat pernah tewas, bahkan ketika bertanding.

Achmad Kurniawan (AK) meninggal dunia setelah berjuang bangkit dari koma selama sepekan terakhir. Seperti diketahui, penjaga gawang senior Arema FC itu sempat ambruk lantaran mengalami gangguan jantung dan penyakit gula darah.

Sebelum tutup usia, AK diketahui dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar pada Kamis, 19 Desember lalu. Sang istri, Femmy Chintia, ketika itu menyebut kalau AK sempat mengeluh kelelahan.

Achmad Kurniawan sempat dibawa ke Rumah Sakit Prima Husada Singosari, Malang. AK juga sempat menjalani cuci darah. Tapi, setelah itu dia drop lagi dan tak sadarkan diri alias koma.


3. Sekou Camara

Sekou Camara

Kepergian striker Pelita Bandung Raya, Sekou Camara menimbulkan kedukaan yang begitu mendalam. Pemain asal Mali tersebut meninggal di usianya yang cukup muda, yaitu 27 tahun akibat serangan jantung kala menjalani sesi latihan. 

Diketahui, saat menjalani sesi latihan sendiri, Camara nampak tak memunculkan tanda-tanda sakit. Alih-alih ia malah tampil begitu segar dan penuh semangat. Namun sesaat kemudian, ia tiba-tiba tertunduk lesu sebelum akhirnya jatuh terlentang di lapangan. 

Camara langsung dibawa dengan mobil menuju RS Halmahera untuk ditangani di Unit Gawat Darurat. Namun, sesampainya di rumah sakit, dokter mengungkapkan bahwa sudah tak terdeteksi lagi serangan jantung pemain tersebut. 

Tepat pukul 23.40 WIB, dokter pun menyatakan Camara meninggal dunia akibat gagal jantung yang dihadapinya pada 27 Juli 2013 lalu. Selama berlaga di PBR, Camara sendiri dikenal sebagai seorang muslim yang taat. Di tengah kesibukan sebagai pemain sepakbola, ia tak pernah absen menjalankan ibadah.


4. Suharno

Suharno.

Meski bukan pemain, Suharno dikenal sebagai pelatih apik bagi klub asal Malang, Arema Cronus. Pelatih yang terkenal humoris tersebut sempat mengeluhkan kondisi kesehatannya saat melatih Arema Cronus, di mana dirinya merasakan mual hingga akhirnya muntah. 

Sebelum meninggal dunia, Suharno hendak mendampingi skuat asuhannya berlaga sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Arema yang ke 28. Pria yang biasa disapa Once tersebut rupanya kembali mengeluhkan sakit perut usai makan masakan pedas. 

Kemudia, Suharno merasa sesak napas dan berulang kali batuk-batuk. Ia pun kembali muntah sebelum dibawa ke RS Tentara Soepraoen di Malang. Belum sampai di rumah sakit, sang pelatih itu kembali muntah, sebelum mengalami kesulitan bernapas kembali. 

Ia pun akhirnya mendapat penanganan medis di IGD Puskesmas Pakisaji. Sempat diberikan bantuan oksigen, namun mulutnya sudah kadung berbusa hingga akhirnya pada 19 Agustus 2015 lalu, Suharno akhirnya berpulang terlebih dahulu karena serangan jantung. 

Persebaya SurabayaArema CronusPelita Bandung RayaSuharnoAchmad KurniawanEri IriantoLiga IndonesiaLiga 1