Berada di Grup Neraka, Maroko Punya Kartu AS Repotkan Portugal dan Spanyol
Grup neraka tercipta di perhelatan Piala Dunia 2018. Piala Dunia edisi ke-21 ini hadirkan grup B yang diisi oleh Portugal, Spanyol, Maroko, dan Iran sebagai grup neraka. Di atas kertas Portugal dan Spanyol tentu akan lebih diunggulkan untuk lolos dari fase grup.
Namun kekuatan Maroko jangan dianggap remeh. Skuat Maroko hari ini terdiri dari para pemain yang lahir, besar dan merintis karier sepakbolanya di Eropa. Kapten dari Timnas Maroko sendiri misalnya, Medhi Benatia. Bek Juventus ini justru pulang dan lebih memilih membela kampung halaman leluhurnya dibanding membela Prancis, padahal Benatia tercatat kelahiran Courcouronnes, Prancis.
- Ini Jadwal Lengkap Pertandingan Piala Dunia 2018
- Ini Dia Pemain yang Cetak Gol Pembuka di Piala Dunia, Siapa di 2018?
- (GALERI FOTO) Setelan Nyentrik Para Tamu di Drawing Piala Dunia 2018
- Hadapi Tunisia di Laga Pembuka Piala Dunia 2018, Ini Pendapat Pelatih Timnas Inggris
- 3 Fakta Menarik Grup D Piala Dunia 2018
Selanjutnya ada wakil kapten, Benatia, Mbark Boussoufa. Eks pemain akademi Chelsea ini tercatat merupakan kelahiran Amsterdam, Belanda. Selain Boussoufa, gelandang serang andalan Maroko, Hakim Ziyech juga lahir dan besar di Belanda. Dengan komposisi pemain yang kenyang dengan gaya sepakbola Eropa Barat bukan tidak mungkin Spanyol dan Portugal akan dibuat repot oleh permainan Maroko.
Bagaimana dengan pelatih? Pelatih yang sukses bawa Maroko juga tidak asli Maroko, pria Prancis Herve Renard ialah orang dibalik kesuksessan itu. Eks pelatih Pantai Gading itu memang spesialis pelatih negara-negara di Afrika. Dikutip dari bbc.co.uk (02/12/17), Renard dua kali tercatat melatih Zambia. Ia juga sempat melatih Angola sebelum akhirnya coba peruntungan melatih Lilie pada 2015 lalu di Liga Prancis.
Legenda hidup Maroko, Mustapha Hadji juga yakin bahwa generasi Timnas Maroko saat ini akan berbicara lebih di Rusia nanti.
"Para pemain Maroko saat ini punya kesempatan untuk memiliki sejarah di sepakbola Maroko. Mereka memang bisa bermain di Liga Champions namun membela negara di ajang Piala Dunia terasa lebih spesial, ini kesempatan yang tidak bisa dimiliki banyak pemain," kata mantan Coventry dan Aston Villa tersebut seperti dikutip dari theguardian.com (02/12/17).