Lolos ke Liga 1, Sang Kapten Ungkap Ritual Khusus Persebaya
Persebaya Surabaya akhirnya kembali bermain di kasta tertinggi sepakbola Indonesia pada musim depan. Bajul Ijo baru saja menjadi kampiun Liga 2 2017 mengalahkan PSIS Semarang di final.
Akan tetapi, Irfan Jaya dan kolega memiliki ritual unik setiap sebelum dan sesudah pertandingan sejak babak delapan besar. Ritual tersebut ialah dengan melingkar di tengah lapangan sambil berlutut.
Ternyata, sosok yang memulai ritual unik tersebut ialah dari sang kapten Persebaya Surabaya, yakni Rendi Irawan. Hal itu merupakan hasil improvisasi dari apa yang diajarkan psikolog Persebaya, yaitu Afif Kurniawan.
“Sebenarnya saya juga terkejut karena saya tidak pernah mengajarkan itu. Yang saya ajarkan adalah berangkulan. Filosofinya adalah saling support pundak kanan dan kiri,” ujar Afif seperti dilansir Emosi Jiwaku.
Ritual tersebut malah membangun rasa kebersamaan dan semakin eratnya solidaritas antarpemain demi lolos ke Liga 1 2018. Alhasil mereka bisa mengalahkan PSIS di laga pertama babak delapan besar Liga 2.
“Di pertandingan melawan PSPS itu, saya sedikit memberi tambahan di kelas, ketika kita berangkulan dan menginjak dan berlutut bumi maka mata kita harus sejajar," sambung dosen di salah satu universitas Surabaya itu.
"Jadi saling melihat satu sama lain. Kadang-kadang pemain itu ada yang menunduk. Dia cemas sendiri. Padahal ketika dia lihat teman-temannya, dia akan tahu teman-temannya dukung ke dia,” tambahnya.
Sekadar informasi ternyata klub Persebaya memiliki kelas psikologi yang wajib diikuti oleh para penggawa Bajul Ijo. program tersebut dibuat untuk mempererat persaudaraan antarpemain.