Miris, FIFA dan Piala Dunia 2018 Bisa Kekurangan Sponsor
Piala Dunia 2018 semakin mendekat. Proses pengundian grup pun sudah selesai dilakukan pada Jumat (01/12/17) kemarin. Namun, bukan berarti semua proses terkait Piala Dunia 2018 berjalan dengan lancar laiknya jalan tol Ibu Kota di tengah malam. Diungkap Channel3000, gelaran Piala Dunia 2018 masih kesulitan menggaet sponsor.
FIFA masih belum menemukan perusahaan yang mau melepas uang operasional mereka dan berpromosi melalui Piala Dunia 2018. Sejumlah brand ternama dunia yang sempat menjadi partner FIFA mulai menarik diri sejak 2015.
Penyebab utamanya memang karena terkuaknya skandal korupsi besar yang melanda otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut pada 2014. Apalagi dalam skandal tersebut melibatkan para pejabat tinggi FIFA, termasuk eks Presiden FIFA Sepp Blatter.
Meski kasus ini sudah disidangkan di Amerika Serikat dan pemberian sanksi sudah dijatuhkan kepada para terdakwa, tak mampu menolong kondisi ini. Perusahaan-perusahaan tersebut masih ragu untuk memberi kepercayaan kepada FIFA.
"Sejumlah kesepakatan besar tetap ada, tapi juga banyak terjadi penolakan. Perusahaan besar memilih pergi dan digantikan oleh mereka yang memiliki kepentingan politism," keluh Patrick Nally, Konsultan Marketing yang sempat bekerja untuk FIFA.
Memang, FIFA tidak benar-benar dilupakan oleh banyak perusahaan besar. Sejumlah brand baru seperti Qatar Airways, Gazprom, dan Wanda Group masih tetap percaya kepada FIFA.
Namun, sponsor di level kedua sudah berkurang jauh dibandingkan saat Sepp Blatter masih berkuasa. Sponsor lama yang masih setia dengan FIFA adalah McDonald dan Budweiser. Ditambah dengan muka baru VIVO dan Hisense.
FIFA makin kesulitan menggaet sponsor untuk kategori "regional supporters". Dari lima regional yang ada di bawah naungan FIFA, dengan peluang mendapatkan 20 sponsorship, baru satu pihak saja yang mau bekerjasama yaitu Alfa Bank. Itupun karena Alfa Bank terkait dengan event Piala Dunia 2018. Alfa Bank merupakan perusahaan keuangan asal Rusia.
Ini memang belum bisa disebut sebagai sebuah bencana bagi FIFA dan gelaran Piala Dunia. Tapi sudah pasti terlihat bahwa tinsel sudah mulai meninggalkan pohon Natal yang dulu pernah begitu gemerlap.