Selain Eks Persib, Pemain dan Pelatih Ini Dipecat Lewat Pesan Singkat
Kerasnya persaingan pada level kompetisi sepakbola menuntut sejumlah klub untuk cepat beradaptasi agar tidak selalu torehkan kekalahan.
Bongkar pasang pelatih dan pemain menjadi sebuah cara instan untuk mencapai target secara kilat meskipun harus dengan cara paling ekstrim, yakni pemutusan hubungan kerja atau dengan kata lain pemecatan.
Lazimnya, pemecatan dilakukan dengan cara pihak manajemen bertatap muka secara langsung dengan sosok yang akan diputus hubungan kerja samanya. Namun, seiring berjalannya waktu, nilai-nilai etika seperti itu mulai diabaikan. Bahkan pemecatan kadang dilakukan tanpa memperdulikan besarnya pengorbanan yang telah diberikan orang tersebut untuk klub.
Baru-baru ini, pemain Persis Solo, Rudiyana mendapat perlakuan tak mengenakkan dari manajemen Persib. Pemain eks Persib ini dipecat melalui WhatsApp Messanger.
Foto yang diunggah akun @rudiyana29 berisikan kalau manajemen tidak memperpanjang kontraknya. Dikalimat terakhir manajemen Persis Solo juga mendoakan Rudi untuk dapat klub baru.
"Terima kasih untuk satu musimnya @official.persissolo, @pasoepatinet, @dpp_pasoepati," tulis Rudi difoto tersebut.
Mirisnya, kejadian tersebut tidak hanya menimpa Rudiyana saja. Faktanya, ada sosok lapangan hijau lainnya yang pernah merasakan diputus hubungan kerja tanpa adanya tatap muka dengan manajemen. INDOSPORT pun telah merangkum beberapa nama pelatih dan pemain yang dipecat oleh manajemen klub melalui pesan singkat.
1. Leon Osman dan Tony Hibbert (Everton)
Satu kata yang cocok disempatkan pada Leon Osman dan Tony Hibbert adalah pengkhianatan. Betapa tidak, meski dikenal sebagai 'putra daerah' yang telah membela Everton sejak kecil, pihak klub mendepaknya dengan cara yang tak manusiawi.
Osman dan Hibbert sudah layaknya Steven Gerrard di Liverpool. Total penampilan keduanya jika digabungkan mencapai 700 kali. Tapi cara The Toffees menghargai jasanya dinilai tidak etis.
Pada suatu malam di musim bursa musim panas tahun lalu, keduanya mendapati dirinya sudah tak lagi diinginkan oleh manajemen klub. Parahnya lagi, kabar mengenai 'pemecatan' dilakukan via SMS melalui masing-masing keluarganya.
Manajemen klub tidak memberitahukannya langsung, melainkan lewat pesan singkat yang diberikan ke keluarganya. Lalu pesan tersebut diteruskan ke Osman dan Hibbert.
2. Joe Allen (Liverpool)
Gelandang Stoke City, Joe Allen, mengungkapkan jika dirinya akhirnya tersadar bahwa Liverpool menjualnya melalui pesan singkat (SMS). Hal itu diketahuinya setelah suatu ketika temannya mengirimkan pesan memberikan selamat kepadanya.
Mendapat SMS seperti itu, Allen sempat bingung dan tak mengerti apa maksud dari pesan tersebut. Beberapa hari berselang baru diketahui jika ia resmi hijrah ke Stoke.
"Saya mendapat pesan dari teman saya, ia memberikan selamat terkait transfer yang saya sendiri tidak tahu sedang terjadi. Ketika Anda tidak tahu apakah klub akan menjual atau mempertahankan Anda sangatlah mengecewakan," kata Allen kepada Telegraph.
"Ini cukup aneh, tapi ya hal seperti ini kadang terjadi. Yang saya tahu, tak ada yang baik di tiap perpisahan," lanjutnya lagi.
3. Vladica Petrovic (Bosnia FK)
Internet dan media sosial memang telah banyak mengambil peran dari sendi-sendi kehidupan manusia dalam satu dekade belakangan. Pelatih asal Serbia ini dipecat melalui massanger facebook.
Bahkan manajer klub Bosnia FK, Drina Zvornik menjadikan media Facebook melalui fans page resmi klubnya memecat pelatih Vladica Petrovic pada 30 September 2015 lalu.
Fenomena ini sempat menggemparkan dunia maya dengan ribuan komentar yang langsung mengalir usai Zvornik mengumumkan pemecatan Petrovic.
Namun Petrovic menanggapi peristiwa kejam ini dengan elegan. Dia membalasnya dengan ucapan terima kasih kepada pihak klub dan pemilik atas kesempatan yang telah diberikan untuknya, pesan itu ia sampaikan melalui fans page resmi klubnya itu.
4. Martin Jol (Tottenham Hotspur)
Martin Jol terkejut ketika ponselnya bergetar di tengah babak kedua pertandingan antara klub yang ditukanginya Tottenham melawan Getafe di ajang Piala UEFA.
Setelah membaca isi SMS (Short Massage Service) di ponsel, rasa terkejut Jol berubah jadi rasa marah. Jol mendapat berita bahwa pihak klub Tottenham telah memecat dirinya dan akan segera diumumkan setelah pertandingan usai.