4 Pemain Terlupakan yang Layak Masuk Indonesia Selection vs Islandia
Federasi sepakbola Indonesia, PSSI akan menggelar pertandingan tim Indonesia Selection vs Islandia pada 11 Januari 2018 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Untuk itu, PSSI memberikan kesempatan bagi para pecinta sepakbola, untuk memilih 22 orang anggota tim dari 35 nama yang sebelumnya telah dirilis.
Pemilihan 22 pemain yang akan mengisi Tim Indonesia Selection telah dimulai hari ini, Jumat (15/12/17). Seleksi akan ditutup pada tanggal 4 Januari 2018 mendatang pada pukul 23:59 WIB. Tetapi, saat menilik daftar 53 nama yang ditetapkan, nampaknya ada sedikit kekecewaan lantaran nama-nama yang diproyeksikan beberapa diantaranya diisi oleh pemain 'tua' atau senior.
Simon McMenemy yang ditunjuk sebagai pelatih Indonesia Selection diserahi mandat menangani pemain seperti Toni Sucipto, Zulkifli Syukur, Ismed Sofyan, Ian Louis Kabes, Ponaryo Astaman, hingga Firman Utina.
Memang sederet nama tersebut sudah kenyang pengalaman di dunia Si Kulit Bundar. Namun, apa jadinya jika PSSI lebih banyak memberikan kesempatan pada pemain muda untuk menghadapi Islandia yang notabene peserta Piala Dunia 2018?
- RESMI, Dua Stadion Ini Dipilih PSSI Untuk Gelar Laga Timnas vs Islandia
- Simon McMenemy Pimpin Indonesia Selection Hadapi Islandia
- Resmi! Ini Daftar 23 Pemain Islandia untuk Lawan Timnas Indonesia
- Berpeluang Tampil Menghadapi Islandia Ini Kata Pemain Persib
- Mengungkap Akhiran Nama -son pada Pemain Timnas Islandia
Kira-kira siapa saja pemain muda atau pemain bertalenta yang terlupakan dan layak masuk di seleksi Indonesia Selection? Berikut INDOSPORT mencoba menganalisanya untuk pembaca setia.
1. Friska Womsiwor
Pemain yang satu ini mungkin saja terlupakan, lantaran pencinta sepakbola nasional lebih sering mendengar nama rekannya, Osvaldo Haay yang jadi langganan Timnas Indonesia. Meski demikian, Friska sejatinya adalah pemain yang tampil sangat baik, bahkan menutupi lubang yang ditinggalkan Osvaldo yang sering bergabung ke Skuat Garuda.
Di Liga 1 2017, Friska tampil dalam 32 pertandingan dan mencetak tujuh gol serta lima assist. Hal itu sudah menjadi bukti sahih bahwa talentanya tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Kecepatan dan naluri menyerang pemain 22 tahun ini seolah meneruskan generasi emas Papua yang terkenal dengan pemain berkualitas.
Andai nama Friska masuk dalam 53 kandidat untuk Indonesia Selection, tentu akan sangat menarik. Apalagi dalam rilis, PSSI menyertakan satu wonderkid lainnya yakni Terens Puhiri. Jika saja diturunkan bersama saat lawan Islandia, kombinasi Friska dan Terens bakal ditunggu sebagai pembuktikan kalau mereka layak membuat 'pusing' pelatih Timnas U-23, Luis Milla.
2. Muhammad Ridho
Kiper yang satu ini bisa dibilang belum juga beruntung atau berjodoh dengan Timnas Indonesia. Tak bisa dipungkiri, M. Ridho tampil sangat bagus bersama Borneo FC selama Liga 1 2017. Ia bahkan menjadi raja save di tahun ini, mengalahkan langganan Timnas, Andritany Ardhiyasa (M. Ridho 103 save, sedangkan Andritany 92 save).
Penampilan gemilang M. Ridho pun sempat menarik perhatian pelatih kiper Timnas Indonesia, Eduardo Perez. Pria asal Spanyol itu pernah menyatakan tertarik dengan potensi pemain 26 tahun itu dan membuka kemungkinan Ridho merapat ke Skuat Garuda.
"Coach Eduardo sempat ngomong ke saya kalau dia sangat tertarik dengan Ridho. Ini kiper bagus dan kita berharap mudah-mudahan ada kesempatan sehingga dia bisa kita panggil," tutur asisten pelatih Timnas Indonesi, Bima Sakti mewakili memberikan keterangan dari Eduardo.
Sayangnya, pada tim Indonesia Selection kali ini, PSSI sepertinya melakukan 'blunder' dengan tidak memasukkan nama M. Ridho. Padahal pemain ini tak tergantikan di Borneo FC dibandingkan dengan nama I Made Wirawan yang kerap dibangku cadangkan di Persib Bandung.
3. Henhen Herdiana
Pilihan PSSI untuk memberikan kesempatan pada sejumlah pemain 'tua' untuk tim Indonesia Selection membuat banyak pihak berpikir keras. Nama-nama seperti Toni Sucipto, Zulkifli Syukur, Maman Abdurrahman, hingga Ismed Sofyan sudah tidak secepat dahulu, walupun mereka punya segudang pengalaman.
Alangkah baik, seandainya PSSI mau melirik sejumlah nama pemain muda potensial untuk mengisi pilihan di tim Indonesia Selection. Andai hal itu terjadi, maka bek muda Persib Bandung, Henhen Herdiana cukup layak dipercaya mengawal posisi bek kanan.
Selama Liga 1 2017, Henhen tampil dalam 21 laga. Catatan statistiknya pun cukup bagus dimana pemain 22 tahun itu melakukan 68 persen operan sukses, 58 persen tekel bersih hingga akurasi tembakan ke gawang yang menyentuh angak 50 persen.
Pembawaan yang tenang, disiplin dan tak kenal kompromi menjadi kelebih bek yang selalu tampil rapi di atas lapangan itu. ak heran apabila seniornya, Supardi pernah menyatakan pemain muda itu layak untuk mengisi starting utama Maung Bandung.
4. Reva Adi Utama
Selain nama Henhen Herdiana yang layak dipertimbangkan, bek muda milik PSM Makassar, Reva Adi Utama juga bisa jadi opsi berikutnya. Pemain 20 tahun itu kerap menjadi pilihan utama di skuat Juku Eja. Terbukti Reva dipercaya pelatih Robert Rene Alberts tampil dalam 21 pertandingan dan menciptakan satu assist di Liga 1.
Penghapusan regulasi pemain U-23 nyatanya tidak terlalu berpengaruh banyak, dan Reva tetap menjadi pilihan pertama. Berposisi sebagai bek kiri, akurasi operan pemilik nomor punggung 5 itu menyentuh angka 71 persen. Ditambah pemian yang satu ini sudah kenyang pengalaman internasional di usia muda.
Hal itu terjadi saat Reva memperkuat Frenz United Malaysia. Dirinya sering beruji coba dengan tim-tim junior dari Eropa, di antaranya Liverpool U-19 dan Tottenham Hotspur U-19. Reva sendiri sempat beradu dengan pemain-pemain masa depan Tottenham Hotspur di ajang Frenz International Cup pada bulan Januari 2015 lalu.