x

Dilatih Mario Gomez, Ini yang Dirasakan Pemain Senior Persib

Selasa, 19 Desember 2017 05:38 WIB
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Agus Dwi Witono

Roberto Carlos Mario Gomez terus memperbaiki kelemahan Persib Bandung di musim lalu. Pemain senior Persib Bandung, Supardi merasa kagum dengan filosofi yang diterapkan oleh mantan pelatih Johor Darul Ta'zim itu.

Supardi menilai, filosofi yang diterapkan Mario Gomez sangat genius. Gomez meyakini, keseimbangan dalam tim merupakan kunci untuk bisa memenangkan pertandingan. Filosofi itu mulai diterapkan kepada tim Persib saat ini dan semua pemain antusias menjalankannya.

"Kita dapat bola, lalu melakukan serangan. Ketika enggak dapat bola, kita sama-sama tetap bekerja. Itu filosofi yang dia sampaikan kemarin dan saya suka itu," beber mantan pemain Sriwijaya FC itu.

Bek kanan Persib Bandung, Supardi Nasir.

Menurut pemain bernomor punggung 22 itu, di latihan perdana Maung Bandung, Gomez sudah mulai menerapkan filosofi miliknya. Gomez merupakan pelatih yang cerdas, terbukti dari setiap program yang diberikan Gomez selalu memberikan makna yang berarti. 

"Di hari pertama kita dikumpulkan Gomez. Dia sudah menampakkan karakternya. Dia ingin di sepakbola ini enggak satu untuk sebelas atau sebelas untuk satu," tambahnya.

Supardi menambahkan, Gomez merupakan pelatih yang mempunyai ciri khas dan berkarakter tegas. Tidak ada pemain bintang, pemain muda, atau pun pemain senior. Di mata Gomez semua pemain sama asalkan mereka mau berusaha.

Baca Juga

"Dia suka pemain yang bekerja keras dan saya berusaha untuk melakukan itu, karena sekarang ini posisi enggak menjamin siapa yang main. Enggak ada juga yang namanya senioritas, pemain bintang, pemain asing, atau lokal di mata dia," pungkasnya.

Supardi yakin dengan hadirnya Gomez bisa membawa perubahan untuk tim Persib Bandung. Ia pun bertekad untuk bisa menjaga performanya agar bisa berkontribusi untuk Persib Bandung di Liga 1 musim depan.

Persib BandungSupardi NasirMaung BandungLiga IndonesiaRoberto Carlos Mario Gomez

Berita Terkini